💖. Happy Reading 💖.
🍁🍁🍁
Present Day.
Heng Shan Residence.
Xiao Zhan terbangun dan langsung mendapatkan sisi samping wajah tampan di depannya. Matanya mengerjap beberapa kali. Perlahan jemarinya membelai wajah putih dan mulus kekasihnya.
“Aku sudah kembali, Yibo. Aku datang untukmu. Tolong jangan menyerah, sadarlah demi aku. Aku mencintaimu,” bisik Xiao Zhan kembali di telinga Wang Yibo.
Berdasarkan pengetahuannya sebagai dokter, pasien koma akan mengenali suara orang yang disayangnya. Sedikit demi sedikit dapat memicu kesadarannya. Juga belaian dan sentuhan yang bisa merangsang refleks dari penderita koma.
Xiao Zhan mengecup pipi itu sekilas lalu mulai beranjak turun dari tempat tidur. Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, Xiao Zhan pun menuruni tangga menuju ruang makan. Tenggorokannya terasa kering.
Saat mengambil air putih untuknya, Xiao Zhan melihat seorang perempuan paruh baya yang sedang berkutat di depan kompor. Perempuan itu menoleh dan tersenyum seraya menganggukkan kepala pada Xiao Zhan.
Xiao Zhan hanya mengangguk ringan sambil meneguk minumannya.
“Dia bibi Chan, juru masak dan pengurus rumah ini, baru kembali tadi pagi,” suara Wang Haoxuan terdengar di belakangnya.
Xiao Zhan menoleh dan tersenyum pada tuan muda itu.
Wang Haoxuan masih dalam setelan yang semalam, terlihat belum siap-siap untuk bekerja.
Xiao Zhan sekilas melirik jarum jam yang menunjukkan jam sembilan.
“Kau tertidur cukup nyaman, Xiao Zhan,” ujar Wang Haoxuan sambil beranjak ke kursi meja makan.
Bibi Chan menghidangkan sarapan buat mereka.
Xiao Zhan ikut duduk menghadap tuan muda itu. Tidak lama terlihat Peixin turun mendekati mereka.
Wang Haoxuan melambai pada Peixin untuk duduk di sebelahnya.
“Karena ada Yibo di sebelahku,” jawab Xiao Zhan setelah dia mengambil sarapan.
Wang Haoxuan melirik sekilas dan tersenyum kecil.
“Kuharap kau membuat pilihan yang benar,” katanya dan dengan tenang dia menikmati sarapan.
“Aku tidak pernah benar-benar berakhir dengannya,” sahut Xiao Zhan. “Selama ini aku juga mencarinya, aku tidak pernah berhenti mencintainya,” perlahan Zhan menyesap minum.
“Aku tahu kau merasa kehilangan sekarang, tapi tidak pernah ada yang benar-benar hilang. Aku harap cinta kalian bisa membuat keajaiban,” ujar Wang Haoxuan. Sesaat melirik Xiao Zhan yang kembali meneruskan sarapannya. Kemudian menoleh pada Peixin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑻𝒆𝒎𝒑𝒕𝒊𝒏𝒈 𝑯𝒆𝒂𝒓𝒕 [𝓔𝓷𝓭] (Dibukukan)
Lãng mạnBagaimana kau bisa melihat seseorang yang sama sekali tidak terlihat oleh orang lain selain dirimu? Xiao Zhan menanyakan pertanyaan yang sama pada dirinya sendiri. Setelah dia direnggut dari kehidupan lamanya, terlempar ke kehidupan baru di negara b...