Part 7

28.9K 583 21
                                    

Naufal melangkah pelan menuju sisi kiri Mayang yang tengah merebahkan diri di atas ranjang dan menutup mata menggunakan lengan kanannya. Ia duduk di tepian ranjang dan membuat Mayang sadar akan kehadiran seseorang di sisinya karena pergerakan itu.

"Om Fal..." ucap Mayang tercekat saat merasakan ibu jari sang paman yang kini tengah mengusap pelan bibir bawahnya.

"Bang Bima gak akan tau, dia di bawah," gumam Naufal pelan yang mengundang tanya dari Mayang.

Gadis itu meraih tangan Naufal yang masih mengusap bibirnya lembut dan menahannya.

"Apa yang Ayah gak akan tau?" tanyanya dengan suara berbisik.

Naufal mendekatkan kepalanya pada Mayang yang masih di posisi seperti sebelumnya, terlentang.

Pria itu menggesekkan hidung mereka dengan pelan sambil tersenyum, membuat Mayang menahan nafasnya dengan pipi yang memerah.

Astaga Mayang, elo ini kenapa? Batin gadis itu bertanya saat mendapati reaksi dirinya sendiri yang malah seperti menyukai tindakan Naufal.

Mata gadis itu membalas tatapan mata Naufal yang kini hanya berjarak beberapa centi saja darinya.

"O-om..."

Mayang semakin gugup saat Naufal memiringkan kepalanya ke kanan dan mendekatkan bibir mereka. Dan benar saja, Naufal kini sudah menyatukan bibir mereka dan ia mulai memberi lumatan-lumatan ringan pada Mayang, membuat gadis itu perlahan menjadi terlena dengan kelembutan sang Paman.

Tangan Naufal mengusap pipi tembam Mayang dan memperdalam ciumannya sambil sesekali menggigitnya kecil, membuat Mayang melengguh karenanya.

"Engh..." kenikmatan itu membuat Mayang melupakan segalanya, melupakan siapa pria yang kini tengah mencumbunya.

Puas dengan bibir keponakannya, ciuman Naufal turun mengecupi rahang, leher hingga dada Mayang.

Mayang menggigit bibir bawahnya, menahan desahan yang ingin keluar dari mulutnya. Tangannya meremas lembut rambut Naufal dan menekan kepala pria itu saat merasakan Naufal tengah menjilat putingnya yang entah kapan sudah terpampang jelas tanpa tertutup bra dan kaos yang tadi dikenakannya.

Tangan kiri Naufal meremas-remas payudara kanan Mayang, sedangkan tangan kirinya menopang tubuh agar tidak sepenuhnya menindih gadis di bawahnya.

Mulutnya menyesap kuat dan menarik puting itu, membuat Mayang melengkungkan punggungnya dan mendesah.

"Aaahhh,, emmhhh..."

Naufal merasa desahan Mayang yang terdengar sangat menggoda di telinganya, membuatnya semakin menggila dengan menggerayangi paha bagian dalam Mayang.

Gadis itu masih mengenakan celana pendeknya, beruntungnya Naufal karena celana itu menggunakan kolor untuk bagian pinggangnya, sehingga Naufal bisa dengan mudah menarik lepas celana pendek berwarna hijau muda itu dan menyisakan celana dalam berwarna hitam di baliknya.

Naufal mengelus kemaluan Mayang dari luar celana dalam yang sudah basah itu, astaga gadisnya ini sudah sangat-sangat basah.

Iya, gadisnya yang sebentar lagi akan menjadi wanitanya.

Naufal melepas kulumannya pada payudara Mayang, lalu melepas semua pakaian yang dikenakannya sendiri hingga ia telanjang bulat di depan gadis itu.

Mayang melotot terkejut, namun enggan menutup matanya, ia tak ingin melewatkan pemandangan panas di depannya. Naufal yang tengah duduk di atasnya bertelanjang dengan kejantanan panjang dan berotot pria itu yang kini berdiri tegak seolah menantang Mayang.

Uncle And Love [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang