LOVE 29

4.6K 459 42
                                    

Mohon maaf kalau cerita ini akan sedikit panjang karena cerita disini bukan hanya cerita Ransom dan juga Fawnia tapi juga cerita Stella dan juga sedikit cerita Aezar dan Ela. Mamacih 😁😘😉
.
.
.
Triple up ya 👌😱😉
.
.
.

"Maaf sus, apa ada pasien bernama Stella?" Ucap Dario terburu-buru.

"Sebentar pak, saya cek dulu. Eee maaf pak kalau menurut data tidak ada pasien bernama Stella, tapi bapak bisa mengecek ruang IGD jika berkenan karena tadi ada beberapa orang yang baru saja masuk dan belum terdaftar."

"Baiklah terima kasih sus."

Dario segera berlari menuju ruang IGD, ia berharap disana ada Stella. Saat sampai didepan pintu ia melihat ada seorang lelaki yang dikenalnya.

"Farrel?" Panggil Dario

"Ya." Jawab Farrel.

"Kau Farrel?"

"Ya, maaf anda siapa?"

"Ah ya, perkenalkan namaku Dario temannya Ransom. Ada apa kau disini?"

"Oh teman Ransom, aku disini sedang mengantar teman." Ucap Farrel sambil memainkan ponselnya.

"What, tadi apa kamu bilang Ransom, kakaknya Stella?"

"Ya."

"Kebetulan sekali, kalau begitu bisa tolong hubungi Ransom. Adiknya tadi mengalami kecelakaan dan aku membawanya kemari."

"Dimana Stella sekarang, bagaimana kondisinya?"

"Tenang bro, aku juga sedang menunggu dokter yang memeriksanya."

"Ya Tuhan, semoga Stella baik-baik saja." Ucap Dario berdoa dalam hati.

Beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruang IGD, Dario dan Farrel segera menghampiri dokter tersebut.

"Mohon maaf siapa wali dari pasien korban kecelakaan atas nama Stella?" Tanya sang dokter.

"Saya." Ucap Farrel dan Ransom bersamaan.

"Saya calon suaminya dok." Ucap Dario cepat.

"What, calon suami?" Tanya Farrel kaget.

"Baik pak, kami ingin informasikan bahwa pasien mengalami pendarahan hebat akibat benturan yang dialaminya tadi. Kebetulan ini hanya rumah sakit kecil jadi saya sarankan agar pasien segera dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar dan melakukan transfusi darah secepatnya."

"Pendarahan?"

"Iya pak, pasien tengah hamil dan sepertinya tadi saat kecelakaan ia mengalami benturan hebat pada perutnya."

"Stella hamil?" Ucap Farrel dan Dario bersamaan lagi.

"Iya pak, pasien hamil dan untung saja kondisi janinnya baik-baik saja."

"Baiklah kalau begitu aku akan segera mengurus administrasi disini dan akan membawa Stella pindah ke rumah sakit lainnya."

"Biar aku saja yang mengurus administrasi disini, sebaiknya kamu segera membawanya ke RS Golden Rose. Itu adalah rumah sakit milik papa Ewald dan dulu saat Stella koma ia pernah dirawat disana."

"Baiklah, terima kasih banyak Farrel."

"Sama-sama. Setelah urusan disini selesai aku akan segera menyusul." Ucap Farrel bergegas menuju ruang administrasi.

Dario segera berlari menggendong Stella untuk dibawanya ke rumah sakit yang dimaksud Farrel. Ia sangat bahagia mendengar kabar bahwa Stella tengah hamil, tapi ia juga khawatir dengan kondisi Stella dan juga calon anaknya.

"Sweety bertahanlah, aku janji akan menyelamatkanmu." Ucap Dario mengusap lembut rambut Stella.

Setelah sampai di RS Golden Rose Dario segera menggendong Stella menuju IGD dan menyuruh dokter segera memeriksanya dan cepat memberikan pertolongan.

"Bukankah itu nona Stella? Astaga aku harus segera menghubungi tuan Ransom." Ucap Theo yang juga tengah berada dirumah sakit.

Setelah setengah jam menunggu dokter akhirnya keluar dari ruang IGD bersamaan dengan Stella yang akan dipindahkan ke ruang rawat inap.

"Mohon maaf kalau boleh saya tahu anda adalah siapanya nona Stella?" Tanya sang dokter.

"Saya Dario calon suaminya dok, bagaimana kondisinya?"

"Nona Stella membutuhkan transfusi darah yang cukup banyak tuan, akan tetapi dirumah sakit ini kebetulan hanya tersedia dua kantong darah yang sesuai dengan golongan darah nona Stella yang terbilang langka."

"Lalu bagaimana dok?"

"Saya akan segera menghubungi tuan Ransom, kebetulan dulu nona Stella pernah mengalami hal seperti ini."

"Lalu bagaimana kondisi kandungan Stella dok?"

"Kebetulan tuan datang tepat waktu, janin dalam kandungan nona Stella baik-baik saja. Nona Stella juga baik-baik saja hanya membutuhkan transfusi dan juga beberapa jahitan kecil di tangan dan kakinya. Kalau begitu saya permisi dulu tuan."

Saat Dario hendak pergi menyusul Stella ke ruang rawat inap tiba-tiba saja Ransom datang. "Apakah benar Stella hamil bro?"

"Ransom?"

"Siapa yang berani menghamilinya?"

"Eee itu ........."

"Tolong jawab bro, kau tahu aku tidak suka basa basi."

"Dia hamil anakku."

"What? Sejak kapan kalian memiliki hubungan sampai Stella bisa hamil denganmu."

"Tolong dengarkan semua penjelasanku bro, aku dan Stella minggu depan akan menikah. Rencananya tadi kami akan menemuimu untuk meminta restu karena papa dan Ela sudah setuju kalau kami menikah, akan tetapi saat perjalanan kemari Stella ditabrak mobil saat kami mampir ke toko kue. Dan ini nomer plat mobil yang menabrak Stella."

"Papa dan Ela sudah tahu rencana pernikahan kalian tetapi kenapa kau tidak mengabariku bro?"

"Ransom tolong jangan marah dulu sekarang, Stella sangat butuh bantuanmu. Ia pendarahan dan membutuhkan darah yang cukup banyak, siapa yang bisa mendonorkan darah untuknya?"

"Aku akan menghubungi Ela, darahnya sama dengan Stella. Darahku, Aezar dan juga papa sebenarnya juga sama tapi kami tidak bisa mendonorkan darah untuk Stella."

"Syukurlah kalau begitu. Semoga Stella segera sadar, aku sangat mengkhawatirkannya."

"Ya, aku juga berharap Stella baik-baik saja dan segera sadar karena aku butuh penjelasan darinya."

LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang