ALVASKA 22

1.7K 182 43
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

Pagi ini Alvaska tengah merebahkan tubuhnya diatas ranjang rumah sakit. Matanya menatap lurus ke arah langit-langit kamar inapnya. Ia ingin segera keluar dari sini. Alvaska sudah sangat jenuh.

"Sebenarnya gua kapan bisa pulang sih, Mil? Perasaan mau pulang aja diundur-undur, kek PPKM aja molor-molor," ucap Alvaska pada Milea.

Milea yang sedang merapikan barang-barang milik Alvaskapun menghentikan aktivitasnya dan menatap sepupunya yang tengah berbaring di ranjang rumah sakit itu.

"Besok kayaknya. Soalnya gue juga mau konsultasi dulu sama dokter Irwan, tadi beliau nyuruh gua ke ruangannya. Jadi, lu sabar dulu ya," jawab Milea sembari melanjutkan aktivitasnya.

Dokter Irwan, ialah dokter yang menangani Alvaska.

"Ck." Alvaska mendecak kesal. Ingin rasanya ia kabur dari sini. Namun, ia tak ingin membuat orang lain kerepotan dan bingung.

Alvaska kembali diam sembari berharap Milea bisa membawanya keluar dari sini.

''Lu ngga apa kan kalo gua tinggal sendiri?"tanya Milea ketika sudah selesai merapikan barang-barang milik sepupunya itu.

"Gapapa kok. Kalo bisa hari ini ya, Mil. Sumpah, gua udah bosen banget di sini. Pengen healing gue."

"Iya-iya, sabar dikit napa,'' dumel Milea.

Menurut Milea Alvaska terlalu cerewet, padahal ini semua juga demi kebaikannya.

"Kenyang gue, Mil disuruh sabar mulu dari kemarin," ucap Alvaska.

Milea tersenyum kemudian merapikan rambut sepupunya itu, "Iya, gua usahain besok lu udah bisa pulang," ucap Milea berusaha sabar menghadapi Alvaska.

"Ok. By the way Bella mana, Mil? Dari kemarin dia ngga ke sini," tanya Alvaska.

Milea diam tak menjawab pertanyaan Alvaska dan malah mengalihkan topik pembicaraan.

"Eh, lu ngga ada mau nitip apa gitu? Mumpung gua nanti lewat kantin," tanya Milea mengalihkan topik tentang Bella.

Milea tak mungkin memberitahu Alvaska bahwa saat ini kondisi kesehatan Bella semakin menurun. Akhir-akhir ini Bella sering pingsan dan rutin setiap satu minggu sekali harus melakukan cuci darah.

Kondisi ginjal Bella sudah sangat memprihatinkan dan dokter sudah menyarankan untuk melakukan operasi. Namun, hingga detik ini Bella belum menemukan pendonor yang tepat untuk ginjalnya.

Milea merasa kasihan pada Bella. Gadis sebaik itu harus menerima penyakit yang seperti ini. Sungguh malang.

"Mil, ada yang lagi lu sembunyiin?" tanya Alvaska.

Alvaska merasa Milea sedang menutupi sesuatu darinya. "Bella gapapa, kan?" tanya Alvaska lagi.

"Bella gapapa, Al. Dia kemarin pagi kesini kok cuma lu nya aja belum bangun," jawab Milea berbohong pada Alvaska.

Padahal faktanya Bella tengah dirawat di rumah sakit karena kondisinya yang drop.

"Kenapa ngga bangunin gue?"

ALVASKA - Dark Destiny  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang