Haloo balik lagi sama Arin cantik 😂
Jangan lupa di follow ya akun aku karena next part 15 keatas bakalan aku private dibuat yang belum follow ngga bakalan bisa baca cerita Alvaska lagi 🤣Aku lagi mode baik guys, baru 300 viewer udah aku next. Yok, sini bilang makasih dulu🤣
Yaudah kalo ngga ada yang bilang makasih ke aku, aku aja yang bilang makasih ke kalian.Makasih ya semuanya yang kemarin udah nyemangatin aku I Love You so much guys. Thanks for support ❤
Okay para ciwi-ciwi pembaca setia Alvaska jangan lupa ramaikan setiap paragraf di part 14 ini ya 😚
HAPPY READING
.
.
.
.
.
Kedua wanita itu menangis dalam pelukan mereka. Mereka tak perduli lagi tentang tatapan siswa-siswi yang saat ini tengah terang-terangan menatap ke arah mereka–penasaran."Na, maafin aku. Aku ngga tahu kalo retaknya hubungan kalian gara-gara aku dan maaf kalo selama ini kamu tersiksa karena a—" Bella tak mampu menjelaskan ucapannya, ia terus terisak.
"Ini bukan salah kamu, Bell. Kamu ngga salah," ucap Ilyana.
"Ngga, Na. Ini salah aku. Aku yang salah disini. Aku minta maaf, maaf kalo selama ini kamu banyak terluka karena aku. Maafin aku, Na. Maafin Alvaska juga," ucap Bella tulus pada Ilyana.
Bella tak menyangka akan semua fakta yang ia ketahui pagi ini. Sulit di percaya. Namun, itulah faktanya ia kembali alasan menjadi retaknya hubungan Alvaska dengan sang kekasih. Apalagi orang itu adalah Ilyana– gadis yang selama ini ia anggap layaknya saudari sendiri. Bella merasa teramat bersalah pada Ilyana. Ilyana banyak mengalami masa sulit karenanya.
Bella berjanji setelah Alvaska sadar ia akan pergi dari hidup Alvaska, ia tak ingin kejadian seperti ini akan terulang lagi kedepannya.
Saat ini Bella terlambat mencegahnya dan untuk kedepannya ia tak akan membiarkan kejadian ini terulang kembali entah dengan siapapun Alvaska nantinya. Namun, untuk saat ini ... sebagai sahabat yang baik, Bella akan merawat Alvaska sepenuh jiwanya. Akan tetapi, untuk perihal asmara, ia tak akan ikut campur dalam hal itu.
*****
Setelah kejadian tadi pagi Ilyana merasa tak enak hati pada Bella. Ilyana tak bermaksud menyalahkan Bella dalam kasusnya bersama Alvaska. Namun, ia hanya ingin menyampaikan unek-unek yang selama ini ia pendam karena Bella berhak tahu semuanya.
"Na, ngelamun bae. Kenapa sih, Baby?" tanya Anya pada Ilyana.
"Iya nih, kesambet baru tahu rasa lu," timpal Salsa.
"Hust, mulutnya, Sa!" tegur Resti.
Salsa yang di tegur seperti itu hanya mampu mengangkat dua jarinya membentuk huruf V.
"Ngga, siapa sih yang ngelamun," sanggah Ilyana pada para sahabatnya.
"Kenapa sih, Na? Cerita sama kita kalo emang lu ada masalah," ucap Anya yang di angguki oleh Salsa dan Resti.
"Iya, Na bener apa kata Anya."
Ilyana menarik nafas kemudian menghembuskannya pelan. "Gua ngerasa bersalah ke Bella, gu—"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASKA - Dark Destiny [ON GOING]
Fiksi RemajaBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN VOTE SERTA KOMENT! PLAGIAT HARAP MENJAUH! WARNING KAWASAN 17+ (KATA KASAR) Dingin ✔ Kejam ✔ Keras kepala ✔ Gengsian ✔ Temperamental ✔ Itulah beberapa kata yang akan terlintas di otak kamu, ketika kamu mendengar n...