05

913 76 62
                                    

Setelah acara pernikahan, Kyungsoo dan Jihyun pun akhirnya pergi ke rumah baru mereka yang di berikan oleh Insung sebagai hadiah pernikahan mereka.

Rumah yang terlihat megah dah mewah di mata Jihyun.

Tapi kata mertuanya itu rumah minimalis biasa? Ck dasar orang kaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tapi kata mertuanya itu rumah minimalis biasa? Ck dasar orang kaya. Bahkan rumah Jihyun seujung kuku rumah ini saja belum bertemu.

Dan yang mengesalkan bagi Jihyun kata kata dari Kim Junmyeon, pengacara tuan Insung.

"Rumah itu hanya seharga 5 milliar dolar amerika"

Wtf? Hanya dia bilang? Hanya? Bahkan harga semua organ tubuh Jihyun tidak akan mampu menutupi nya. Dasar orang-orang kaya, Jihyun merasa tidak pantas berada di sini jadinya.

"Apa lagi yang kau tunggu? Ini sudah malam, jika kau sakit karena angin malam, ayahku akan menyalahkan aku." Ketus Kyungsoo yang sudah membuka pintu, ia menatap Ji-hyun dengan datar lalu berjalan meninggalkan Jihyun sendirian di sana.

"Apa dia saudara kembar dengan tembok? Datar sekali" batin Jihyun sebelum mengangguk dan mengikuti Kyungsoo dari belakang.

Setiap ruangan yang Jihyun lewati berhasil membuat Jihyun tidak berhenti berdecak kagum. Ia berharap di masa depan ia bisa memberikan ayahnya rumah yang sama indahnya seperti ini.

Ah andai saja itu bukan sekedar harapan, dan benar-benar terjadi.

Dughh

Tiba-tiba saja Kyungsoo berhenti melangkah, dan itu membuat Jihyun menabrak punggung kokoh pria yang kini sudah menjadi suaminya itu.

Tunggu? Suami? Ah tidak menyangka Jihyun sekarang sudah resmi menjadi istri dari orang sombong seperti Kyungsoo.

"M-maaf.." ucap Jihyun tertunduk, kenapa pria itu menatapnya tajam seperti ingin membunuhnya? Itu benar-benar membuat Jihyun ingin mencolok kedua biji mata Kyungsoo dengan pisau.

Jadi, siapa sebenarnya yang psychopath di antara mereka berdua?

"Ini kamar kita..." Ujar Kyungsoo lalu kembali berjalan memasuki sebuah ruangan yang di sebut oleh Kyungsoo kamar kita.

Tunggu, kamar kita? Itu artinya....

Ji-hyun menggeleng kan kepalanya cepat, semoga saja itu tidak seperti yang sedang ia pikirkan sekarang.

Lagi, tanpa banyak bicara Jihyun hanya mengikuti langkah kaki Kyungsoo memasuki kamar itu.

"K-kyung, apa tidak ada kamar lai--"

Plakkkk

Belum selesai Jihyun menuntaskan perkataan nya, tiba-tiba saja Kyungsoo sudah memberikan sebuah tamparan yang sangat keras di pipi Jihyun.

Jihyun tertunduk sambil tangannya memegang pipi yang terasa perih dan panas akibat tamparan itu.

Apa salah dia?

"Aghhh"

Belum sempat Jihyun menanyakan ala salahnya pada Kyungsoo, Kyungsoo sudah menarik rambut wanita itu kasar, sampai Jihyun merasa perih di kulit kepalanya dan berteriak kesakitan.

"Wanita murahan, berapa uang yang kau inginkan hah?!", Bentak Kyungsoo pada Jihyun, ia benar-benar melampiaskan amarahnya yang ia pendam sendiri selama ini, dendam nya atas perjodohan yang menurutnya bodoh ini. Dan bagi Kyungsoo ini baru saja permulaan. Bukan inti, tapi Jihyun sudah merasa ingin kabur saja saat ini.

Jihyun tidak menjawab, ia hanya menangis kesakitan. Apa yang harus ia katakan? Dia kan memang untuk membayar hutang ayahnya.

"Oh, mari kita lakukan seperti wanita penghibur kebanyakan..."

Setelah berkata demikian, Kyungsoo melempar Jihyun ke kasurnya, ia menatap Jihyun dengan seringainya sambil melepas tuxedo dan dasinya.

"K-kyung, aku mohon..."

Apa yang akan Kyungsoo lakukan padanya? Semoga ada tamu yang datang dan menolong nya saat ini.

Ya, semoga saja begitu.

Bruk

Tiba-tiba saja Kyungsoo menindih Jihyun dan langsung menyerang bibir Ji-hyun kasar. Ji-hyun yang mendapat serangan kasar itu menutup bibirnya rapat, tidak memberikan akses untuk Kyungsoo.

Jihyun berfikir tidak untuk ini, bahkan ia berharap berada di kamar yang berbeda dengan Kyungsoo.

"Ouhhh hikkkss.."

Merasakan Jihyun tidak mau membuka mulutnya, akhirnya Kyungsoo menggigit bibir wanita itu sampai terbuka, Jihyun merasakan sakit dan perih di bibirnya. Ia dapat rasakan bibirnya mengeluarkan cairan berwarna asin, tentu itu adalah darah yang keluar dari bibirnya yang di gigit kuat oleh Kyungsoo.

Dan malam ini, adalah malam yang sangat menyakitkan bagi Jihyun, Kyungsoo benar-benar memperlakukan nya sangat kasar, bahkan di tubuhnya sudah terdapat beberapa lebam karena ulahnya.

Bukan, ini bukan bercinta, tetapi ini pemerkosaan.

Bahkan setelah Kyungsoo mencapai klimaksnya, pria itu sempat membisikan kata-kata yang membuat hati Jihyun teriris.

"Jalang.."

Ya kata-kata itulah yang di berikan oleh Kyungsoo pada Jihyun.

Tidak ada kenikmatan yang ia dapat, hanya kesakitan di tubuhnya dan hati nya karena kata-kata makian yang keluar dari Kyungsoo saat menyetubuhinya.
.
.
.
.
.

Jihyun beralih memunggungi Kyungsoo yang nampak memejamkan matanya dengan nafas terengah, Jihyun terisak atas penderitaan yang ia terima beberapa menit yang lalu, bahkan keperawanan nya di rengut paksa dan kasar oleh pria yang seharusnya memperlakukan nya dengan lembut.

"Bisakah kau diam?" Tanya Kyungsoo saat sebuah isakan lirih keluar dari mulut Jihyun, Jihyun hanya diam tidak menjawab, ia tidak memperdulikan pria itu lagi.

"Ckkk.."

Kemudian ia merasakan kasur itu berdenyut dan merasakan bahwa Kyungsoo turun dari kasur.

"Bangun!" Bentak Kyungsoo kaku menarik tangan Jihyun kasar.

"S-sakit...." Ringis Jihyun sambil memegangi tangannya, tapi Kyungsoo tidak peduli, ia terus memegang tangan wanita itu kuat lalu menariknya keluar kamar itu.

Brughh

Bagai manusia yang sangat hina, Kyungsoo melempar Jihyun keluar kamarnya.

"Kau tidak pantas di kamar seperti ini, tempat tidur mu ada di gudang yang berada di dekat dapur"

BAMMMM!

Setelah berkata demikian, Kyungsoo langsung menutup pintu kamar itu kasar, Jihyun kembali menangis.

"Ayah aku ingin pulang..." Batin Jihyun lalu dengan perlahan terbangun, dengan tubuh telanjang dan berjalan tertatih ia berjalan menuruni tangga, rasa perih di kewanitaan nya ia rahan sedemikian rupa.

--------

Perlahan, Jihyun membuka sebuah pintu kayu yang berada di dekat dapur. Ia melihat seisi ruangan itu.

Ruangan yang di penuhi kardus, debu dan sarang laba-laba.

Apa ia akan tertidur di tempat seperti ini? Tidak ada pilihan lain, dengan beralaskan kardus bekas, Jihyun  tertidur, dinginnya lantai dan angin malam menyentuh kulit Jihyun.

Ini tentu permulaan, sampai kapan Jihyun akan bertahan? Dan sampai kapan Jihyun akan menderita? Semoga Kyungsoo dapat menerima nya sebelum kesabaran wanita itu habis.

TBC....

Huaaaa author yang nulis, author sendiri juga yang kesel sama Kyungsoo di sini 😭😭😭

My Devil Husband (Dks x Njh) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang