14

699 75 50
                                    

Sad reading
.
.
.
.
.
.

Setelah puas dengan mencoba wahana bermain, sekarang mereka duduk di sebuah bangku dengan menikmati ice cream mereka masing-masing. Tangan Jihyun masih erat memeluk boneka yang tadi di berikan oleh Kyungsoo padanya.

Mata mereka menatap bintang yang indah berhamburan mengelilingi bulan di langit malam.

"Kau tau? Aku sudah lama tidak merasakan keseruan seperti ini..." Ujar Kyungsoo membuka percakapan. Ji-hyun menoleh dan menatap Kyungsoo dari samping.

"Kenapa?" Tanya Jihyun

"Aku kehilangan ibuku di usia 10 tahun.. dan ayah ku sejak di tinggal oleh ibuku lebih sering menghabiskan waktu di tempat kerja, aku sering sendirian dan kesepian.." lanjutnya yang membuat Jihyun terdiam. Ia fokus mendengarkan cerita pria di sampingnya itu.

"Sampai aku lupa dengan rasa kehangatan keluarga yang bahagia.." lanjutnya. Jihyu  tersenyum lalu mengusap punggung Kyungsoo yang terlihat sedih itu. 

"Mama di sini untuk dduddu.." ucap Jihyun mencoba untuk menghibur hati Kyungsoo, benar saja, Kyungsoo tersenyum di buatnya.

"Terimakasih Jihyun, aku merasa senang sekarang"

Dan untuk pertama kalinya Kyungsoo menceritakan kesedihan nya pada seseorang. Biasanya ia hanya akan bercerita pada boneka pororo yang ia kasih nama ddoddo.

Dan tidak ada orang yang tau  kecuali tuan Do dan tuan Nam penyebab kematian dari ibu nya Kyungsoo.

Keadaan semakin hening, hanya terdengar suara bising dari orang-orang yang menikmati wahana dan beberapa permainan.

Sampai ponsel Kyungsoo bergetar menandakan seseorang sesang menelponnya. Kyungsoo melihat layar ponselnya itu.

"Eunbi..."

Kyungsoo beralih menatap Jihyun. Ia merasa tidak enak, tapi ia juga harus mengangkat panggilan itu, bagaimana jika terjadi sesuatu pada kekasihnya itu?

"Jihyun, seseorang menelpon ku, tunggu di sini sebentar" pamit Kyungsoo dengan perasaan yang serba salah lalu langsung berjalan meninggalkan Jihyun, Jihyun hanya mengangguk dengan bibirnya yang mengukir kan senyuman manis dan memperhatikan orang-orang yang menikmati wahana bermain itu. Mungkin saja itu dari kerabat kerjanya Kyungsoo? Jihyun memaklumi itu semua.


.
.

.
.
.

Kyungsoo membawa ponselnya ketempat yang lebih sepi, kemudian ia kembali menghubungi Eunbi.

"Halo Eunbi, ada apa?" Tanya Kyungsoo saat Eunbi sudah mengangkat telepon nya.

"Huh, kenapa kau lama sekali? Ak-- huekkk"

Mendengar Eunbi yang terdengar tidak baik-baik saja itu membuat Kyungsoo panik seketika

"Kau kenapa? Kau sakit?" Tanya Kyungsoo panik.

"Aku mual-mual sedari tadi, kepalaku pusing dan terasa lemas" jawab Eunbi di sebrang sana.

"Aku akan segera kesana."

Dengan terburu-buru Kyungsoo mengakhiri panggilan itu, ia langsung berlari kearah mobil yang ia parkir kan.

Dengan kecepatan tinggi ia meninggalkan wahana bermain itu.

Ia melupakan Jihyun....

--------

Sudah 3 jam Jihyun menunggu di tempat yang sama. Namun Kyungsoo belum juga kembali. Bahkan langit sudah mendung akan segera menurunkan hujan.

"Kemana dia?" Tanya Jihyun sambil memperhatikan sekitarnya, tangannya semakin erat memeluk boneka kupu-kupu yang tadi Kyungsoo berikan.

Jderrrr

Benar saja, setelah petir itu datang, tetesan air dari langin turun ke bumi, membasahi tanah yang sudah mengering, dan membuat orang-orang berlarian untuk melindungi diri mereka dari hujan itu.

"Kyungsooo"

Tapi berbeda dengan Jihyun, dalam keadaan hujan yang lebat, ia mengelilingi taman bermain itu untuk mencari pria yang tanpa ia ketahui sudah pergi meninggalkannya.

Jderrr

Bahkan petir yang terdengar sangat menakutkan tidak mengurungkan niat Jihyun untuk mencari Kyungsoo.

Jihyun tidak menampik bahwa dia ketakutan saat ini, ia sangat ketakutan, tapi rasa takut itu di kalahkan oleh cemasnya atas hilangnya Kyungsoo. Bersamaan dengan air hujan yang turun dari langit, mata Jihyun juga mengeluarkan air mata.

"Kyungsoo kau di mana? Aku takut hiks..."

Sampailah Jihyun di parkiran taman bermain itu, ia berfikir Kyungsoo sedang menunggu nya di dalam mobil.

Tapi, ia sudah tidak menemukan mobil Kyungsoo di sana.

Apa Kyungsoo pergi karena urusan bekerja dan lupa menjemput nya karena terburu-buru?

"K-kau tega sekali, kyung..."

Tanpa Jihyun sadari, tidak jauh darinya seorang pria sedang memperhatikan nya dari dalam mobil. Sampai orang itu melihat Ji-hyun yang di tabrak oleh orang-orang yang berlarian, dan menjatuhkan boneka kupu-kupu yang di peluk olehnya sedari tadi itu terlempar ke jalanan.

Jihyun yang tadi terjatuh langsung bangun untuk mengambil boneka yang sudah terlihat kotor itu.

"Apa yang sudah kau lakukan Kyungsooo.." ucap orang itu marah. Lalu ia turun dengan sebuah payung hitam untuk melindungi Jihyun dari hujan.

"Jihyunnnn awassss"

Teriak orang itu saat melihat sebuah truk yang hilang kendali melaju kearah Jihyun saat Jihyun akan mengambil mengambil boneka itu.

Brukkk

Dengan cekatan pria itu menarik Jihyun ke tepi. Untung saja ia tidak terlambat.

Jihyun yang sudah memejamkan matanya dengan perlahan menatap seseorang yang sudah membantunya.

Bahkan dalam keadaan begitu Ji-hyun masih memeluk boneka pemberian Kyungsoo.

"Chanyeol?"

"Kenapa kau berbohong padaku jihyun?"

-------

  Setelah kejadian tadi, Chanyeol akhirnya membawa Jihyun ke apartemen nya. Ia memberikan kaos dan celana nya pada Ji-hyun.

"Pakailah, aku akan membuat kan mu teh hangat" ucapnya sambil menyodorkan t-shirt dan celana panjang itu pada Jihyun.

"Tapi Chanyeol.." Jihyun enggan menerima itu.

"Sudah pakai saja, sebelum pakaian mu kering"

Jihyun menggigit bibirnya pelan, bagaimana ia akan menjelaskan nya pada Chanyeol?

"Tapi bagaimana dengan itu juga basah.." jawab Jihyun pada akhirnya.

Chanyeol diam berfikir, ia mencerna perkataan Jihyun, sebelum ia mengangguk mengerti apa yang di maksud wanita itu.

"Baiklah, tunggu di sini"

Chanyeol memberikan pakaiannya itu pada Jihyun, kalu melangkah keluar dari apartemen itu. Jihyun hanya memperhatikan Chanyeol heran.

Mau kemana dia? Fiir Jihyun Sebelum ia mendengar percakapan Chanyeol kepada seorang wanita.

"Nona, bolehkah aku meminjam pakaian dalam mu?"

Demi apapun, temannya itu benar-benar gila!

TBC...

My Devil Husband (Dks x Njh) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang