LOVE 15

7.1K 474 60
                                    

Waktu telah menunjukkan pukul 2 pagi, tiba-tiba saja 10 anjing dihalaman depan mansion menggonggong. Ransom yang mendengar keributan itu langsung terbangun dan melepas juniornya dari milik Fawnia.

"Sungguh ini sangat nikmat, pantas saja papa suka bermain dengan para wanita. Aku salut dengan bocah belagu yang memiliki hasrat yang tinggi tapi bisa setia dengan adikku Ela, aku harus jadi seperti dirinya. Tapi kenapa tadi aku cepat sekali keluar, bukankah kata Aezar permainan ini bisa bertahan beberapa jam. Ah sebaik aku melihat dulu siapa yang berani datang jam segini, akan kutanyakan masalah ini besok saja." Ucap Ransom pada dirinya sendiri.

Ternyata saat ia sampai diruang tamu ada Stella adiknya yang tengah menangis kehujanan. Ransom yang melihat penampilan Stella yang tampak basah dan berantakan seperti itu merasa geram.

"Stella ada apa denganmu?" Tanya Ransom mendekati Stella.

"Hikss kak, aku benci kak Farrel."

"Ada apa sayang, apa yang diperbuat bocah sok tampan itu?"

"Hiks hiks hiks."

"Oke oke, kakak tidak akan bertanya dulu. Sebaiknya masuklah kekamarmu dan mandilah, jangan sampai kau sakit sayang karena semua pakaianmu basah begini."

Ransom kemudian mengantarkan adiknya masuk kekamar, ia lalu menyiapkan baju ganti dan menunggu disofa. Setelah Stella selesai mandi Ransom menyuruh adiknya itu untuk meminum teh jahe yang dibawanya agar tidak terkena flu.

"Sekarang coba ceritakan apa yang terjadi Stel, kakak tidak tahu kalau kau hanya menangis seperti itu."

"Hikss, jadi begini kak. Tadi aku sedang ketemu dengan klien dihotel flamboyan, aku melihat kak Farrel sedang bermesraan dengan seorang wanita. Ini sudah kedua kalinya aku melihat kak Farrel seperti ini."

"Kurang ajar, beraninya dia mempermainkan adikku."

"Apa aku sudah tidak cantik kak atau karena kak Farrel malu mempunyai pacar yang jarinya cacat sepertiku." Ucap Stella mulai menangis lagi.

Ransom kemudian memeluk Stella untuk menenangkan adiknya yang tengah bersedih. Ia akan menyelidiki hal ini, jika sampai benar Farrel berani selingkuh ia akan membuat perhitungan karena telah melukai hati adiknya.

Sementara disebuah hotel bintang lima Farrel tengah berhubungan intim dengan seorang wanita yang usianya lebih tua darinya.

"Ahh sayang, kamu memang sangat hebat." Ucap wanita itu kelelahan.

"Jelas baby, jika kau mau lagi hubungi saja aku." Ucap Farrel yang masih sibuk menyusu.

Wanita itu adalah teman Farrel dan ternyata ia tengah menyusui karena saat Farrel memainkan putingnya keluar banyak ASI, suaminya baru saja tertangkap basah selingkuh disebuah hotel sambil menggunakan narkoba. Itulah sebabnya wanita itu memanggil Farrel untuk melampiaskan kekesalannya.

Suara gonggongan anjing mulai membangunkan Fawnia, ia meraba disampingnya ternyata sudah tidak ada Ransom. Fawnia kemudian berjalan perlahan kekamar mandi, meskipun tidak terlalu sakit pada area kewanitaan miliknya tapi tetap saja rasanya aneh.

Setelah selesai mandi ia kemudian menuju dapur untuk membuat sarapan. Disana ternyata sudah ada Sonia, juru masak dimansion Ransom. Umurnya sudah 50 tahun, orangnya sangat baik dan juga sangat jago memasak.

"Selamat pagi nyonya. Nyonya ingin sarapan apa pagi ini?"

"Eee pagi bu, aku tadi malam sempat melihat isi kulkas dan ingin sekali memasak sop dan juga beberapa tumis sayuran. Apakah ibu bisa membantuku?"

"Tentu saja bisa nyonya, dan panggil saja saya Sonia."

"Tidak tidak, aku tidak mau, itu tidak sopan. Ibu ini seusia dengan ibuku, mana mungkin aku hanya memanggil nama. Kalau begitu aku panggil bibi Sonia saja ya."

"Baik, terserah nyonya saja."

Setelah selesai menyiapkan sarapan Fawnia berkeliling mansion untuk mencari keberadaan Ransom tapi belum juga ditemukan, akhirnya ia bertemu dengan Umi salah satu ART dimansion ini.

"Maaf Umi, apakah kamu melihat mas Ransom."

"Ehh iya nyonya, tadi pagi saat saya menyapu saya melihat tuan ada dikamar pojok bersama dengan nona Stella."

"Stella ada disini, sejak kapan?"

"Sepertinya jam 2 dini hari nyonya non Stella datang kemari."

"Ya sudah kalau begitu aku akan kesana membangunkan mereka berdua, terima kasih Umi."

Fawnia mulai mengetuk pintu kamar Stella tapi tidak ada sahutan, ia pun akhirnya memberani diri untuk membuka pintu tersebut. Ternyata suaminya tengah memeluk adiknya yang terlihat habis menangis.

"Shut shut." Ucap Ransom memanggil Fawnia yang ingin pergi.

"Bisa tolong kau menyuruh Sonia untuk membawakan sarapan kemari Faw, aku tidak bisa meninggalkan Stella, semalam ia menangis terus aku tidak tega membangunkannya sekarang."

"Aku sudah membuatkan sarapan mas, biar aku saja yang membawakannya kemari." Ucap Fawnia tersenyum.

Fawnia sangat senang melihat Ransom makan dengan lahap seperti makan malam kemarin, ia sebenarnya ingin membangun Stella untuk sarapan bersama tapi dilarang oleh Ransom.

"Faw, masakanmu sungguh nikmat. Aku suka, ternyata kau jago juga memasak. Tidak seperti Stella diusianya saat ini menggoreng telur saja tidak bisa, tapi ini semua salahku dan papa yang terlalu memanjakannya."

"Stella kenapa mas sampai bisa menangis begini?"

"Ini semua karena Farrel. Aku harus memberinya pelajaran karena sudah membuat Stella seperti ini."

Fawnia sebenarnya bahagia melihat Ransom yang sangat peduli terhadap keluarga, tapi kenapa ia tidak sama sekali menanyakan bagaimana kondisi istrinya yang semalam baru saja diambil keperawanannya.

"Mungkin mas Ransom masih terlalu khawatir dengan Stella, aku tidak boleh manja begini." Batin Fawnia.

Setelah selesai sarapan Ransom bergegas mandi dan pergi untuk menyelidiki Farrel. Fawnia sebenarnya sejak tadi ingin bertanya kepada Ransom berapa nomer ponselnya dan apa sebenarnya pekerjaan suaminya itu.

"Kalau tuan Aezar bisa kaya raya begitu kan karena dia seorang pengusaha sukses, kalau mas Ransom kerja apa ya bisa sekaya ini. Apa mas Ransom juga seorang pengusaha?" Ucap Fawnia bertanya pada dirinya sendiri.

Tilulit tilulit

Terdengar suara ponsel Fawnia berbunyi dan ternyata yang meneleponnya adalah Ela. Fawnia pun segera mengangkat telepon tersebut dengan bahagia.

"Hallo Faw, bagaimana kondisimu saat ini ee maksudku semalam kak Ransom melakukan hal itu kepadamu?"

"I iya kak Ela aku baik-baik saja, mas Ransom memperlakukanku dengan sangat lembut. Sekarang aku sedang ingin membangunkan Stella karena hari sudah siang tapi ia belum juga sarapan."

"Syukurlah kalau begitu. Ehh Stella ada disana? Sejak kapan Faw? Dia tidak mengganggu malam pertama kalian kan?"

"Kata mas Ransom tadi jam 2 pagi Stella datang kemari dalam keadaan menangis kak dan itu semua karena ulah kak Farrel, sekarang mas Ransom sedang mencarinya untuk membuat perhitungan. Aku juga tidak tahu apa yang akan diperbuat oleh mas Ransom terhadap kak Farrel."

"Celaka, kalau begitu terima kasih atas informasinya Faw. Tolong jaga Stella ya, aku akan mencari kak Ransom."

Ela pun bergegas mengabari Aezar perihal kakaknya yang ingin membuat perhitungan dengan Farrel. Sebenarnya Aezar sudah masa bodoh dengan apa yang akan dilakukan Ransom nanti kepada Farrel.

"Mas yakin tidak akan membantu Farrel?"

"Biarkan saja sayang, salah Farrel juga berani berurusan dengan Ransom sang mafia."

LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang