🐰[ 10 ] ~ No Longer

9.2K 1K 373
                                    

🐇Bunny Kookie🐇

/Fantasy—Romance/

(Muka juki waktu pelototin Lisa sampe pagi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Muka juki waktu pelototin Lisa sampe pagi)

🐰

🐰

🐰

Langkah Jungkook terhenti, segala disisinya berhenti seperti keinginannya tapi tidak dengan pemuda bersurai hitam dengan sedikit aksen cokelat. Pemuda itu masih bisa berlari dan sampai lebih dulu pada Lisa, seakan dia istimewa saja.

"Lisa!"

Gadis Im itu tersentak, pergelangan tangannya dicengkeram erat dan dibawa langsung ke pinggir. Hyunjin menatap Lisa dengan sorot khawatir untuk pertama kalinya, itu terlalu jelas untuk situasi seperti ini apalagi tangan Lisa masih ia cengkeram.

"Kenapa kau menyebrang padahal rambu belum menyala?" Suara Hyunjin menggelegar seperti petir, ia marah dan kesal pada Lisa untuk beberapa alasan. Selang beberapa menit, pemuda itu menghempas tangan Lisa dan situasi disekitarnya sudah kembali normal.

Lisa masih termangu mencoba memahami situasi seperti ini, pelipisnya terasa nyeri. Hyunjin melirik Lisa dan berkata. "Aku tidak mau disalahkan atas tuduhan pembullyan sampai korbannya bunuh diri, ingat itu!" Telunjuknya mengarah tepat ke wajah Lisa. Rahangnya mengeras, tatapannya juga menghakimi.

Lisa mendesahkan napasnya letih, "Maaf merepotkanmu Hyunjin-ssi, lain kali aku hati-hati" Kepala Lisa menunduk, ia tidak menyalahkan Ah-Ra padahal sudah tau kalau gadis itu pelaku yang hampir membuat nyawanya melayang.

Tanpa berkata apapun lagi, Lisa berpamitan lalu pergi. Anehnya perasaannya mengganjal, Lisa mengangkat kepala dan mengedarkan pandangannya ke segala arah. Dia yakin tidak salah dengar, panggilan 'Nona' itu terlalu jelas.

"Suaranya sama dengan suara kelinciku yang sedang marah, siapa namanya.." Lisa mengingat-ingat, Pria itu pernah memberitahu namanya. "..Jeon Jungkook, itu namanya. Dimana dia?"

Lisa mempercepat langkahnya, ia ingin pulang sekarang, karena cemas sekali tanpa alasan Lisa sampai berlari-lari seperti orang hilang akal. Melewati keramaian dan menubruk satu dua orang hingga dikatai, Lisa tidak peduli karena dia cuma ingin pulang dan bertemu Kuki.

"Kalau perlu aku bakal menangis didepan wajahnya seharian" — Lisa membatin, ia nyaris terjatuh tapi tidak jadi usai berhasil memegang tiang lampu disisinya. Lisa meluruskan pandangannya lalu berlari lebih cepat lagi, tak peduli dengan wajahnya yang merah karena lelah.

Butuh waktu 45 menit dengan istirahat dua kali bagi Lisa untuk sampai didepan rumahnya dalam keadaan lemas, bahkan ingin memutar gagang kunci ia tidak bisa. Tubuhnya terlanjur merosot dan duduk bersandar dipintu, menyeka keringatnya dengan dasi.

Bunny Kookie🐰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang