Hallo balik lagi sama Arin.
Mumpung masih anget aku post tiap hari ya wkwkwk kalo udah agak basi baru aku post seminggu sekali wkwkwk.
Gimana dah siapa baca kisah ALVASKA?Okay berhubung kalian udah siap mari kita mulai.
Oh ya ya sebelumnya kembali aku ingatkan buat yang belum follow kalian wajib follow akun wattpadku ya.
Terimakasih
HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
."Bell ...."
"Apa!"
Bella berkacak pinggang menatap Alvaska dengan garang. Meskipun jelas, bukanya terlihat garang justru Bella semakin terlihat kyuts dimata Alvaska. Bukan, bukan hanya dimata Alvaska. Namun juga, dimata semua orang yang melihatnya saat ini. Wajah Bella yang imut sangat tak pantas jika berekspresi seperti itu.
"Kamu tuh harus minta maaf sama Ilyana Alvaska, kamu jangan egois." Bella berucap masih dengan ekspresi kyut-nya.
"Iya-iya ngga usah marah-marah bisakan?"
"Gak! Kamutu kalau gak dikerasin gak bisa!"
Alvaska pria itu tersenyum, Bella terlihat menggemaskan dimatanya, "Aku bukanya takut justru makin gemes Bel, ekspresi kamu gak cocok."
Bella, gadis itu mencebikkan bibirnya. Selalu saja, semua orang akan berkata Bella tak cocok jika menggunakan ekspresi garang itu. Akhirnya Bella menyerah ia mengubah ekspresi wajahnya, "Yaudah ayo kita pulang ke Apartemen kamu," ajak Bella pada akhirnya. Bella menarik paksa tangan Alvaska.
Pria itu membuntuti Bella. Mereka pulang bersama dan menuju Apartemen Alvaska, dimana ada Ilyana disana.
****
Kini keduanya tengah berada di depan pintu Apartemen Alvaska.
Bella memasukkan kode akses Apartemen milik Alvaska. Setelah pintu terbuka Bella langsung masuk kedalam ruangan itu.
Sedangkan Alvaska pria itu hanya mampu mengikuti Bella yang sudah lebih dulu memasuki Apartemennya.
Terlihat Ilyana tengah meringkuk dengan seragam putih abu-abunya, lengkap dengan tas sekolahnya yang berada diatas meja.
Bella berjalan mendekati Ilyana. Bella berjongkok di sebelah Ilyana. Wajah Ilyana terlihat sembab dengan mata terpejam dan sedikit membengkak. Bella tak tahu jika kesalahannya tadi pagi yang menghubungi Alvaska, akan berakibat seperti ini. Bella mengembuskan nafasnya pelan, merapikan beberapa anak rambut yang menutup sebagian wajah Ilyana.
"Kamu harus minta maaf sama Ilyana Al," ujar Bella sembari bangkit dari posisinya.
Bella memilih duduk di sofa kosong yang ada disana. Di ikuti oleh Alvaska yang ikut menempati ruang kosong di sofa panjang yang saat ini ditiduri Ilyana. Alvaska menatap lekat wajah lelah Ilyana. Ia salah, ia terlalu kasar pada Ilyana. Namun, jujur ia tak bisa mengontrol emosinya jika itu berhubungan dengan Bella.
45 menit Berlalu.
Ilyana gadis itu masih terjaga dalam tidurnya. Entah berapa lama Ilyana menangis hingga ia tertidur selama itu. Bahkan Ilyana tak terganggu dengan kehadiran Alvaska dan Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASKA - Dark Destiny [ON GOING]
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN VOTE SERTA KOMENT! PLAGIAT HARAP MENJAUH! WARNING KAWASAN 17+ (KATA KASAR) Dingin ✔ Kejam ✔ Keras kepala ✔ Gengsian ✔ Temperamental ✔ Itulah beberapa kata yang akan terlintas di otak kamu, ketika kamu mendengar n...