-for our brother, Arkharega Antariksa.

41 5 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lahir dan berkembang diantara segala bentuk cinta membuat Rega selalu bijaksana dalam memandang dunia. Hadirnya menciptakan kebahagiaan diantara seribu luka. Masih terasa nyata dan menggema ditelinga tangisan masa kecilnya, tapi tanpa terasa ia telah tumbuh menjadi orang dewasa yang siap menghantam dunia.

"Boleh Ega ikut Papa kerja?" ucapnya saat ia baru menginjak usia 5.

Papa tersenyum gemas dibuatnya, "Ega tunggu dirumah ya, Nak"

"Tapi..." sangkalnya.

"Mau Papa bawain apa?"

Ia tampak berpikir sambil memandang Papa dengan mata beningnya, celana pendek berwarna kuning, serta kaos putih bergambar beruang, menambah kegemasannya.

"Coklat.... dua... buat Ega... sama Kakak" Jawabnya sambil mengacungkan jarinya membentuk angka 2.

Bagaimana ia mencintai Kakaknya, sampai saat ia dewasa. Ia bahkan bekerja keras untuk sebisa mungkin tidak melukai perasaan Kakaknya. Jika Langit marah, Rega akan kebingungan mencari cara bagaimana gadis itu bisa memaafkannya.

"Kak, jangan nikah cepet-cepet" ucapnya pada suatu malam saat mereka tengah duduk dibalkon kamar Langit.

"Lo mau gue jadi perawan tua?" protes Kakaknya.

Rega mendengus sebal, sebab Langit tidak mengerti maksud dari ucapannya, "nanti gue gak ada temennya"

Alih-alih merasa tersentuh dan memeluk Adiknya, Langit malah terbahak-bahak hingga terbatuk dan mengeluarkan air mata, "serius lo ngomong gini?"

"Iya" jawabnya singkat.

Rega memang sosok Adik yang dingin dan cuek, namun sehari-hari ia selalu bersama Langit. Tak ketinggalan satu hari pun. Itu sebabnya waktu Langit ingin pergi ke Kanada, ia adalah orang yang paling menentang kepergian Langit. Begitu ia mengizinkannya, syarat yang ia tentukan tidak terkira.

Langit paham betul mengapa Rega akhir-akhir ini begitu overprotective kepadanya. Ia sejak dulu sudah mewanti-wanti akan menghajar siapapun yang berani menyakiti Langit.

Rega sangat berharga untuk Langit, gadis itu benar-benar membutuhkan sosok Rega dihidupnya. Bahkan Rega bisa dianggap juga seperti sosok Kakak laki-laki untuknya.

"Gapapa, nangis aja." Ucap Rega begitu melihat Langit menahan tangisnya sewaktu Jagad pergi dengan meninggalkan sepucuk surat untuknya. "Gapapa, jangan sok kuat. Lo tenang aja, ada gue."

Seketika tangis Langit pecah pada saat itu juga. Dengan cekatan Rega memeluk tubuhnya, mengusap punggung bergetarnya, sembari menyalurkan kehangatan sekaligus kekuatan untuknya. Rega benar-benar sangat peduli padanya.

"Kak, kalo lo nikah. Lo mau suami yang kayak gimana?"

Langit nampak berpikir sambil memandang wajah Adiknya, "Kayak lo, sama kayak Papa"

Rega menautkan alisnya, "kok?"

"Cuma kalian sosok laki-laki yang bisa gue percaya didunia ini, jadi gak ada bayangan buat gue nyari calon suami yang sifatnya diluar sifat kalian"

Rega tersenyum hangat sekali, ia duduk disebelah Langit dengan badan sedikit membungkuk dan kepala agak tertunduk.

Rega juga anak yang pintar dan tampan, seperti katanya, "kebetulan aja gue pinter dan ganteng makanya gue terkenal". Benar, dia cukup terkenal seantero kampus. Banyak juga kaum hawa yang sepertinya naksir berat kepadanya, tapi entah mengapa Rega seringkali mengabaikan. Bukan sombong, melainkan ia tidak ingin bermain-main yang dapat menyebabkan orang tersebut tambah jatuh hati.

Pernah satu waktu Rega mengenalkan kekasih hatinya pada Langit, memang belum jadian namun katanya dia berencana untuk serius. Gadis yang Rega perkenalkan sangat cantik, ia memakai jilbab, dan berperilaku baik dan sopan. Namun entah mengapa, saat Rega menyatakan cinta, gadis itu menolak. Hancur hati Adik semata wayang Langit. Tapi itu tidak berangsur lama, setelahnya ia bersikap seperti sedia kala.

Suasana rumah malam ini tampak seperti biasa, namun Rega tak terlihat sejak sore. Ia memilih berkutat dengan aktifitasnya dikamar. Rega sudah bekerja disalah satu stasiun tv ternama Indonesia, ia menjadi karyawan yang giat, walau hobi bermotoran nya belum juga ia tinggalkan.

Mama turun dari lantai atas sambil membawa nampan yang diatasnya terdapat piring kosong bekas makan malam Rega. Bahkan untuk makan malam saja ia minta untuk dibawakan.

"Sekarang aja, udah pas tuh jam nya" ucap Mama.

Kemudian Langit mengangguk dan berjalan kearah kulkas, mengeluarkan kue ulang tahun yang tadi ia beli sepulang kerja--serta menyalakan lilin diatasnya.

Mama dan Papa berjalan didepan menuju kamar Rega, serta Langit mengekor dibelakangnya.

"SELAMAT ULANG TAHUN ADEKKKKK!!!"

Semua berteriak gembira disana, lagu ulang tahun juga disenandungkan. Membuat si oknum yang berulang tahun tersenyum sambil menahan rasa malu.

Telapak tangannya dirapalkan, memejamkan mata serta memanjatkan doa, saat sebelum meniup lilin diatas kuenya. Mama dan Papa memeluknya bersamaan, mencium pipi kanan dan kirinya, mengucapkan rasa syukur sebab diberikan anak sebaik Rega.

Begitu pada giliran Langit, laki-laki itu tersenyum. Tanpa menunggu apa-apa, Langit langsung menubrukan diri ke pelukan Rega. Pelukan mereka berlangsung lama dan erat, "Ega, makasih udah jadi adek aku." Bisiknya pelan sambil menahan tangisnya. Rega mengusap-usap punggung Langit, tak lupa ia siratkan senyum diantaranya.

Tak ada hal terbaik selain melihat Rega tersenyum. Sosok Rega yang dingin, cuek, dan terkesan tidak peduli. Sebenarnya adalah sosok yang sangat cinta dan mengutamakan keluarga. Sosok yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab. Semua keluarga, dan juga orang-orang terdekatnya sangat bersyukur atas lahirnya ia ke dunia. Bersyukur anak kecil itu tumbuh dewasa dan tangguh.

Tapi mau sedewasa apapun Rega tumbuh, Langit dan kedua orang tuanya akan tetap menganggapnya sebagai anak kecil lucu yang menggemaskan.

Selamat Ulang Tahun, Rega.


_______________________________________________

Chapter ini sengaja dibuat untuk merayakan ulang tahun seseorang yang aku pinjam visualisasinya sebagai sosok Rega.

Sambil mau mengucapkan terimakasih padanya karena berkat dirinya, seorang Arkharega Antariksa bisa hadir ditengah-tengah kita semua.

SELAMAT ULANG TAHUN, LEE JENO

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT ULANG TAHUN, LEE JENO.
Semoga dunia senantiasa baik sama kamu...
Terimakasih telah lahir dan hadir menemani hari-hari kami.
Bahagia selalu dimanapun kamu berada
Dan jangan sakit.
Kami sayang Jeno♡

from; Feny.

APFOKUS || MARK LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang