Part 13

19.2K 316 11
                                        

Hari demi hari berlalu setelah malam itu. Nampaknya kegiatan menyusu di malam hari sebelum tidur telah menjadi kebiasaan bagi Naufal, begitu pula dengan Mayang yang juga terbiasa mengeloni bayi besar itu.

Namun malam ini nampaknya hal itu tak akan terjadi, lantaran Mayang sedang mengikuti kegiatan Kunjungan Industri yang digelar sekolahnya selama 3 hari dimulai dari sekarang.

Dan hal itu membuat Naufal tak bisa tidur, karena Mayang tidak berada di sampingnya menidurkannya seperti biasa.

Ia terus berguling ke kanan dan ke kiri di atas ranjangnya. Resah, ia juga sudah meminum susu agar lebih mudah tertidur, tapi tetap saja sia-sia. Ia menginginkan Mayang di sini, di sampingnya, mengeloninya, dan menyusuinya.

Setelah lelah dengan kegiatan bergulingnya yang sudah ia lakukan selama setengah jam, mata pria itu perlahan mulai tertutup, mengantuk, tak lama kemudian ia tertidur.

Hal yang sama juga terulang di malam keduanya tidur tanpa ditemani Mayang, ia begitu sulit untuk tidur, terlanjur terbiasa dengan kekasihnya.

Hingga kini tiba malam terakhir Mayang melakukan kegiatan bersama teman-teman sekolahnya. Naufal memutuskan untuk menghadiri acara ulang tahun temannya yang malam ini digelar di club malam milik temannya itu.

Dan di sini lah Naufal sekarang, duduk di sofa melingkar yang ada di sudut tempat laknat itu, mengobrol bersama teman-temannya yang sebagian sudah teler karena meminum alkohol.

Begitu juga dengan Naufal, pria itu memang sudah meneguk Martini yang bisa dibilang tidak sedikit, cukup untuk membuatnya mabuk.

Ia merebahkan tubuhnya pada sandaran sofa. Kepalanya begitu pusing, ia merasa seperti melayang. Mulutnya juga meracau tak jelas, namun beberapa temannya bisa menangkap kalimat di balik racauan itu.

"Mayang lamaaaaa," racaunya.

Tak ada satu pun temannya di sana yang mengenal Mayang, mereka pun bertanya-tanya, siapa kah gadis yang disebut oleh Naufal dalam racauannya.

Hingga seorang wanita dengan pakaian sexy-nya berjalan dengan berlenggak-lenggok menuju Naufal, kemudian wanita itu duduk di samping pria itu.

"Hai, sorry gue telat..." ucap wanita itu pada teman-temannya yang dibalas dengan maklum oleh pemilik pesta.

Ia menatap Naufal yang kini sudah teler di sampingnya, "dari kapan dia teler gini?" tanyanya.

"Dari setengah jam lalu, dia minum banyak banget, gila emang." jawab salah satu wanita di antara mereka.

Wanita yang duduk di sebelah Naufal itu kini menampilkan senyum miring penuh kelicikan saat menatap Naufal yang tengah menutup matanya dengan lengan kanan itu.

"Gue bawa dia, boleh?" tanya wanita itu pada Sandy, temannya yang berulang tahun sekaligus pemilik club ini.

Mereka semua tertawa mendengarnya. Mereka tak ada yang tau bahwa pria yang tengah teler itu sudah memiliki kekasih, termasuk Sandy, jadi pria itu mengijinkan wanita tadi membawa Naufal.

Seolah mengerti tatapan wanita itu, Sandy berucap, "pakai aja ruangan pojok, aman, gue yang urus."

Setelah mendengar itu, Naufal dipapah oleh wanita tadi dengan susah payah menuju ruangan yang dimaksut.

Karena mabuk, Naufal tak bisa berbuat banyak. Ia masih membuka mata, namun ia hanya bisa pasrah saat merasakan pandangannya seperti berputar-putar.

Memasuki ruangan itu, wanita tadi merebahkan tubuh Naufal di atas ranjang dan segera melucuti pakaian mereka berdua.

Ia merangkak duduk di atas perut Naufal dan mengusapnya dengan sensual, membuat pria di bawahnya mengerang merasa terangsang.

Uncle And Love [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang