Haloo balik lagi sama Aku Arin si author amatiran wkwkwk.
Gimana? Mana nih suaranya yang kemarin pengen cekek Alvaska wkwkwk 😂
Udah di cekek belom?Yok semangat ya itu masih awal belom di mulai masih ada yang lebih greget lagi, sampe² bisa bikin kalian pengen mutilasi Alvaska wkwkwk.
Okay udah siap sama part 6?
Okay kalo gitu markicus.
HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sepulangnya dari rumah Ilyana Alvaska langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit. Alvaska harus menjaga Bella, bagaimanapun Bella butuh dirinya. Seperti saat ini Alvaska tengah menyuapi Bella makan siang sembari sedikit melakukan obrolan ringan dengan Bella.
"Al menurut kamu nanti kita lulus enaknya kuliah dimana?" tanya Bella sembari menerima suapan bubur dari Alvaska.
"Terserah kamu Bell, aku ngikut kamu."
"Ih ngga kreatif banget sih ... masa iya kamu ngikut aku terus!" Bella berdecak sebal, Alvaska selalu saja seperti itu.
"Aku udah bilang Bell, kita bakalan sama-sama. Jadi, mau kamu kuliah di manapun aku bakalan ngikut," kata Alvaska mantap.
Dari dulu ia memang selalu mengikuti Bella, Alvaska ingin selalu menjaga Bella. Alvaska tak ingin jika ada yang menyakiti Bella, karena bagi Alvaska, Bella adalah sebuah berlian yang harus ia jaga dan tak boleh rusak. Bella sangat berarti baginya, melebihi apapun yang ia punya. Bahkan Bella lebih berarti dari pada nyawanya.
Bella, gadis itu menatap kearah Alvaska penuh selidik, "Meskipun aku kuliah di luar negri kamu bakalan tetep ngikut?" tanya Bella pada Alvaska.
Alvaska menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Alvaska kembali menyuapi Bella, ini adalah suapan terakhir.
"Terus gimana sama Ilyana? Kamu bakalan LDR-an sama dia?"
"Iya, itupun kalo Ilyana mau. Kalo Ilyana ngga mau, ya ngga tau deh," ujar Alvaska sembari menyodorkan air mineral untuk Bella.
Bella menerimanya dan menenggaknya sedikit. Kemudian Alvaska memberikan beberapa butir obat untuk Bella minum. Setelah meminum obatnya Bella kembali merebahkan tubuhnya. Kepala Bella masih sedikit pusing dan Bella enggan banyak bergerak untuk saat ini.
"Kamu kenapa nanya gitu? Beneran mau kuliah di luar negri?"
Bella menggelengkan kepalanya, "Aku tau kamu sayang banget sama Ilyana, lagian aku juga ngga bakalan setega itu kali Al misahin kamu sama Ilyana. Lagian nih ya, Ilyana itu udah aku anggep kek sodari aku sendiri mana mungkin aku tega nyakitin dia dengan misahin dia sama kamu."
"Iya aku tahu kamu orang baik."
"Al?" Bella mendongakan pandangannya menatap Alvaska.
"Kenapa Bell?"
"Jangan sakitin Ilyana ya?"
"Iya."
"Tolong jaga jarak sama aku Al, kamu sekarang juga udah punya Ilyana. Kamu harus bisa bagi waktu kamu, jangan bikin Ilyana mikir yang aneh-aneh tentang kita Al. Aku ngga mau kalo kejadian yang lalu bakalan terulang lagi di hubungan kamu sama Ilyana, aku ngga mau Al."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASKA - Dark Destiny [ON GOING]
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN VOTE SERTA KOMENT! PLAGIAT HARAP MENJAUH! WARNING KAWASAN 17+ (KATA KASAR) Dingin ✔ Kejam ✔ Keras kepala ✔ Gengsian ✔ Temperamental ✔ Itulah beberapa kata yang akan terlintas di otak kamu, ketika kamu mendengar n...