💖. Happy Reading 💖.
🍁🍁🍁
Kembali pada kehidupan Wang Yibo sebelum koma.
Keluarga Wang, konglomerat yang sangat berkuasa dan berpengaruh. Memiliki perusahaan terbesar dalam bidang otomotif, merajai pasaran dunia sebagai perusahaan pembuat mobil terkemuka di Cina. Menjadi donatur tetap Universitas Fudan dan rumah sakit terbesar Sixth People.
Walaupun dalam dunia bisnis keluarga itu sangat dihormati dan disegani, tapi kehidupan di dalam mansion mewah nan megah itu tidak ada rasa kekeluargaan sedikit pun. Wang Jiali mendidik anak-anaknya dengan keditaktoran seorang pemimpin.
Sebagai anak pertama, Wang Haoxuan sangat dituntut untuk menjadi yang terbaik sebagai penerus perusahaan. Sedangkan Wang Yibo banyak sekali menentang keputusan ayahnya. Walaupun pada saat tertentu dia akan mengikuti perkataannya, seperti dalam hal pendidikan, dia mengikuti kemauan ayahnya.
Mereka berdua masuk ke universitas Fudan dengan jurusan yang sama dan hanya terpaut dua tahun. Wang Yibo sebenarnya sangat menyukai musik. Tapi keputusan ayahnya memasukkan dia ke jurusan managemen tidak bisa diganggu gugat.
Akhirnya Wang Yibo memilih ikut les musik sendiri. Dia mengikuti les piano di toko musik seniornya, Guo Zifan, yang juga sahabat kakaknya. Dia juga memutuskan untuk tinggal sendiri di apartemen.
Pada saat liburan, Wang Yibo selalu pulang ke rumah. Dia senang bercengkerama dengan kakak satu-satunya, mereka terkadang jalan bersama dan berbagi cerita.
Malam itu, Wang Yibo seperti biasa diharuskan untuk makan bersama. Hari libur dimanfaatkan Wang Jiali untuk mengontrol dan menginterogasi anak-anaknya.
“Yibo, bagaimana kuliahmu?” tanya Wang Jiali sambil menyantap makan malam.
“Baik, Ayah,” sahut Wang Yibo datar.
“Kau harus mendapatkan nilai bagus seperti kakakmu, setelah lulus kau akan membantu kakakmu bekerja di perusahaan,” ujar Wang Jiali.
“Aku tidak berminat bekerja di perusahaan,” sahut Wang Yibo sebal. Selera makannya mendadak hilang.
Wang Jiali melotot. Dia paling tidak suka dibantah. Apalagi anak termudanya itu sering sekali melawannya. Tapi dia masih bisa tenang menghabiskan makan malam.
“Aku merasa kau seperti bukan anakku, tidak ada semangat untuk mengurus perusahaan sama sekali. Itu karena kau terlalu memanjakannya, Haoxuan,” kata Wang Jiali melirik pada Wang Haoxuan.
“Ayah tidak menerima penolakan, kau tahu sendiri akibatnya kalau tidak mau menuruti keinginan ayah,” ujarnya tenang tapi mengandung ancaman.
Wang Yibo mendengus pelan. Setelah susah payah menghabiskan makan malam, dia segera beranjak meninggalkan meja makan dan masuk ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝒆𝒎𝒑𝒕𝒊𝒏𝒈 𝑯𝒆𝒂𝒓𝒕 [𝓔𝓷𝓭] (Dibukukan)
RomanceBagaimana kau bisa melihat seseorang yang sama sekali tidak terlihat oleh orang lain selain dirimu? Xiao Zhan menanyakan pertanyaan yang sama pada dirinya sendiri. Setelah dia direnggut dari kehidupan lamanya, terlempar ke kehidupan baru di negara b...