03

967 80 19
                                    

Setelah acara pertemuan keluarga, Insung dan Jaesuk sepakat untuk mengadakan pernikahan mereka awal bulan depan. Mungkin terlalu cepat untuk Kyungsoo dan Jihyun yang baru saja kenal. Tapi apa yang bisa mereka perbuat? Menolak sekeras apapun itu tidak akan merubah keputusan kedua orang tua itu, tepatnya keputusan Insung saja, Jaesuk hanya mengikuti kata Insung.

"Nak Kyungsoo, ayo masuk dulu..." Tawar Jaesuk saat Kyungsoo sampai ke rumahnya.

"Tidak usah paman, aku di sini saja" jawab Kyungsoo dengan wajah datar, Jaesuk hanya tersenyum sambil menganggukan kepalanya.

Jika bukan karena ayahnya yang memaksa, ia tidak akan mau menjemput wanita ini.

Hari ini adalah hari di mana ia dan Jihyun akan fitting gaun pengantin dan tuxedo yang akan mereka gunakan, sebelumnya Insung sudah mengurus semuanya, termasuk mengadakan janji denga pemilik butik langganan mendiang istrinya di saat masih ia hidup.

"Nak Kyungsoo ingin minum sesuatu?" Tanya Jaesuk lagi, Kyungsoo merasa jengah, kenapa pria tua ini selalu menawari sesuatu yang jelas tidak akan ia terima? Melihat rumahnya saja sudah membuat Kyungsoo jijik.

Baru saja Kyungsoo ingin menjawabnya, tapi Jihyun sudah datang.

"Tidak usah di kasih minum, kelamaan nanti" ketus Jihyun cepat, tidak mau pria sombong itu mengejek ayahnya dan keadaan hidup keluarga nya lagi seperti semalam.

Kyungsoo tersenyum sinis. Baru saja ia ingin menjawab tidak ingin karena merasa mual dengan makanan dan minuman dari orang yang miskin, tapi Ji-hyun sudah terlebih dulu bicara, jadi dia tidak udah repot-repot bicara kalau Jihyun sudah mengerti.

"Ya sudah, ayo kita berangkat" ajak Kyungsoo lalu berjalan memasuki mobilnya.

"Astaga dia itu. Ayah, aku berangkat.." pamit Jihyun yang mendapat anggukan dari ayahnya.

"Kalian hati-hati" ucap Jaesuk pada anak dan calon menantu nya itu sebelum mereka berangkat.

Hmm calon menantu? Entah apa yang akan terjadi pada pernikahan anaknya nanti. Jika boleh jujur, Jaesuk lebih ingin menjadikan orang lain selain Kyungsoo untuk menjadi suami anaknya. Ia berharap semuanya akan baik-baik saja. Walau merasakan sesuatu yang tidak enak.

--------

Sampai di butik kepercayaan ayahnya, Kyungsoo langsung memarkirkan mobilnya, ia hanya menatap datar kearah Ji-hyun sekilas. Lalu membuka pintu mobil itu.

"Cepatlah, aku banyak urusan" ketus Kyungsoo lalu berjalan meninggalkan Jihyun sendiri di mobil.

"Ck dasar pria tembok. Dia pikir dia saja yang punya urusan?" Gerutu Ji-hyun lalu keluar dari mobil Kyungsoo dan kemudian mengikuti 'calon' suaminya itu.

Saat memasuki butik itu, Jihyun terus mengucapkan kata kagum di dalam hati, tempat orang kaya berbelanja memang beda dengan orang miskin seperti nya. Ji-hyun yang mengira akan hanya berbelanja pakaian di pasar saja seumur hidupnya bisa membeli pakaian di butik mewah seperti ini, bahkan hanya untuk menginjakan kaki saja di di tempat seperti ini Jihyun tidak pernah membayangkan nya.

"Aku tau orang miskin seperti mu tidak pernah melihat hal mewah seperti ini, tapi bisakah kau tutup mulutmu itu? Memalukan sekali" bisik Kyungsoo pada Jihyun yang terlihat mulutnya terbuka karena melongo dengan rasa kagumnya terhadap butik ini.

Jihyun yang sadar akan perbuatannya melihat beberapa orang yang memperhatikan nya sambil tertawa kecil langsung berdehem pelan lalu diam untuk menjaga imejnya.

Untuk kali ini ia merasa wajar Kyungsoo menegur dirinya, pasti ia merasa malu karena tingkah nya yang terbilang norak. Tapi haruskah dengan hinaan seperti itu? Dasar pria sombong itu!

My Devil Husband (Dks x Njh) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang