Maaf ya kalo aku lama ngilang 😭🤣
Absen dulu siapa disini yang masih setia nunggu aku update cerita Alvaska ini wkwkwkHappy Reading.
.
.
."Alvaska," panggil Ilyana pelan.
Ilyana mendorong dada Alvaska agar pagutan pria itu terlepas dari bibir mungilnya. Ini salah, mereka tak seharusnya berciuman.
Alvaska melepaskan pagutannya dari bibir Ilyana.
"Sorry, Na," ucap Alvaska pelan.
Alvaska berjalan cepat menuju ranjang . Sedikit canggung. Alvaska duduk di atas ranjang rumah sakit. Sedangkan Ilyana, gadis itu langsung menyusul Alvaska dan memilih duduk di kursi kecil di sebalah ranjang Alvaska. Keduanya diam tanpa kata.
Hening cukup lama."Na."
"Al."
Keduanya memanggil secara bersama.
"Kamu dulu, Na," ucap Alvaska.
Ilyana menganggukkan kepalanya.
"Kamu apa kabar? Kamu udah enakan?"
"Udah," jawab Alvaska seraya menampilkan senyum hangatnya. Senyum yang jarang sekali ia pertontonkan pada Ilyana.
"Yaudah kalo gitu, Alva aku pamit ya. Aku ngga bisa lama-lama, soalnya aku ditungguin," ucap Ilyana berbohong.
Ilyana takut jika terlalu lama nanti Milea akan tahu dan kembali memarahinya. Bagi Ilyana bertemu dengan Alvaska dan memastikan jika laki-laki itu baik-baik saja seperti sekarang sudah sangatlah cukup. Ilyana tak berharap lebih bisa berlama-lama disini bersama Alvaska.
"Oh, kamu sama pacar kamu, ya?" tanya Alvaska. Ada nada kekecewaan ketika menanyakan hal itu.
Namun, dengan polosnya Ilyana menganggukkan kepalanya.
Alvaska menatap Ilyana dengan nelangsa. Ilyananya kini sudah benar-benar pergi dan ia sudah kehilangan wanitanya.
Ilyana yang ditatap seperti itu oleh Alvaska buru-buru mengalihkan pandangannya. Tak tega, hanya itu kata yang mampu Ilyana utarakan saat ini. Ilyana bangkit, kemudian tersenyum canggung pada Alvaska.
"Na," panggil Alvaska lirih.
"Iya, Va. Kenapa?"
"Apa udah ngga ada kesempatan lagi buat aku, Na?" tanya Alvaska berharap Ilyana akan memberikan ia kesempatan terakhir.
Ilyana terdiam mendengar pertanyaan Alvaska, ia tak tau harus menjawab apa. Jantungnya berdegub kencang, jujur ia masih mencintai Alvaska. Namun, ia tidak bisa jika harus kembali bersama dengan Alvaska. Ilyana tak ingin hatinya kembali terluka.
Alvaska menatap Ilyana yang hanya diam tanpa suara. Alvaska tersenyum masam, diamnya Ilyana adalah jawaban untuknya. Ia ditolak, hatinya tertawa sekaligus meringis sakit. Dulu ia terlalu bodoh telah menyia-nyiakan gadis sebaik Ilyana. Dan sekarang, ia baru menyesalinya.
"Maaf," ucap Ilyana lirih.
"Ok, gapapa, Na."
"Kamu jaga diri baik-baik ya, aku pulang dulu, pacar aku udah nunggu diluar soalnya. Ngga enak juga kalo aku lama-lama disini sama kamu. Aku harus jaga perasaan dia," ucap Ilyana berbohong pada Alvaska.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVASKA - Dark Destiny [ON GOING]
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN VOTE SERTA KOMENT! PLAGIAT HARAP MENJAUH! WARNING KAWASAN 17+ (KATA KASAR) Dingin ✔ Kejam ✔ Keras kepala ✔ Gengsian ✔ Temperamental ✔ Itulah beberapa kata yang akan terlintas di otak kamu, ketika kamu mendengar n...