Seorang gadis dengan rok seragam kotak-kotak dan kemeja lengan pendek berwarna biru terang itu berjalan gontai memasuki rumah.
Mayang, gadis itu baru saja pulang sekolah, ia meletakkan tasnya di atas sofa ruang tamu, kemudian melenggang menuju dapur untuk mengambil minum.
Jika kalian bertanya, apakah Naufal sang Paman itu tidak menjemputnya? Jawabannya adalah, ya, kalian benar.
Pria itu tengah sibuk dengan Kafe cabang ke-2 yang baru saja diresmikan hari ini, itu sebabnya ia tak bisa menjemput keponakannya pulang sekolah.
Sedangkan Bima? Ayah dari Mayang itu baru pulang semalam dan karena kelelahan, ia tertidur hingga kini dan lupa menjemput putri kesayangannya itu.
Baru saja Mayang hendak menaiki anak tangga menuju lantai dua, namun urung ketika mendengar ketukan- ah ralat, gedoran pintu utama dan suara beberapa pria yang meneriaki kata 'Mamah' berulang-ulang.
Mendengus kesal, Mayang tau siapa di balik pintu itu. Dan benar saja, ketika dibuka, Mayang mendapati tiga remaja laki-laki dengan seragam sama sepertinya tengah berdiri di sana.
Dua di antara mereka memasang senyum lebar yang nampak menyebalkan di mata Mayang, sedangkan yang satu lagi hanya menatap kedua temannya dengan kesal karena keberisikan mereka.
"Mamaaaaaah" dua laki-laki itu masuk dan memeluk Mayang hingga membuat gadis itu terdorong ke belakang. Untung ia pandai menjaga keseimbangan tubuhnya, jika tidak, maka pantatnya yang sexy itu pasti sudah bercumbu mesra dengan lantai yang dingin.
"Minggir, jangan ngalangin jalan!" Satu-satunya remaja yang tidak nampak antusias tadi berucap dengan ketus seraya menyelip untuk masuk ke dalam karena teman-temannya menghalangi pintu.
Dia Jimmy Anthony, adik kelas Mayang, satu tingkat di bawah gadis itu, remaja yang hampir setiap kalimat dari mulutnya bernada ketus.
Satu remaja lain yang baru saja melepas pelukannya pada Mayang itu bernama Samuel, dia teman sekelas Mayang.
Sedangkan remaja yang masih memeluk Mayang adalah Tommy, dia adalah kakak dari Jimmy.
"Mamah Mamah Mamah Mamah," gumam Tommy.
"Lepas dulu, capek berdiri terus, Bang."
Mayang yang akhirnya terlepas dari pelukan Tommy pun beralih duduk di sofa ruang tamu di samping Samuel.
"Gue lagi capek banget dan kalian malah kesini, gak tau kondisi banget anjim." Mayang menggerutu kesal lantaran waktu istirahatnya tertunda karena kedatangan mereka.
Mari kita perjelas. Jadi, Samuel, Tommy dan Jimmy adalah rekan satu band Mayang. Band? Iya.
Nama band mereka adalah STMJ, diambil dari huruf depan nama mereka, bukan nama minuman ya. Band ini terbentuk karena Samuel yang tak bisa diam itu merasa bosan dan ingin menyalurkan hobinya bermain musik.
Samuel mengajak teman setongkrongannya, Tommy yang adalah kakak kelasnya di jurusan yang sama. Samuel cerdik, ia yang mengetahui ada 'anak sultan' yang menjadi teman sekelasnya pun akhirnya mengajak Mayang untuk bergabung, karena ia tau gadis itu memiliki fasilitas ruang musik di rumahnya. Tujuannya? Tentu agar mereka lebih mudah untuk mencari tempat latihan. Kemudian Jimmy yang merupakan adik dari Tommy itu dipaksa bergabung dan alhasil terbentuklah band yang terdiri dari 4 remaja ini.
Berkat keisengan mereka membentuk band, mereka juga sudah bisa menghasilkan uang sendiri dengan ngeband di kafe-kafe setiap malam minggu. Tak jarang mereka diundang untuk mengisi acara-acara tertentu seperti pagelaran seni dan acara penikahan.
Genre lagu yang mereka bawakan juga tak menentu, tergantung di acara apa mereka tampil, namun sejauh ini mereka lebih banyak membawakan lagu-lagu western.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle And Love [21+]
AcakWARNING! 21+ Menikah karena hutang budi, itu adalah yang selama ini ia jalani bersama Diva, istrinya. Tak ada cinta di antara keduanya, dan Naufal juga telah melabuhkan hatinya pada perempuan lain sejak lama. Walau begitu, ia dan istrinya tetap menj...