Haloo balik lagi sama Aku Arin si penulis amatiran wkwkwk.
Apa kabar kalian hari ini?
Udah siap baca cerita Alvaska belom?
Jangan lupa vote dan koment ya 💋
HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Ilyana sampai di rumahnya. Saat ini ia tengah berada di garasi untuk memarkirkan mobilnya. Ilyana mengernyit saat melihat mobil lamborghini Aventador berwarna merah menyala terpakarkir disana, itu mobil mamanya. Buru-buru Ilyana keluar dari mobilnya dan berlari masuk kedalam rumahnya.
"Mama." Ilyana mencoba mencari keberadaan sang Mama.
Ternyata disini wanita itu, di dapur.
Ilyana semakin berjalan mendekat dan berhamburan memeluk sang Mama. Sudah Dua minggu lamanya ia tak bertemu dengan sang Mama."Mama Ilyana kangen," kata Ilyana sembari menenggelamkan wajahnya pada pelukan Saras, mamanya. Rasanya begitu menenangkan.
Saras tak kalah erat memeluk sang putri.
"Mama juga kangen sama kamu."
Ilyana melepaskan pelukan mereka.
"Kok Mama udah pulang? Bukanya bulan depan?"
Saras membawa Ilyana untuk duduk di kursi dapur. Keduanya duduk bersebalahan di meja makan.
"Ya, karena mama tahu putri mama sedang putus cinta makanya mama ngga bisa lama-lama ninggalin kamu."
"Apasih Ma, Ilyana baik-baik aja."
"Sayang," panggil Saras sembari menangkup wajah Ilyana.
Ilyana menatap sang Mama.
"Jangan sedih, jangan pernah sembunyiin apapun dari Mama."
"Iya Ma."
"Selalu cerita sama Mama ya?"
Lagi-lagi Ilyana hanya mampu menganggukkan kepalanya.
"Jangan balikan sama Alvaska ya?"
Degh
Ilyana bungkam, ia tak mampu merespon ucapan sang Mama. Bagimana bisa? Kenapa tiba-tiba Mamanya membahas soal Alvaska.
"Sayang." Saras menepuk pelan pipi Ilyana, "Gimana? Bisa?" tanya Saras penuh harap.
Ilyana tetap diam.
"Mama ngga mau kamu terluka lagi karena Alvaska," ucap Saras menjeda ucapannnya, terdengar helaan nafas dari wanita itu, "Mama ngga mau Alvaska nyakitin kamu lagi. Apalagi sampai berani main tangan sama kamu. Mama ngga mau kamu di perlakuin kayak gitu lagi sama Alvaska. Kamu ngerti kan maksut Mama," lanjutnya sembari menahan tangis. Rasa sesak seketika itu menyeruak masuk kedalam hatinya. Ia telah gagal.
"Ma Alvaska ngga kayak gitu," sanggah Ilyana. Akhirnya Ilyana mampu kembali membuka suaranya.
"Mama udah tahu semuanya, stop nyembunyiin semua dari mama Ilyana."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASKA - Dark Destiny [ON GOING]
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN VOTE SERTA KOMENT! PLAGIAT HARAP MENJAUH! WARNING KAWASAN 17+ (KATA KASAR) Dingin ✔ Kejam ✔ Keras kepala ✔ Gengsian ✔ Temperamental ✔ Itulah beberapa kata yang akan terlintas di otak kamu, ketika kamu mendengar n...