LOVE 20

5.7K 391 12
                                    

Mohon maap pembaca setia author lama gak update, author lagi sok sibuk 😁😁😁 buat bonusnya hari ini doubel up dehh 😅



Hari ini Fawnia sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya yang sudah stabil. Dari kamar menuju parkiran Fawnia digendong oleh Ransom, sikap Ransom jauh sangat berbeda dari sebelumnya membuat Fawnia menjadi canggung.

"Mas bagaimana konsultasi dengan dokter kandungan tadi?" Tanya Fawnia memecahkan keheningan didalam mobil

"Dokter kandungannya payah, dia sama saja seperti Aezar yang suka menertawakanku."

"Oiya? Sepertinya kamu sudah akrab dengan dokter itu mas."

"Sangat kenal Faw, dia anak dari teman papa yang sudah lama pergi ke Jerman."

"Bagus dong mas kalau sudah kenal."

"Justru karena sudah kenal Faw, aku jadi canggung bertanya."

Fawnia tertawa melihat wajah Ransom yang sedang kesal tapi juga terlihat menggemaskan, ia pun tiba-tiba mencium pipi kiri suaminya yang tengah menyetir.

"I love you." Ucap Fawnia setelah mencium pipi Ransom.

Wajah Ransom bersemu merah karena mendapatkan ciuman dari Fawnia. Entah mengapa hatinya berdegup sangat kencang, ia mulai berpikir apakah ini yang dinamakan cinta.

Saat mereka berdua telah sampai dimansion, Fawnia kaget melihat suasana mansion yang terlihat berbeda. Dihalaman depan banyak sekali tanaman bunga dan beberapa pohon besar telah ditebangi, saat masuk ke ruang tengah ada foto pernikahan mereka yang terlihat sangat canggung.

"Aku ingin sekali kita bisa foto dengan pose yang lebih romantis." Ucap Ransom memeluk Fawnia dari belakang.

"Eee mas, ini kenapa kamu memelukku?" Ucap Fawnia salah tingkah.

"Memang salah kalau aku memeluk istri sendiri? Oiya Faw, aku ingin sekali minggu depan kita mengadakan acara resepsi pernikahan kita."

"Mas serius?" Tanya Fawnia kaget.

"Ya, aku ingin memperbaiki kesalahanku dulu terhadapmu. Aku ingin semua orang tahu bahwa kau adalah istriku, aku sadar sekarang bagaimana perasaan cinta yang sebenarnya dan sepertinya aku sudah mulai mencintaimu Faw."

Fawnia sangat gembira akhirnya ia bisa mendengar pernyataan cinta dari Ransom, ia pun memeluk Ransom dengan sangat erat.

"Aku janji Faw kali ini akan menjagamu dan juga menyayangimu, maafkan aku sekali lagi karena telah membuat anak kita pergi untuk selamanya."

"Jangan ungkit masalah itu lagi mas, aku sudah memaafkanmu. Sekarang kita mulai hidup yang baru ya mas." Ucap Fawnia mengusap lembut kedua pipi suaminya.

Dario yang mengetahui kabar bahwa Fawnia keguguran sangat terkejut dan juga marah, ia pun bergegas melajukan mobilnya menuju mansion Ransom.

Bugh bugh

"Bro berhenti." Ucap Ransom yang mendapat pukulan dari Dario.

"Ini tidak sebanding dengan apa yang telah kau lakukan pada Fawnia dan juga anakmu." Ucap Dario yang masih terus memukuli Ransom.

"Aku tahu itu bro, berhentilah aku akan menjelaskan semuanya kepadamu."

Dario akhirnya menghentikan pukulannya. Pipi Ransom sudah lebam akibat pukulan dari Dario, Ransom memang sama sekali tidak melawan Dario karena ia sadar memang semua ini adalah kesalahannya.

"Aku sadar bro bahwa aku salah dan telah membuat Fawnia keguguran. Aku khilaf karena cemburu melihat Fawnia dekat denganmu dan juga Theo."

"Awalnya aku memang ingin membuat kau cemburu dengan Theo agar kau sadar bahwa Fawnia sangat mencintaimu dengan tulus tapi ternyata cara tuhan jauh lebih kejam untuk menyadarkanmu, tuhan mengambil kembali anakmu dan sepertinya aku harus menghentikan rencanaku ini."

"Aku sudah sadar bro bahwa aku benar-benar telah jatuh cinta dengan Fawnia. Meskipun dengan cara aku harus kehilangan anakku tapi aku sangat berterima kasih kepadamu karena telah menyadarkanku tentang perasaan ini."

"Ransom, aku harap kau kali ini bahagia dengan Fawnia. Sayangi dan cintailah dia, jika perlu bantuan apapun hubungi aku." Ucap Dario memeluk sahabatnya dengan erat.

Setelah Dario berpamitan pulang Ransom segera naik kekamar atas untuk melihat Fawnia, ternyata istrinya itu masih tertidur lelap. Ia pun menuju dapur untuk membuatkan Fawnia sesuatu.

"Faw, ayo bangun." Ucap Ransom menggoyang pelan tubuh Fawnia.

"Mmm, aku masih ngantuk mas. Sepertinya obat dari dokter tadi memiliki efek samping yang membuatku mengantuk."

"Makan dulu nanti baru tidur lagi."

Fawnia terpaksa bangun, ia pun mencium aroma masakan enak dihadapannya. Ternyata Ransom membawakannya semangkuk ramen hangat kesukaannya.

"Beli dimana mas?"

"Aku buat sendiri, kemarin aku meminta Ela untuk mengajarkan cara membuat ramen karena yang aku dengar kau suka makan makanan ini."

Fawnia kaget ternyata suaminya bisa memasak makanan yang harumnya sangat nikmat. Ia pun mencicipi sesendok kuah ramen tersebut dan rasanya sangat nikmat seperti aromanya.

"Kamu hebat mas bisa memasak seenak ini."

"Aku tidak hebat Faw, Ela lah yang hebat. Semua bumbu ini Ela yang meraciknya, aku hanya tinggal memasukkan bahan-bahannya saja."

"Terima kasih mas, meskipun kak Ela yang meracik bumbu-bumbunya tapi kamu hebat bisa mengira-ira semuanya dengan pas." Ucap Fawnia tersenyum bahagia.

Ransom yang melihat Fawnia memakan lahap makanan yang dibuatnya merasa sangat senang dan ia pun ikut bahagia melihat senyum istrinya tadi, didalam hatinya ia berjanji akan selalu menghadirkan senyum-senyum itu setiap hari.

Berbeda dengan Ransom yang hari ini tengah berbahagia karena merasakan cinta, Stella adiknya sedang merasakan sedih karena tadi malam ia telah resmi putus dengan Farrel.

"Akhirnya aku putus juga dengan kak Farrel. Sekarang mana ada lelaki yang tulus mencintaiku kalau tahu aku ini cacat tidak memiliki jari kelingking." Ucap Stella sedih.

Stella pun memilih melajukan mobilnya menuju sebuah taman kota tempat dimana ia biasanya termenung jika sedang bersedih. Ketika dirinya tengah termenung sedih Dario datang membawa dua kantong berisi burger.

"Stel." Panggil Dario menyadarkan lamunan Stella.

"Kak Rio? Sejak kapan disini?"

"Sudah lama aku disini dan tiba-tiba saja aku melihatmu datang bersedih. Makanlah ini, karena katanya kalau orang sedang bersedih makan adalah solusi yang tepat." Ucap Dario memberikan sebungkus burger.

"Kak, aku bingung kepadamu. Kamu itu bisa membuat orang bahagia tapi kenapa kak Rio belum mempunyai istri?"

"Stel, istri atau pasangan bukanlah segalanya. Lagi pula statusku ini duda, apa kau sudah lupa dengan kisah hidupku yang terpaksa menikah diusia 17 tahun?"

"Tentu saja aku masih ingat kak, kamu menikah karena perjodohan dan istrimu itu adalah orang licik yang kabur mengambil semua hartamu."

"Itulah mengapa aku sudah tidak ambil pusing Stel untuk menikah lagi."

Dario memang sempat menikah selama tiga bulan dengan seorang wanita yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Awalnya ia berpikir bahwa wanita itu adalah cinta pertama dan terakhirnya tapi ternyata setelah tiga bulan menikah wanita itu pergi membawa semua harta milik Dario.

Dario sempat frustasi karena semua harta warisan yang ditinggalkan oleh kakeknya tidak tersisa sepeserpun, ia pun segera mencari keberadaan wanita tersebut dan membunuhnya.

Mulai disitulah Dario bertemu lagi dengan Ransom yaitu teman kecilnya. Ia mulai ikut bergabung menjadi seorang mafia dan suka bermain dengan para wanita meskipun ia masih menjaga juniornya untuk tidak masuk kedalam lubang milik para wanita manapun.

LOVE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang