Halooo sayang-sayangku. Jangan lupa vote sama komentnya okay, biar aku makin semangat buat lanjutin cerita ini 🥰
___________________________________________Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Udah ada kabar belum dari Ilyana?" tanya Alvaska seraya menatap Bella.
Alvaska berharap ia akan mendengar kabar baik tentang Ilyana. Jujur, ia masih mencintai gadis itu. Namun, ia tak yakin jika gadis itu masih mencintainya setelah mengingat apa yang telah ia berbuat dulu pada sang dara.
Bella yang mendengar pertanyaan itu merasa bersalah pada Alvaska. Ia sengaja tidak memberitahu Ilyana tentang kondisi Alvaska saat ini. Mungkin, gadis itu juga belum tahu jika Alvaska telah sadar dari komanya. Namun, Bella berbohong pada Alvaska bahwa ia telah memberitahu Ilyana. Padahal faktanya, ia sama sekali tak memberi tahu gadis itu.
Bella punya alasan yang kuat tentang hal itu. Bella tak ingin Alvaska kenapa-kenapa jika masih berhubungan dengan Ilyana, begitupun juga Ilyana. Bella tak ingin mereka saling menyakiti jika terus bersama. Bella tak ingin keluarga Ilyana melaporkan Alvaska dan Bella juga tak ingin jika suatu saat nanti Alvaska akan kembali melukai Ilyana baik fisik maupun hati gadis itu.
Bella menyayangi kedua manusia itu. Bella sayang dengan Alvaska karena pria itu adalah sahabatnya dan Bella juga sayang dengan Ilyana, karena Ilyana adalah gadis yang sangat manis yang telah ia anggap layaknya sodari sendiri. Ini semua demi kebaikan mereka.
"Aku udah ngasih tahu Ilyana Al, tapi kayaknya emang dia lagi sibuk. Bentar lagi kan mau ujian kelulusan Al."
"Oh, iya. Cepet banget, ya."
"Kamu sih kelamaan koma padahal mah aku nunggunya lama banget. Tiga bulan loh Al kamu koma. Tiga bulan juga aku nungguin kamu bangun, aku takut kalo kamu ngga bisa buka mata lagi buat selamanya. Aku takut nanti aku ngga punya sahabat yang kayak kamu lagi. Aku takut kehilangan kamu. Aku sayang banget sama kamu, cuma kamu satu-satunya sahabat sekaligus kakak yang aku punya," ucap Bella.
Tanpa terasa buliran bening merembes mili keluar dari mata indah Bella.
Alvaska yang melihat Bella menangis dengan sigap langsung menghapus air mata gadis itu.
"Aku masih di sini sama kamu, Bella. Aku kan udah janji bakalan jagain kamu selamanya, sampe kita tua. Jadi, aku ngga bakalan ninggalin kamu. Kamu tenang aja ya, sekarang aku kan udah buka mata lagi. Aku juga sayang banget sama kamu, cuma kamu satu-satunya orang yang aku punya saat ini," ucap Alvaska.
"Dan juga Ilyana," lanjut batin Alvaska.
"Udah jangan nangis lagi," ucap Alvaska kembali menghapus air mata Bella.
Bukannya berhenti menangis justru Bella semakin terisak mendengar ucapan Alvaska.
Dengan sigap Alvaska terus berusaha menenangkan Bella. Alvaska tak ingin membuat Bella menangis entah apapun itu alasannya. Alvaska hanya ingin membuat Bella selalu tersenyum dan tertawa.
🦋🦋🦋🦋
"Apa sih, Bi."
"Ayo dong bantuin gua," ucap Abi terus merengek pada Beby berharap sahabatnya itu bisa membantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASKA - Dark Destiny [ON GOING]
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN VOTE SERTA KOMENT! PLAGIAT HARAP MENJAUH! WARNING KAWASAN 17+ (KATA KASAR) Dingin ✔ Kejam ✔ Keras kepala ✔ Gengsian ✔ Temperamental ✔ Itulah beberapa kata yang akan terlintas di otak kamu, ketika kamu mendengar n...