"Aku tahu gaun ini tidak sesuai dengan perkiraanmu kak, tapi kau harus sadar bahwa suster kriwil ini tidak terbiasa menggunakan gaun seksi. Aku tahu rencanamu membawa pasangan ke pesta untuk memancing seseorang agar mau menyerahkan obat yang sedang kau incar itu kan?"
Ransom kaget kenapa adik iparnya itu bisa mengetahui rencananya yang sudah tersusun rapi.
"Tidak usah kaget begitu, aku mendengar percakapanmu dengan Theo sebulan yang lalu. Sebenarnya aku tidak masalah mengizinkan Ela yang membantumu karena ia sangat ahli dalam menggoyahkan pendapat seseorang, tapi aku tidak mau ambil resiko jika terjadi sesuatu dengan istriku."
"Haha, adikku ini ternyata mempunyai bakat seperti papa, aku tidak menyangka. Mungkin suatu hari aku harus mengajaknya tapi tidak dengan acara seberesiko ini. Semoga saja si kriwil itu bisa membantuku untuk mendapatkan obat tersebut."
"Kenapa obat itu sangat penting?"
"Aku ingin memberikannya kepada sahabatku yang sedang sangat membutuhkannya, dia sudah ku anggap sebagai kakakku sendiri." Ucap Ransom tersenyum.
Fawnia yang mendengar semua percakapan Aezar dan Ransom sangat sedih, ia berpikir bahwa Ransom mengajaknya kepesta karena Ransom memiliki rasa terhadap dirinya tapi ternyata ia hanya dimanfaatkan.
Didalam mobil suasana sangat sunyi. Fawnia yang sedih, kesal, dan takut tidak tahu harus berbuat apa. Sedangkan Ransom sendiri bingung apakah rencananya membawa Fawnia akan membuahkan hasil.
"Tuan, apa yang harus saya lakukan nanti, apakah saya harus menggoda seorang lelaki agar mendapatkan obat yang tuan inginkan? Saya sudah mendengarkan percakapan tuan dengan tuan Aezar tadi."
"Baguslah kalau kau sudah mendengarkannya, aku tidak perlu capek-capek lagi menjelaskan. Pakailah alat ini." Ucap Ransom menyerahkan 2 alat kecil.
"Alat itu bisa mendeteksi keberadaanmu dan juga bisa mendengar apa yang sedang kau bicarakan, kau cukup mendengarkan apa yang aku ucapkan melalui alat ini."
Fawnia hanya diam mengangguk paham. Setelah mereka sampai disebuah hotel mewah yang sangat ramai oleh para tamu undangan membuat Fawnia semakin gugup.
Ransom kemudian memberikan tangan kekarnya agar digandeng oleh Fawnia. Fawnia sendiri sebenarnya takut karena saat masuk didalam hotel sudah tercium aroma alkohol dan juga rokok.
"Tuan, saya tidak jadi membantu anda, saya mau pulang saja, tempat ini sangat mengerikan." Ucap Fawnia yang ketakutan.
"Tenanglah Faw, ikuti saja perintahku kau pasti akan aman. Aku tidak akan membiarkan seorang lelaki berani melecehkan baby sitter kesayangan para keponakanku."
Ransom mulai menjelaskan apa rencana yang akan ia lakukan. Fawnia sebenarnya ragu dengan kemampuan dirinya dalam merayu seseorang. Apalagi setelah melihat lelaki yang akan dirayunya itu bertubuh besar, banyak tato dan memiliki wajah yang menyeramkan.
Saat Fawnia mulai mendekati lelaki itu tiba-tiba saja banyak sekali lelaki lain yang mendekatinya, ia mulai sangat ketakutan saat itu.
"Kemana tuan Ransom kenapa ia tidak datang menolongku." Batin Fawnia ketakutan.
Tiba-tiba saja Fawnia merasa lengannya disuntik seseorang dan kepalanya mulai merasa pusing. Dan benar saja dirinya sudah digendong oleh lelaki yang sedang berusaha ia dekati.
"Ransom kau sangat bodoh memberikan aku kelinci semanis ini." Ucap lelaki itu tersenyum licik saat telah meletakkan Fawnia diatas kasur kamar hotel.
Dukkk
Sebuah pukulan keras menghantam kepala belakang lelaki tersebut dan ternyata yang berani memukulnya adalah Farrel. Fawnia yang masih setengah sadar meminta tolong kepada Farrel.
"Tuan Farrel, tolong aku." Ucap Fawnia lemas.
"Kamu masih bisa berjalan Faw? Maaf aku tidak bisa menggendongmu, tanganku sedang sakit karena terkilir saat bermain basket kemarin. Kita harus segera keluar dari sini sebelum anak buahnya datang."
"Bisa tuan, tapi kepala saya pusing sekali."
"Tenang saja aku akan membantu memapahmu Faw. Lagipula dimana kak Ransom kenapa ia tega meninggalkanmu sendirian, untung saja aku tadi melihatmu."
Ransom panik karena ia kehilangan jejak Fawnia, ia kemudian melacak dimana keberadaan Fawnia sekarang. Saat ia hendak memasuki lift Ransom bernapas lega karena melihat Fawnia bersama Farrel.
"Syukurlah Fawnia ada bersamamu. Kenapa kau bisa berada disini Rel?"
"A aku habis bertemu dengan seseorang kak." Ucap Farrel gugup.
"Baiklah kalau begitu, biar aku yang menggendong Fawnia pulang. Terima kasih telah menyelamatkannya."
Digendongnya Fawnia masuk kedalam mobil, Fawnia saat ini sudah tidak sadarkan diri tubuhnya juga sedikit hangat.
"Sialan obat apa yang disuntik oleh keparat itu?"
Beberapa menit kemudian Ransom sudah sampai ke mansion Aezar, sebenarnya ia ingin membawa Fawnia ke mansionnya tapi didalam mansion itu terlalu berbahaya.
"Kakak, apa yang terjadi dengan Faw?" Ucap Ela panik.
"Kakak terlena dan lupa mengawasinya, sepertinya lelaki keparat itu menyuntikkan sesuatu kedalam tubuhnya."
Beberapa menit kemudian dokter kepercayaan Ransom datang dan memeriksa keadaan Fawnia.
"Ransom, ada yang memasukkan obat berbahaya kedalam tubuh wanita ini. Kondisinya saat ini bisa terbilang seperti Dario sahabatmu."
Ransom sangat bingung dan pusing saat ini, belum mendapatkan obat penawar untuk sahabatnya sekarang Fawnia juga harus bernasib sama.
"Apa obatnya tidak ada dok?"
"Obatnya hanya ada dilelaki keparat bernama Robert itu nona Ela, karena ini obat eksperimen jadi obatnya juga berasal dari sana."
"Kalau begitu kak ayo kita ambil obat penawar itu."
"Aku tidak setuju sayang, itu terlalu berbahaya." Ucap Aezar.
"Tenang saja mas, kamu lupa ya aku ini ahli dalam merayu orang dan merangkai kata-kata. Kamu saja yang tidak mempan dengan rayuanku mas."
"Bukannya aku tidak tergoda dengan rayuanmu sayang, tapi aku lebih tergoda dengan tubuhmu."
"Sudah-sudah jangan mesum disini, bocah belagu izinkan istrimu untuk ikut denganku. Aku janji akan menjaga adikku ini."
Aezar sebenarnya masih tidak rela tapi ia akhirnya mengizinkan istrinya untuk pergi. Ela kemudian merubah tampilannya dengan menggunakan tompel palsu dan kawat gigi, bahkan pakaiannya tidak terlihat menggoda.
"Sayang kamu yakin bisa mengambil obat itu dengan penampilanmu seperti ini?" Tanya Ransom bingung.
"Yakin dong kak, sudah lihat saja hasilnya. Anak papa Ewald dan adik dari kak Ransom ini bisa diandalkan." Ucap Ela percaya diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE (COMPLETED)
RomanceSQUEL BABY BOSS 21+ [Mohon maaf, sebagian part ini sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan. Jika ingin mendapatkannya cerita lengkapnya silahkan beli ebooknya yang sudah tersedia di Google Playstore dan Playbook.] WARNING!!! Semua cerita author...