-dua

105 20 3
                                    

"Lo tadi ngampus mandi gak sih?" Tanya Langit sambil merapihkan rambut Jagad yang sangat berantakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lo tadi ngampus mandi gak sih?" Tanya Langit sambil merapihkan rambut Jagad yang sangat berantakan.

"Kan pake helm, makanya kusut." Ucap Jagad yang masih tidak bergerak menunggu Langit selesai membenarkan surai hitam kecoklatan miliknya.

"Kok kusutnya sampe ke muka-muka?"

"Ngeledek?"

"Aku nanya!"

"Muka aku ketiup-tiup angin!" Kata Jagad sinis sambil berlalu memesan minuman.

Sambil menunggu Jagad kembali, Langit mengeluarkan kotak makan berwarna kuning. Kotak makan itu berisi potongan buah semangka yang sengaja ia bawa dari rumah untuk Jagad sebab itu adalah buah kesukaan Jagad.

"Bilang apa?" Ujar Langit sambil menyodorkan kotak makan miliknya.

"Lo sayang banget ya sama gue, Lang?" Ucap Jagad pelan.

"Hmm"

"Pacaran yuk" Ajak Jagad enteng.

"Gad, kalo gue baper beneran gimana?" Ucap Langit ketus.

"Ya bagus dong, malah lebih mudah jalan gue buat macarin lo" Celetuk Jagad.

"Ngomong yang bener-bener aja deh ah"

Tanpa Jagad sadari, hati Langit sudah dihinggapi banyak kupu-kupu. Ucapan Jagad benar-benar menguras pikirannya. Bertanya-tanya apakah Jagad serius dengan perkataannya atau hanya sekedar menggoda Langit.

Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore begitu Langit sampai dirumahnya. "Assalammualaikum!" Ucap Langit begitu masuk kedalam rumah.

"Waalaikumsalam kak!" Jawab perempuan paruh baya yang menggunakan daster ala rumahan dan sendal hotel.

Ya, dia adalah mama.

Perempuan itu adalah ibu Langit dan Rega. Perempuan yang nampak masih sangat muda dan anggun disaat usianya yang menginjak 45tahun. Ibu dua anak ini terlihat sederhana namun tetap enak dipandang mata. Parasnya yang cantik membuat siapa saja yang baru melihatnya bisa mengira bahwa perempuan ini adalah kakak dari Langit dan Rega.

"Kamu gak bareng adekmu?" Tanya mama yang sedang berkutat dengan jahitannya.

"Aku gak ketemu Ega hari ini dikampus"

Oh iya, Langit dan Rega juga satu kampus. Namun berada difakultas yang berbeda.

"Tadi pulang sama siapa?" Tanya mama lagi.

"Sama Jagad" Jawab Langit kemudian meneguk air minum yang baru saja ia ambil dari kulkas.

Mama diam. Tidak lagi melontarkan pertanyaan ataupun pernyataan kepada anak sulungnya.

"Aku keatas ya." Pamit Langit sambil menaiki tangga menuju kamarnya dilantai dua.

"LANGIT LANGSUNG MANDI! ABIS ITU MAKAN MALEM BARENG" Teriak mama sangat kencang dan memekik telinga, "DENGER GAK LANGIT?!" Lanjut mama.

APFOKUS || MARK LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang