LOVE 14

6.5K 433 51
                                    

"Aku mau mas jika kamu meminta hakmu malam ini, aku ingin menjadi istri yang berbakti kepada suami."

"Kalau begitu tunggulah diranjang, aku hanya akan mandi sebentar." Ucap Ransom mengecup kening Fawnia.

Wajah Fawnia bersemu merah karena malu dengan ulah Ransom, ia merasa gugup malam ini harus memperlihatkan seluruh tubuhnya kepada seorang lelaki dan memberikan mahkota berharganya.

Sebelum menikah Fawnia sempat bertanya kepada Ela tentang bagaimana menyenangkan suami diatas ranjang, ia juga bertanya perilah bagaimana bentuk junior seorang lelaki dewasa.

"Aku masih ingat kata kak Ela tentang bentuk junior mas Ransom yang katanya besar dan panjang karena mas Ransom adalah orang campuran bukan asli Indonesia. Apa milikku akan muat jika dimasuki nanti?" Batin Fawnia bertanya pada dirinya sendiri.

Saat Fawnia tengah sibuk berpikir tentang dirinya yang akan melayani suaminya malam ini, Ransom sudah keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk. Ransom yang melihat istrinya melamun menatap jendela kemudian memeluknya dari belakang dan mencium bahu Fawnia.

"Sedang memikirkan apa Faw?"

"Ehh mas, ee tidak aku hanya gugup saja."

"Gugup? Haha tenanglah Faw, aku bukan lelaki buas seperti Aezar. Aku tidak akan memintamu untuk melayaniku hingga kau pingsan. Aku janji akan melakukannya dengan lembut."

Ransom pun kemudian membalikkan tubuh Fawnia sehingga mereka berdua saat ini sudah saling berhadapan. Ransom mulai mencium kening Fawnia, kemudian turun ke bibir, leher dan perlahan melepas lingerie yang digunakan Fawnia.

Ransom kemudian menggendong Fawnia keranjang, ia lalu membuka handuknya dan terpampanglah junior miliknya yang sesuai dengan apa yang dikatakan Ela yaitu besar dan panjang.

"Jangan gugup Faw, kau harus rileks agar nanti tidak terlalu sakit." Ucap Ransom yang sudah memposisikan juniornya didepan kewanitaan Fawnia.

Jleb

"Arghhhhh mas sakit, berhenti ini sangat perih." Ucap Fawnia memundurkan tubuhnya dan merapatkan kedua kakinya.

Ransom merasa bersalah melihat Fawnia yang kesakitan padahal baru ujung juniornya yang masuk. Ransom kemudian berpikir apakah ia melakukan kesalahan, tapi seingatnya saat Ela dan Aezar melakukan hal ini cuma seperti ini saja langsung memasukkan junior kedalam vagina.

"Kenapa Ela tidak mengangkat telepon dariku. Apa aku harus menelepon bocah belagu itu untuk bertanya hal seperti ini." Batin Ransom.

Ransom ingin sekali menidurkan juniornya yang masih saja berdiri tegak, tapi jika melihat Fawnia yang tadi menjerit kesakitan ia jadi tidak tega untuk mengulanginya lagi.

"Akhirnya kau mengangkat teleponku bocah belagu."

Ahh ahh ahh

Terdengar suara desahan Ela dari seberang telepon, pantas saja Ela tidak mengangkat telepon dari kakaknya ternyata ia sedang melakukan hubungan intim bersama Aezar.

"Ahh, ada apa mengganggu malam-malam begini?"

"What the fuck, yang harusnya berbulan madu itu aku bukan kalian. Sudahlah aku tutup saja teleponnya."

"Ahh ahh, kak apa ahh kakak tadi menelponku? Maaf aku tidak ahh bisa mengangkat. Ada apa kakak ahh menelpon malam-malam begini?"

"Apa teleponku di loudspeaker oleh Aezar sayang?"

"Iyahh kak."

"Cepatlah katakan apa yang kau butuhkan kakak pengganggu."

"Ee aku ingin bertanya, kenapa Fawnia menjerit kesakitan saat aku memasukinya? Padahal baru ujung juniorku yang masuk."

Aezar dan Ela yang mendengar ucapan Ransom terkekeh, Aezar mempercepat gerakan pinggulnya agar ia segera sampai dan menjawab pertanyaan konyol dari kakak iparnya itu.

"Sayang istirahatlah sebentar, aku akan menjawab pertanyaan kakakmu dulu." Ucap Aezar beranjak dari ranjang.

Ransom pun mulai menceritakan bagaimana awal dirinya memasuki Fawnia. Aezar pun tertawa terbahak-bahak mendengar cerita kakak iparnya itu.

"Kak apa kau tidak pernah menonton video porno dulu untuk belajar dari sana?"

"Jelas saja aku tidak pernah menonton video seperti itu, waktuku sangat berharga bocah belagu."

"Baiklah, sepertinya besok kau harus belajar banyak hal denganku kak. Untuk sementara dengarkan petunjuk singkatku."

Setelah mendengar apa yang dikatakan Aezar, Ransom lalu menutup teleponnya. Ia kemudian kembali menghampiri Fawnia yang sudah menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Maaf Faw, aku tadi membuatmu kesakitan. Seharusnya aku tadi pemanasan terlebih dahulu, emm mau kan kita mengulanginya lagi? Aku janji kali ini tidak akan sesakit tadi."

Fawnia hanya mengangguk pasrah, Ransom kemudian membuka selimut yang menutupi tubuh indah istrinya. Perlahan ia mulai dicium bibir manis Fawnia. Ransom kemudian mulai meremas, menjilat dan memainkan puting Fawnia dengan lembut.

Fawnia mulai merasa tenang dan terangsang oleh sentuhan-sentuhan yang diberikan Ransom. Ransom kemudian memasukkan jari tengahnya kedalam vagina Fawnia perlahan-lahan, ternyata disana sudah mulai lembab. Dikocoknya pelan hingga Fawnia mendesah keenakan.

"Ahhh mas, lebih cepat, mmmm rasanya gatal sepertihh ada yang mau keluar." Ucap Fawnia mendesah keenakan.

Ransom menambah satu jari lagi dan makin mempercepat gerakan jarinya hingga beberapa menit kemudian Fawnia mengalamai orgasme. Dijilatnya cairan yang dikeluarkan oleh istrinya itu, meskipun rasanya aneh tapi Ransom tetap menelannya semuanya sesuai dengan apa yang dikatakan Aezar.

Setelah melihat Fawnia sudah tenang dan siap, ia akhirnya mulai memasukan juniornya kedalam milik Fawnia perlahan-lahan.

Jleb
Jleb

Ahhhhh

Dua kali dorongan akhirnya junior Ransom berhasil masuk kedalam milik Fawnia yang sangat sempit, ia mendiamkan sejenak agar Fawnia tidak terlalu kesakitan.

Setelah beberapa menit Ransom mulai menggerakan pinggulnya perlahan-lahan. Dimaju mundurkan juniornya hingga membuat Ransom keenakan.

"Ahh Faw, kenapa milikmu seperti menjepit milikku ahh."

Fawnia terus mendesah karena terus mendapat sodokan dari Ransom, hingga beberapa menit kemudian Fawnia merasakan bahwa rahimnya terasa hangat dan ternyata Ransom sudah mengeluarkan spermanya kedalam rahim Fawnia.

"Hahhh hahhhh, terima kasih Faw. Ini adalah pengalaman pertama yang sangat luar biasa." Ucap Ransom kemudian tertidur tanpa mengeluarkan juniornya dari milik Fawnia.

Fawnia sebenarnya kecewa karena dirinya belum mendapatkan pelepasan lagi tapi Ransom sudah pergi meninggalkannya tidur duluan. Ia pun akhirnya ikut tertidur sambil memeluk tubuh kekar suaminya.

LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang