Chapter 3

2.9K 313 27
                                    

💖. Happy Reading 💖.

🍁🍁🍁

Hari menjelang sore ketika Wang Yibo berdiri menyandar pada badan motor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari menjelang sore ketika Wang Yibo berdiri menyandar pada badan motor. Memakai jaket sport Nike warna hitam. Menunggu dengan sabar, memperhatikan para mahasiswa yang keluar dari gerbang kampus. Sampai akhirnya sosok manis yang dia tunggu terlihat berjalan beriringan bersama dua temannya.

Xiao Zhan melihat pemuda tampan yang baru-baru ini merebut perhatiannya terlihat semringah. Dia berjalan tergesa menghampiri Wang Yibo. Setelah berhadapan mereka saling melempar senyuman manis.

Yibo masih menatap Xiao Zhan yang menampilkan senyum menawannya.

"Kau menungguku?" tanya Xiao Zhan.

Wang Yibo mengerjap.

"Aku berjanji menjemputmu, tapi aku hanya membawa motor. Kau terbiasa naik motor?" tanya Wang Yibo ragu.

Zhan sesaat diam. Sejujurnya dia belum pernah naik motor. Tapi karena pemuda itu, tiba-tiba saja Xiao Zhan menyukai apapun yang berhubungan dengan Wang Yibo.

Yibo yang melihat Xiao Zhan diam merasa tidak enak.

"Aku akan membawa mobil kalau kau tidak terbiasa," ujarnya cepat.

"Tidak apa-apa, Tuan Muda Wang. Aku menyukai apapun yang kau bawa," Xiao Zhan tersenyum. Sedetik kemudian mukanya tampak merona. Hatinya merutuki kata-kata yang baru saja keluar dari mulutnya.

Wang Yibo merasa tidak bisa berkedip, dia masih menatap Xiao Zhan dengan perasaan tak menentu.

"Kau akan memandangiku terus, atau kita segera pergi, Tuan Muda Wang?"

Xiao Zhan berusaha menutupi mukanya yang makin merona karena terus dipandangi pemuda itu. Dia sedikit menunduk seraya jarinya mengusap-usap kening.

Wang Yibo sedikit gugup, dia langsung mengambil helm dan menyerahkannya pada Xiao Zhan.

"Jangan panggil aku tuan muda, aku hanya orang biasa bersamamu," ujarnya tak suka. Dia pun menaiki motor dan memakai helm.

Xiao Zhan mengangguk-angguk. Menerima helm lantas duduk di belakang Wang Yibo, kedua tangannya meremas jaket pemuda itu dengan kuat.

"Aku akan pelan-pelan," ujar Wang Yibo yang merasakan kegugupan Xiao Zhan.

Kemudian dia pun menjalankan motornya berlalu dari hadapan teman Xiao Zhan.

Dua temannya terlihat bengong melihat interaksi mereka.

Wang Zhuocheng yang pernah sekilas melihat pemuda itu hanya memutar matanya malas.

Sedangkan Zifan, teman semasa mereka di sekolah menengah, terpana dengan mulut terbuka. Sekarang dia di fakultas ekonomi, satu tahun di atas Wang Yibo.

𝑻𝒆𝒎𝒑𝒕𝒊𝒏𝒈 𝑯𝒆𝒂𝒓𝒕 [𝓔𝓷𝓭] (Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang