Part 11

20.2K 379 19
                                        

"Mayang?"

Mayang menoleh dan mendapati sang Paman sekaligus kekasihnya kini tengah berdiri di hadapannya.

"Om Fal? Ngapain di sini?" Tanyanya spontan.

Naufal mengernyit, "ini pernikahan temanku, kamu sendiri ngapain di sini?"

"Ah lupa, manggung ya?" Lanjutnya.

Mayang mengangguk, kemudian berbalik untuk melanjutkan kegiatannya mengambil makanan yang sempat tertunda.

"Kamu mau makan lagi? Banyak banget, kamu belum kenyang sarapan tadi?" Tanya Naufal saat melihat gadis itu menaruh nasi dan lauk di piring yang porsinya melebihi porsi gadis itu biasanya.

Mayang menggeleng, "bukan, ini buat Jimmy. Kalo aku sih udah kenyang lah..."

Naufal mengernyit tak suka, "kenapa gak ambil sendiri aja? Manja banget."

Ia kesal, Mayang saja tak pernah menyiapkan makanan di piringnya, lantas kenapa gadis itu melakukannya pada laki-laki lain? Ya, walau laki-laki itu adalah teman Mayang, tapi tetap saja perasaan cemburu muncul dalam benak Naufal.

"Dia emang manja, Om, atau harus aku panggil Mas kalo gak ada Ayah?"

Mendengar itu membuat raut kesal di wajah Naufal berubah menjadi raut senang. Hatinya menghangat, panggilan itu membuatnya merasa seperti menjadi seorang suami Mayang.

Ia mengangguk, "boleh, biar aku gak berasa tua banget gitu kalo sama kamu," jawabnya tersenyum.

Mayang tertawa kecil melihat raut bahagia Naufal, kemudian berjalan menuju sofa tempat Jimmy berada diikuti Naufal di belakangnya.

"Nanti mau pulang bareng aku?" Tawar Naufal penuh harap.

Tanpa berbalik, Mayang menjawab, "kayaknya gak bisa deh, soalnya aku habis ini mau pergi sama anak-anak, terus malem nanti kami juga manggung di kafe Merlion. Kemungkinan baru sampai rumah jam 9-an malem."

Setelah memberikan piring berisi makanan itu pada Jimmy, gadis itu duduk di samping kanan laki-laki itu, diikuti Naufal yang duduk di samping kanan Mayang. Jadi posisinya kini diapit oleh dua laki-laki kesayangannya.

Jimmy yang melihat kedatangan Naufal mengernyit bingung, kenapa pria itu ada di sini? Namun sedetik kemudian ia melengos tak perduli dan memakan makanan yang tadi sudah diambilkan Mayang.

Naufal menatap Mayang dengan tak suka, "kamu bakal capek banget kalo gitu, kamu harusnya libur gini tuh istirahat di rumah,"

"Lebay," gumam Jimmy namun masih bisa didengar oleh dua orang di sampingnya.

Tak ambil pusing, Naufal melanjutkan kalimatnya. "Kamu habis acara ini kan bisa ikut aku pulang, terus di rumah aja nonton TV, atau cerita-cerita sama Ayah kamu aja, baru nanti malem keluar lagi buat manggung di kafe itu."

Ia mengusap puncak kepala Mayang, gadis itu menatapnya kesal. "Aku pengen jalan-jalan, istirahatnya kan bisa besok."

Masih bertahan pada keinginannya membuat Mayang tetap di rumah, ia kembali membalas ucapan Mayang, namun terhenti ketika gadis itu memalingkan wajahnya ke arah Jimmy, seolah enggan mendengar ceramah dari Naufal.

Naufal menghembuskan nafasnya perlahan, "ya udah kalo itu yang kamu mau."

Naufal sedikit tak rela saat mengatakan itu, akan tetapi itu yang Mayang mau, jadi ia tak bisa membantah saat gadis itu sedang dalam mode keras kepala seperti sekarang.

Tak lama kemudian Tommy dan Samuel datang ke tempat mereka sambil membawa kue di tangan mereka.

"Nih buat kalian," ujar Tommy sambil memberikan dua kue itu pada Mayang dan Jimmy yang langsung diterima oleh dua orang itu.

Uncle And Love [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang