Chapter 10

1.7K 237 22
                                    

💖. Happy Reading 💖.

🍁🍁🍁

Sixth People Hospital

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sixth People Hospital.

Xiao Zhan bertugas pagi itu dengan muka kusam dan mata bengkak. Dia mandi dan berganti pakaian di kamar mandi rumah sakit. Sekarang Xiao Zhan menyimpan beberapa pakaian ganti di ruangannya. Rumah sakit sudah menjadi rumah kedua baginya.

Ketukan pelan terdengar di pintunya, sesaat kemudian dokter Liu Haikuan terlihat masuk.

“Dokter Xiao, sepertinya kau tidak cukup beristirahat,” komentarnya saat melihat penampilan Xiao Zhan.

Xiao Zhan tersenyum masam.

Bagaimana bisa dia tertidur nyenyak dalam bayangan kekasih yang terus-menerus menghantuinya?

Dokter Liu menyerahkan beberapa data pasien, setelah menempati kursi di depan meja Xiao Zhan.

“Dokter Zhao sedang cuti selama tiga hari, pasiennya akan kau ambil alih sementara waktu,” ujarnya.

Xiao Zhan membuka dan membaca data pasien. Ada beberapa jadwal pemeriksaan hari ini.

“Kau ada masalah, Xiao Zhan? Aku lihat selama kau tidur di rumah sakit, kau banyak melamun. Tidurmu juga selalu gelisah, apa kau perlu mengambil cuti?” tawar dokter Liu.

“Tidak perlu, Dr. Liu. Hanya ada sedikit pikiran, tidak masalah,” elak Xiao Zhan tersenyum tipis.

“Jangan terlalu dipaksakan. Kau perlu istirahat, aku takut nanti bisa mempengaruhi kinerjamu dalam merawat pasien. Pergilah ke tempat dimana kau merasa menjadi dirimu sendiri,” saran dokter Liu.

“Tempat itu tidak ada, Dokter. Tanpa kehadirannya tidak ada satu tempat pun yang bisa membuatku nyaman,” gumam Xiao Zhan rendah.

Dokter Liu tersenyum maklum.

“Kau membuat dirimu terisolasi, percaya padaku, kau bisa sedikit putus asa. Kadang aku penasaran, apa lagi yang kau punya dalam hidupmu selain kerja,” usiknya penasaran.

“Ada seseorang, aku memberikan seluruh hatiku padanya. Anda bisa berpikir aku gila atau mabuk, atau keduanya, tapi aku tidak akan pernah lagi bisa bersama orang lain selain dia seumur hidupku. Tanpa dia, aku akan menyendiri selamanya,” ucap Xiao Zhan dramatis.

Dokter Liu menggeleng pelan.

“Kau harus belajar menerima kenyataan, Xiao Zhan. Tidak ada seorang pun yang bisa hidup sendiri selamanya.”

Xiao Zhan tersenyum samar. Sesaat menghela nafas berat.

“Seumur hidup aku belajar segalanya, aku bisa mencapai nilai bagus dan memuaskan. Tapi sayangnya, aku tidak pernah belajar cara untuk berhenti mencintai. Dan aku juga tidak ingin mempelajarinya, karena bagiku mencintainya adalah keberuntunganku dalam seluruh hidupku.”

𝑻𝒆𝒎𝒑𝒕𝒊𝒏𝒈 𝑯𝒆𝒂𝒓𝒕 [𝓔𝓷𝓭] (Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang