ALVASKA - 04 ❤

4.3K 253 19
                                    

Hallo balik lagi sama Arin.
Udah siapa baca kisah ALVASKA?

Okay berhubung kalian udah siap mari kita mulai.

Oh ya, sebelumnya kembali aku ingatkan, buat yang belum follow kalian jangan lupa follow akun wattpadku ya.

Terimakasih

Budayakan vote sebelum membaca dan koment setelah membaca ya teman-teman.

Love you all ❤

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Hati Bella nyeri mendengarnya.
Ternyata Arsy belum berubah. Pria itu masih sama, senang melukai hatinya.

"Lu lagi suka sama siapa?" tanya Bella mencoba meredamkan rasa sesak di dadanya. Bella harus tetap terlihat biasa saja di depan Arsy.

"Adalah ... cewek cantik pokoknya." Arsy menyengir lebar membayangkan wajah gadis yang ia temui dua hari yang lalu di taman dekat rumahnya.

Bella, gadis itu hanya mampu menghembuskan nafasnya pelan. Hatinya kembali terluka, ternyata Arsy kembali datang untuk melukainya.

"Gua berharap sih gua bisa ketemu lagi sama dia," ucap Arsy sembari menerawang membayangkan wajah cantik gadis itu.

"Loh?"

"Gua ketemu dia di taman waktu itu dan yah ...gua jatuh cinta pada pandangan pertama sama dia," ujar Arsy masih dengan senyum manisnya.

Hati Bella semakin nyeri mendengarnya. Bella memalingkan wajahnya, enggan menatap Arsy.

"Bell? Kenapa?" Arsy menyentuh pundak Bella.

"Gapapa Ar. Kamu ngga mau pulang? Aku mau tidur, ngantuk nih," ujar Bella sembari bangkit dari sofa.

Arsy ikut bangkit dari sofa. Arsy menatap Bella bingung, "tumben jam segini tidur Bell?" tanya Arsy pada Bella.

Dengan susah payah Bella berusaha tersenyum pada Arsy, "Iya aku ngantuk," jawab Bella berbohong.

"Ternyata lu udah berubah ya?" Arsy tersenyum pada Bella.

"Semua orang pasti berubah Ar, ngga akan ada yang selalu sama."

"Cuma rasaku buat kamu aja yang masih sama." Lanjut batin Bella.

Arsy tersenyum. Arsy menyentuh puncak kepala Bella mengacaknya pelan. Bella, wanita itu tersenyum getir. Hatinya sakit, ia kembali terluka.

"Gua balik ya," ujar Arsy masih dengan tangan yang berada di puncak kepala Bella.

Bella gadis itu menganggukkan kepalanya.

Arsy melangkahkan kakinya pergi meninggalkannya rumah Bella.

Punggung tegap itu kian menjauh dari pandangan Bella dan seketika itu juga tubuh Bella meluruh diatas lantai. Liquid bening yang sedari tadi Bella tahan kini meluncur indah dari matanya. Bella menangis, menangisi kebodohannya yang masih saja mencintai pria seperti Arsy.

*****

"Udah gak usah nangis." Alvaska memberikan selembar tisu pada Bella. Ya, Bella bercerita tentang Arsy pada Alvaska. Pria itu mengepalkan tangannya kuat.

ALVASKA - Dark Destiny  [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang