26

646 62 56
                                    

  Seminggu sudah lamanya Jihyun tinggal bersama Chanyeol, ia belum mau memberi tau hal ini kepada orang tuanya. Bahkan ia belum mau kembali ke rumah Kyungsoo hanya untuk sekedar mengambil pakaiannya yang tertinggal, ia seminggu ini membeli beberapa pakaian dengan gajinya untuk bulan ini bekerja di cafe Chanyeol. Awalnya Chanyeol hanya ingin memberinya secara cuma-cuma, tapi ia menolak nya, bahkan Chanyeol melarangnya untuk bekerja karena Jihyun tengah mengandung, lagi dan lagi Jihyun menolak karena ia harus memiliki apartemen sendiri agar tidak terlalu merepotkan Chanyeol.

Mau tidak mau akhirnya Chanyeol hanya mengikuti kemauan Jihyun, setidaknya Chanyeol bisa mencari kan apartemen di gedung yang sama dengannya untuk Jihyun.

"Yakk Yeollie, kau harus bangun. Ini sudah siang" teriak Jihyun dari dapur, ia sedang membuat kan roti bakar untuk sarapan mereka.

"Sebentar lagi Jihyun.." jawab Chanyeol yang tiduran di sofa dalam keadaan mata yang masih terpejam, sejak Jihyun memutuskan untuk tinggal beberapa hari di unit apartemennya, Chanyeol memilih untuk tidur di sofa, karena apartemen nya hanya memiliki satu kamar. Awalnya Jihyun merasa tidak enak, diakan yang menumpang, jadi harus ia yang tidur di sofa, bukan Chanyeol. Tapi Chanyeol tidak akan membiarkan hal itu terjadi, baginya lelaki memang harus banyak berkorban.

Ingin di cap gentleman lah namanya.

"Ini sudah 2 jam kau mengatakan sebentar lagi, sebentar lagi, tapi kau tidak bangun-bangun juga. Sudah ku bilang jangan menonton bola sampai larut malam" omel Jihyun yang sedang mengoleskan coklat pada rotinya. Kemudian ia menyiapkan kopi hangat untuk Chanyeol.

"Ck kau ini bawel sekali" gerutu Chanyeol lalu bangun. Ya sejak Jihyun tinggal di sini ia sering mendapat omelan setiap pagi, kuping Chanyeol rasanya ingin pecah mendengar nya.

"Itu karena kau harus membuka cafe yeol, ini sudah jam 8 pagi, sedangkan ka---"

"APA?! YAKK KAU SEHARUSNYA MEMBANGUN KAN KU TADI! JAM 9 PAGI CAFE KU HARUS SUDAH DI BUKA!"

Teriak Chanyeol lalu langsung melempar selimut nya ke sembarangan arah dan berlari ke kamar mandi. Jihyun menatap Chanyeol datar.

Bukankah ia sudah membangunkan nya sejak 2 jam yang lalu?

.
.
.
.
.
.

"Oh, maafkan aku, kalian menjadi menunggu terlalu lama.." ucap Chanyeol saat ia dan Jihyun sudah sampai di cafe nya, ia langsung membuka pintu cafe itu.

"Ayo kita cepat bersih-bersih. 5 menit lagi cafe akan di buka"

Dan di hari ini Chanyeol ikut membersihkan cafe agar selesai di waktu yang singkat..

"Benarkan, karyawan baru itu berangkat  bersama pak Chanyeol, gosip yang mengatakan ia tinggal bersama pak Chanyeol itu benar" bisik seorang pelayan pada temannya yang sedang membersihkan meja.

Mereka melihat kearah Chanyeol dan Jihyun yang sedang membersihkan pintu kaca cafe itu.

"Aku dengar ia juga hamil, tapi mereka kan belum menikah." Balas temannya nya lagi berbisik.

"Dia pasti wanita yang di bayar oleh pak Chanyeol. Ch wanita murahan"

Seperti biasanya Jihyun akan selalu mendapatkan cibiran dari orang yang bekerja di sini, bagaimana tidak? Pernikahan Jihyun kan di adakan secara tertutup, Jihyun mengetahui hal itu, karena mereka berbisik yang dapat di dengar. Tapi Jihyun tidak mempermasalahkan hal itu. Toh yang di katakan mereka itu tidak benar, Jihyun harus sabar menghadapi ini semua. Ia yakin suatu saat akan ada kebahagiaan untuk dirinya, baik itu di dunia atau tempat peristirahatan terakhir nanti.

Jihyun memang tahan dan sabar. Tapi sepertinya tidak untuk Chanyeol...

"YAKK AKU MENYURUH KALIAN BEKERJA! BUKAN MENGGOSIPKAN ATASAN KALIAN SENDIRI!" Teriak Chanyeol pada dua karyawannya yang membicarakan nya tadi. Ia benar-benar kesal, apa mereka tidak tau hormat? Setidaknya tunggu Jihyun dan Chanyeol menjauh baru mereka bicarakan. Untung Chanyeol harus profesional dalam pekerjaan. Jadi ia tidak akan memecat karyawan nya hanya karna masalah ini.

Tapi jika sudah melewati batas ia juga tidak akan mempertahankan karyawan yang begitu.

Kedua orang itu langsung diam dan fokus pada pekerjaan mereka masing-masing.

"Sudahlah Yeol, biarkan saja. Jangan terlalu di dengarkan" bisik Jihyun pada Chanyeol. Ia tidak mau Chanyeol mempersalahkan ini menjadi hal yang besar. Ia tidak mau Chanyeol di cap atasan yang buruk karnanya.

"Biarkan saja Jihyun, orang seperti itu sesekali harus di gertak" balas Chanyeol yang dapar di dengar oleh semua karyawan.

Hingga tanpa mereka sadari semua karyawan di sana menatap Jihyun sinis.

Dasar jalang penjilat.

-----------

Sudah seminggu Jihyun pergi, sudah seminggu juga Kyungsoo mengurung diri di rumahnya, ia tidak berangkat bekerja maupun menemui Eunbi. Ia nampak sangat tidak terurus, tampilan yang berantakan dan acak-acakan, mata yang memerah dan sekitarnya mata menghitam akibat kurang tidur. Entahlah, sejak di tinggalkan oleh Jihyun ia menjadi merindukan wanita itu, merindukan aroma wangi masakan wanita itu di setiap ia bangun tidur dan pulang bekerja. Sambutan hangat wanita itu, argggh dia benar-benar bisa menjadi gila sekarang.

Brakkk

Pintu rumah Kyungsoo terbuka, hal itu membuat Kyungsoo langsung berdiri dan berjalan keluar kamarnya.

"Jihyun apa itu kau? Kau kembali?" Tanya Kyungsoo sambil mencari kontak untuk menyalakan lampu. Rumah itu terlihat gelap.

"Ji-hyun..." Panggil Kyungsoo lagi.

"Kenapa kau diam? Ingin memberiku kejutan?" Tanya Kyungsoo lagi.

Ctek

Lampu rumah itu menyala, bukan. Bukan Kyungsoo yang melakukan nya.

Tapi...

"Ayah..."

Ya itu adalah Insung yang datang karna khawatir atas laporan yang menangatakan bahwa Kyungsoo tidak pernah datang ke kantor. Ia pun akhirnya bertanya pada Sehun dan Jongin agar mereka mau mengatakan sesuatu, dengan paksaan. Akhirnya mereka menceritakan semua yang terjadi di hari di mana Jihyu  di usir oleh Kyungsoo...

Plakkk

Sebuah tamparan yang kuat di berikan oleh Insung pada Kyungsoo, bahkan sudut bibir Kyungsoo langsung mengeluarkan darah.

Kyungsoo hanya diam memegangi sudut bibirnya yang berdarah itu. Untuk pertama kalinya sang ayah memukulnya.

"Kenapa kau melakukan ini Kyungsoo?! Tinggalkan Eunbi! Dan kembali kepada Jihyun!" Teriak Insung pada Kyungsoo. Kyungsoo menggelengkan kepalanya pelan.

"Aku tidak bisa meninggalkan Eunbi ayah.."

"Kenapa?!"

"Eunbi juga mengandung anakku" jawab Kyungsoo yang membuat Insung kaget.

Insung mememgangi dadanya yang terasa sakit.

"Ka-kauu.."

"Ayah!" Teriak Kyungsoo saat Insung jatuh sambil memegangi dadanya. Pria tua itu terlihat sangat kesakitan.

"An-anak di kandung Eunbi ana--aghh"

"Ayahh"

Teriak Kyungsoo saat Insung sudah tidak sadarkan diri.

Dengan cepat Kyungsoo langsung memanggil bantuan.

Tbc.

My Devil Husband (Dks x Njh) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang