LOVE 40

4.6K 429 37
                                    

"Hmmm, ini sudah jam 9 tapi kenapa mas Ransom belum masuk juga. Apa dia sengaja kabur dariku?" Ucap Fawnia yang sejak tadi mondar mandir didalam kamar.

Sementara itu Ransom yang tadi sore berhasil menemui Aezar dan Dario harus menerima sebuah tawaran aneh jika ingin mendapatkan tips bercinta dengan Fawnia yang tengah hamil.

"Hmmmm, sebenarnya permintaan  mereka berdua tidaklah sulit tapi kenapa menurutku mereka sedang mengerjaiku ya?" Ucap Ransom yang nampak kebingungan.

Aezar dan Dario memang sengaja tidak memberikan tips bercinta yang baik secara gratis. Mereka meminta Ransom untuk menanam 10 bibit pohon dihalaman belakang mansion miliknya, jika bibit tersebut mati dalam waktu 2 minggu maka ia harus membelikan 2 buah mobil sport keluaran terbaru.

"Masss." Panggil Fawnia dengan manja.

Fawnia memang menyusul Ransom yang tengah berada diruang kerja. Ia sudah tidak sabar menunggu suaminya yang tidak kunjung datang ke kamar menemuinya.

"Faw, kenapa kau belum tidur?"

"Bagaimana aku mau tidur, kamu lupa dengan janjimu siang tadi mas?"

"A aku masih ingat." Ucap Ransom gugup.

"Lantas mengapa kamu tidak kunjung masuk ke kamar mas? Apakah permintaanku siang tadi sangat berat untukmu mas?" Ucap Fawnia yang menunjukkan wajah sedihnya.

Ransom yang melihat Fawnia yang seperti sedih dan marah kepadanya membuat dirimu semakin bingung. "Arghh masa bodoh kalau aku harus mengeluarkan uang 3 miliar untuk mereka berdua, yang penting Fawnia tidak marah kepadaku." Batin Ransom.

"My wife beri aku waktu 15 menit untuk menyelesaikan pekerjaanku, aku janji setelah itu akan datang ke kamar." Ucap Ransom mengusap setetes air mata dipipi sang istri.

"Janji ya, aku tidak akan tidur sebelum kamu masuk mas."

"Janji sayangku, cintaku. Tunggu aku dikamar ya." Ucap Ransom mencium kening Fawnia.

Setelah Fawnia pergi meninggalkan ruang kerja, Ransom segera menghubungi Aezar dan Dario. Ia akan menyetujui tawaran yang mereka berikan asalkan Fawnia tidak marah kepadanya.

"Oke my bro aku akan mengirimkan tips itu untukmu, ingat dengan janjimu sebagai lelaki dewasa. Dan untuk masalah bibit pohon aku dan my bro Rio akan datang besok siang ke mansionmu." Ucap Aezar dengan santai.

Sementara itu Dario hanya bisa tersenyum melihat tingkah usil Aezar yang sedang mengerjai kakak iparnya dan menahan tawa melihat wajah kesal Ransom didalam video call yang dilakukan oleh mereka bertiga.

"Maaf kan aku Ransom, sepertinya aku sekarang berada disekutu Aezar. Ide gilanya selalu membuatku benar-benar bahagia." Batin Dario tersenyum.

Setelah membaca tips yang diberikan Aezar, Ransom merasa seperti sedang dibodohi oleh adik iparnya itu. "Bocah laknat, ini itu sama saja dengan cara bermain seperti biasanya. Awas kau Aezar akan ku balas perbuatanmu ini." Ucap Ransom kesal.

Tapi ia cukup tertarik dengan saran yang diberikan oleh Aezar. Mengajak bermain Fawnia di ruang tamu, depan cermin dan juga dibalkon kamarnya, sebuah ide gila tetapi harus dicoba.

Ransom pun segera meminum obat kuat agar dapat memuaskan istrinya yang sudah 3 bulan tidak ia sentuh. Ia benar-benar akan memanfaatkan kesempatan emas ini untuk bercinta sepuasnya dengan Fawnia.

"Faw." Panggil Ransom membuka pintu kamarnya.

"Dimana Fawnia, kenapa dia tidak ada diranjang." Ucap Ransom mencari keberadaan sang istri.

"Masss." Panggil Fawnia menutup mata Ransom dengan kaindari belakang.

"Apa yang kau lakukan Faw, aku tidak dapat melihat."

"Sssttt, ikuti saja permainanku suamiku."

Semenjak hamil Fawnia memang merasa dirinya mudah sekali terangsang. Bahkan saat dirinya sedang mandi ia sering meremas payudaranya sendiri hingga puas.

"Faw jangan berbuat yang aneh-aneh, cepat lepaskan tali yang ada ditanganku."

"Masss, kali ini saja." Ucap Fawnia memohon."

Fawnia segera mengikat kedua tangan Ransom diatas ranjang. Saat ini kondisi Fawnia sebenarnya sudah telanjang, ia benar-benar sudah tidak sabar menunggu suaminya yang sejak tadi menunda-nunda untuk bercinta.

"Ahhhh." Desah Fawnia yang sudah memasukkan junior Ransom kedalam miliknya.

"Fawhhh." Ucap Ransom yang mulai menikmati permainan sang istri yang tengah berada diatasnya.

"Mass ahh ahh."

"Faw kumohon lepaskan penutup mata dan ikatanku ini. Aku juga ingin memuaskanmu."

"Eghhh, kamu tidur saja mas. Aku akan bermain sendiri."

"Ahh tidak Faw, aku ............"

"Sstttt, aku sudah bilang kepadamu mas kalau aku ini istrimu yang akan siap menerima kekuranganmu dan akan selalu berusaha memuaskanmu."

"Tapi Faw, aku malam ini minum obat kuat dari Aezar. Jadi lepaskan saja ikatanku."

Fawnia yang tadinya sibuk menggoyangkan pinggulnya sendiri tiba-tiba saja menghentikan kegiatan tersebut. Ia segera melepaskan penutup mata dan ikatan tangan Ransom yang berada diatas ranjang.

Ransom pun segera membalikkan tubuh Fawnia dengan cepat dan berhati-hati. "Kau sudah jadi istri nakal rupanya ya." Ucap Ranson tersenyum mesum.

Ransom kemudian menggempur Fawnia terus menerus tanpa henti, ia juga tidak lupa mengikuti saran Aezar. Menggendong Fawnia untuk bercinta didepan cermin, kemudian pindah ke ruang tengah dan kembali lagi ke balkon luar kamar.

"Mass ahh, aku malu." Ucap Fawnia yag sudah dengan posisi menungging.

Plak plak plak plak

Tamparan mendarat dibokong mulus Fawnia. Ransom tidak memperdulikan ucapan sang istri yang katanya malu melakukan percintaan diluar kamar.

"Faw, apa kau kedinginan?" Tanya Ransom yang nampak panik karena memang sekarang sudah menunjukkan pukul 1 malam.

"Tidakhhhh mas, kamu menggempurku sejak tadi hingga aku mandi keringat. Mass bisa kita ahh lanjut dikamar? Aku malu kalau ada yang melihat kita begini."

"Faw, ini pengalaman menarik kita. Kau tahu kata Aezar, dia pernah melakukan hal gila yaitu bercinta diteras."

"Eghh, tapi aku tidak mau. Dibalkon saja aku sudah cukup sangat malu."

"Faw, aku mencintaimu ahhh." Ucap Ransom menembakkan cairannya kedalam rahim Fawnia.

"I love you to mas, terima kasih."

"Aku yang seharusnya berterima kasih kepadamu Faw, tidurlah kau pasti sangat lelah." Ucap Ransom menggendong Fawnia menuju ranjang.

Ransom benar-benar bahagia memiliki istri seperti Fawnia, ia berjanji akan selalu membahagiakan dan melindungi sang istri meskipun nyawanya sendiri sebagai taruhannya.

"Hai nak, ayo kita sama-sama melindungi mama, jangan buat dia bersedih." Ucap Ransom mencium perut datar Fawnia.

LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang