Setelah beberapa jam pingsan dan menghabiskan satu kantong darah akhirnya Stella pun tersadar, Dario dan Ransom yang sejak tadi menunggunya siuman sangat bahagia.
"Kak Rio, kak Ransom."
"Haii sayang, bagaimana perasaanmu apakah masih ada yang sakit?" Tanya Ransom.
"Tidak kak, aku hanya masih lemas dan seluruh badanku terasa sakit."
"Sebentar lagi Ela akan datang, ia akan mendonorkan darahnya untukmu."
Stella hanya mengangguk, ia juga tidak berani bicara dengan Dario dihadapan Ransom begitu juga dengan Dario yang sejak tadi memilih untuk diam. Sudah cukup ia melihat Stella dan calon anaknya baik-baik saja.
Tok tok tok
"Masuk."
"Ela, lama sekali kau datang. Ayo aku antar kau ke ruang pemeriksaan."
"Maaf kak, tadi aku sudah langsung kesana. Tapi aku tidak bisa mendonorkan darahku untuk Stella karena ternyata kondisiku saat ini sedang tidak baik."
Saat sampai ke rumah sakit Ela memang langsung datang ke ruang donor darah untuk memeriksakan kondisinya terlebih dahulu. Dan betapa terkejutnya dirinya karena ternyata ia tengah hamil muda saat ini, tapi Ela berniat belum mau mengumumkan kabar bahagia ini kepada siapapun mengingat kondisi Stella yang sedang sakit.
"Jadi bagaimana ini, Stella masih membutuhkan 2 kantong darah lagi El."
"Eee satu-satunya jalan kita harus menghubungi Farrel dan meminta bantuannya kak."
"Semenjak lelaki itu selingkuh dari Stella jujur El, aku sangat tidak mau berhubungan dengannya."
"Kak, jangan begitu. Nyatanya kita memang memerlukan bantuannya, jangan memendam dendam kak itu tidak baik."
"Hahhh, sudah sana El kamu saja yang menghubungi dia."
"Aku sudah mencoba menghubunginya kak tapi nomernya tidak aktif, kata mas Aezar ia sekarang juga sudah pindah tinggal sendiri di apartemen."
"Tidak usah mencariku, aku sudah ada disini." Ucap Farrel yang tiba-tiba saja masuk ke ruangan Stella.
"Farrel?"
"Haii El apa kabar?" Ucap Farrel menyambut hangat pelukan Ela.
"Justru aku yang seharusnya bertanya, kenapa kondisimu jadi begini. Padahal belum sepuluh tahun aku tidak bertemu denganmu."
"Hahaha, aku masih tampan El, jangan khawatir." Ucap Farrel mengacak rambut Ela.
"Oiya Rel, please bantu Stella. Dia butuh donor darah darimu."
"Tenang saja, aku tadi sudah menyumbangkan 2 kantong darah untuknya El."
"Terima kasih banyak kak Farrel sudah mau menolongku lagi."
"Sama-sama Stel, lekas sembuh dan maaf karena aku kamu jadi begini."
"Karena kau?" Tanya Ransom penasaran.
"Haii kak Ransom, apa kabar?" Ucap Farrel mengulurkan tangannya.
"Aku baik dan terima kasih sudah mau menolong Stella, tapi apa maksud perkataanmu tadi?" Ucap Ransom yang tidak menerima uluran tangan Farrel.
"Jadi tadi aku tidak sengaja bertemu dengan Stella di toko kue kak dan saat dia selesai membeli kue dia buru-buru berlari dan ada sebuah mobil yang menabraknya."
"Kak, tolong jangan salahkan kak Farrel, aku yang salah tadi."
"Tidak Stel, aku yang salah karena tidak bisa menjagamu dengan baik." Ucap Dario.
"Sudah sudah, jangan ribut. Disini aku yang salah, mobil yang menabrak Stella adalah orang suruhan musuhku. Tapi tenang saja aku sudah membereskan semuanya."
Semua orang terdiam saat Ransom mulai berbicara dengan nada yang dingin dan seperti menahan amarah. Dario dan Stella sudah hafal betul bagaimana sifat Ransom jika sedang marah juga hanya memilih diam.
"Kak, jangan marah lagi ya. Kamu itu mau jadi om lagi jadi harus menjaga kesehatanmu." Ucap Ela menenangkan Ransom.
"Kau juga tahu sayang kalau Stella hamil dan kau tidak memberi tahukanku?"
"Stella hamil juga kak? Aku malah tidak tahu."
"Lantas apa maksudmu tadi kalau aku akan menjadi om lagi?"
"Eee itu kak aku hamil."
"What?" Ucap semua orang didalam ruangan serentak.
"Heii aku hanya hamil untuk kedua kalinya, kenapa respon kalian berlebihan begitu." Ucap Ela cemberut.
"Sial, aku kalah dari bocah belagu itu dan aku juga kalah dari Dario." Batin Ransom kesal.
"Selamat ya El, berarti Stella akan ada teman hamil bersama." Ucap Dario.
"Kak, minggu depan aku akan menikah dengan kak Rio. Maaf aku baru memberi tahukan masalah ini sekarang. Kakak mau kan merestui kami?"
"Dario sudah menceritakan semuanya kepadaku sayang dan mau tidak mau aku harus merestui kalian karena kau juga tengah hamil saat ini."
"Terima kasih banyak kak." Ucap Stella menangis.
"Terima kasih bro, aku janji tidak akan membuatmu kecewa."
Ransom disini sebenarnya sangat bahagia karena Stella akhirnya bisa move on dari Farrel si lelaki playboy dan akan menikah dengan Dario sahabatnya, meskipun sebenarnya ia masih belum ikhlas karena jarak usia mereka yang menurutnya terlalu jauh dan status Dario sebagai duda.
"Semoga kau bahagia dengan Dario Stel." Batin Ransom tersenyum.
Wahh papa Ewald panen cucu nihhh 😂🤣😌
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE (COMPLETED)
RomanceSQUEL BABY BOSS 21+ [Mohon maaf, sebagian part ini sudah dihapus untuk kepentingan penerbitan. Jika ingin mendapatkannya cerita lengkapnya silahkan beli ebooknya yang sudah tersedia di Google Playstore dan Playbook.] WARNING!!! Semua cerita author...