18

698 66 56
                                    

"Ayo makan aaa.." Kyungsoo menyuapkan sesendok bubur pada Jihyun. Jihyun dengan senang hati nenerima suapan itu.

"Anak pintar.." ucap Kyungsoo lalu mengusap kepala Jihyun lembut, Ji-hyun tersenyum atas perilaku lembut Kyungsoo, andai saja Kyungsoo selalu begini...

Ah iya, Jihyun ingat akan sesuatu.

"Kyungsoo.." panggil Jihyun

"Ya? Kau membutuhkan sesuatu?" Tanya Kyungsoo lembut.

"Siapa Yifan?" Tanya Jihyun yang membuat Kyungsoo terdiam. Di mana Jihyun bisa mengenal Yifan?

Kyungsoo berdehem pelan.

"Dia temanku. Apa kau mengenal nya?" Tanya Kyungsoo yang membuat Ji-hyun diam sambil memainkan jarinya.

Apa ia harus menceritakan semuanya pada Kyungsoo? Ia ingin mengatakan bahwa Yifan hampir memperkosanya dan hampir membunuh nya. Tapi Jihyun merasa takut, bagaimana jika Kyungsoo tidak mempercayainya dan mengatakan bahwa Jihyun berbohong? Pasti Kyungsoo akan marah.

Jihyun menggelengkan kepalanya pelan.

"Aku hanya bertanya. Eum kemana saja kau? Aku selalu menunggu mu" tanya Jihyun mengalihkan pembicaraan. Dan entah kenapa mendengar itu membuat rasa bersalah hadir di hati Kyungsoo.

Kenapa kau harus melakukan nya Jihyun? Harusnya kau merasa bebas dengan tidak ada nya Kyungsoo.

"Maaf kan aku.. aku ada sedikit perkejaan dan maaf sudah meninggal kan mu, aku menyesal Jihyun. Aku benar-benar menyesal, maafkam aku" ujar Kyungsoo yang terdengar sangat tulus. Ji-hyun tersenyum dan mengangguk perlahan lalu mengusap pipi Kyungsoo lembut.

"Tidak apa, lain kali jangan begitu lagi, kau membuatku khawatir"

Jihyun mengkhawatirkan nya? Benar, Kyungsoo bingung dengan Jihyun, sebenarnya terbuat dari apa hati wanita ini? Sangat lembut dan baik. Seharusnya Jihyun membencinya.

"Jihyun..." Kyungsoo memanggil Ji-hyun pelan.

"Hmm" jawab Ji-hyun menunggu Kyungsoo membuka suaranya.

Kyungsoo terdiam, ia merasa ragu untuk mengatakan nya. Karena ia masih bingung dengan perasaannya, rasa nyaman saat bersama Jihyun. Tapi ia tidak mau kehilangan Eunbi. Apakah ia tidak bisa untuk memiliki keduanya? Ah itu sepertinya tidak mungkin, karna pada akhirnya ia pasti di minta untuk memilih salah satu dari kedua wanita yang berarti di hidupnya itu.

"Apa kau mencintaiku?" Tanya Kyungsoo pada akhirnya. Tidak mungkin kan ia mengatakan ia mencintai Jihyun sedangkan ia masih merasakan sebuah keraguan? Baik dia tanyakan saja. Apa ia mencintai Kyungsoo? Itu lebih baik.

Jihyun berfikir sejenak, Apa ia memang mencintai Kyungsoo? Atau perilaku nya hanya sebatas menjalani kewajiban nya tidaklah lebih sebagai seorang istri saja?

Sama dengan Kyungsoo, ia juga sebenarnya ragu dengan perasaan ny sendiri.

"Aku tidak tau.." jawab Jihyun.

"Kenapa?"

"Aku merasa nyaman saat kau memperlakukan ku dengan baik. Dan aku selalu ingin meluluhkan hati ku saat kau marah." Jawab Jihyun lagi, Kyungsoo terdiam mendengar nya. Kenapa ia selama ini begitu kejam sampai tidak pernah mau melirik ketulusan Jihyun selama ini? Tapi ia sudah mempunyai impian keluarga kecil dengan Eunbi. Bukan Jihyun.

Kyungsoo mengangkat wajahnya saat merasakan seseorang menggemgam tangannya. Ia menatap Jihyun yang sedang tersenyum menatapnya. Jihyun membawa tangan Kyungsoo kearah perutnya yang masih datar itu.

"Aku ikhlas jika kau tidak dapat mencintai dan menyayangi ku, tapi bisakah kau menerima 1 nyawa yang berada di dalam perut ini?"

Kyungsoo tidak dapat menjawab. Ia ragu itu anaknya atau bukan?

Melihat Kyungsoo yang terdiam membuat Jihyun mengerti, ia melepaskan genggaman tangannya pada tangan Kyungsoo dan tersenyum pelan.

"Aku ingin tidur.." ucapnya lalu beralih memunggungi Kyungsoo. Tidak, Jihyun tidak tertidur. Ia menangis dalam diam dan menahan isakannya agar tidak terdengar.

Kyungsoo hanya terus diam, ia tidak tau berkata apa. Ia tau Jihyun tidak tidur, karna Kyungsoo hanya terus menatap Punggung wanita itu terus bergerak tanda ia menangis.

"Seharusnya kau membenciku, Jihyun..."

---------

"Yifan, Wu Yifan..."

Jongin dan Sehun terus berfikir mengingat pria yang ia temui di apartemen Eunbi tempo hari, saat ia menemui Kyungsoo untuk mengajak pria itu pulang.

Dan sekarang  mereka terus mengingat-ngingat siapa pria bernama Wu Yifan itu.

Sedangkan Junmyeon yang duduk di hadapan mereka berdua hanya diam memperhatikan kedua orang aneh di hadapan nya yang berfikir sangat serius itu.

"Kenapa dengan Kris wu?" Tanya Junmyeon yang membuat Jongin dan Sehun menoleh kearah nya.

"Siapa Kris Wu?" Tanya keduanya bingung.

"Wu Yifan, atau lebih akrab di panggil Kris Wu. Seorang berdarah Tionghoa dan besar di korea. Dia seorang management di sebuah agency yang menaungi banyak aktris dan model berbakat" jelas Junmyeon yang membuat Jongin dan Sehun mengangguk paham.

"Ah mungkin ia kita temukan di sosial media, makanya wajahnya waktu itu tidak asing" ucap Sehun yang membuat Junmyeon mengangguk, itu ada benarnya juga, karena Kris Wu bukan orang biasa.

"Memangnya kenapa?" Tanya Junmyeon penasaran.

"Tidak, waktu kita menjemput Kyungsoo di apartemen Eunbi, ia mengatakan sepupu Eunbi.."

Mendengar perkataan Jongin membuat Junmyeo terdiam.

"Setauku ia tidak punya keluarga yang berdarah korea. Apalagi kedua orang tua Eunbi itu orang korea." Jelas Jyunmyeon yang membuat Jongin dan Sehun kembali berfikir.

"Eunbi model di agency Kris. Dan ada rumor beredar Kris berkencan dengan salah seorang model dari agency itu..." Lanjut nya yang membuat Sehun ingat akan suatu hal.

Sesuatu yang ia lihat bersama dengan Jongin sewaktu mereka makan siang.

"ITU DIA!" Teriak Sehun yang mencuri perhatian pengunjung cafe.

"Yakk pelan-pelan saja. Memalukan.." marah Jongin lalu sedikit menjitak kepala Sehun.

"Ada apa?" Tanya Junmyeon yang tidak peduli dengan Sehun yang berteriak, ia hanya peduli dengan percakapan itu.

Karena yang ia tau Sehun dan Jongin mengetahui beberapa hal penting tentang kebusukan Eunbi.

"Pria itu yang kita lihat tempo hari sedang bermesraan dengan Eunbi!" Ucap Sehun yang membuat Jongin langsung ingat dengan hal itu.

"Woo jadi Kyungsoo hyung di tipu..." Balas Jongin yang di angguki cepat oleh Sehun.

"Humm begitu.." Junmyeon mengusap dagunya memikirkan sesuatu.

"Bagaimana kita jebak saja mereka?" Tanya Junmyeon yang membuat Sehun dan Jongin tertarik.

"Bagaimana? Itu pasti sulit"

"Tidak ada yang sulit bagi orang yang bergelimbang uang seperti ku"

Astaga, Sehun dan Jongin terdiam. Dasar Junmyeon, dalam situasi apapun sombong nya tidak hilang.

TBC...

My Devil Husband (Dks x Njh) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang