24 - Mengobati Luka Kembali

1.3K 157 61
                                    

“Yoon, kenapa tiba-tiba mengajak bertemu?”

Yoon Gi yang baru saja melepas mantel miliknya berbalik menemukan presesnsi Yi Seo di depan pintu, lelaki itu tidak berkata apapun bergerak untuk meletakan mantel miliknya di atas sofa, duduk di sana selagi menatap diri Yi Seo yang terlihat tidak ingin bergerak dari tempatnya berdiri. Yoon Gi menghela berat selagi menunjuk ke arah sofa di depan miliknya dengan kepala yang di miringkan, Yi Seo buru-buru mengganguk selagi berjalan dan duduk di hadapan lelaki itu dengan kaki yang bersila.

Lelaki itu diam, selagi memperhatikan bagaimana wajah milik Yi Seo yang terlihat canggung menatapnya, wanita itu menarik surai yang menjuntai di depan wajahnya ke belakang telinga. Melihat itu Yoon Gi hanya mengendus, selagi memainkan lidah di dalam mulutnya. “Kau benar-benar merubah total wajahmu, sehingga aku sulit mengenali.”

“O-oh itu...” ucap wanita itu menggantung terlihat ragu, membuat Yoon Gi hanya balas mengganguk. “Aku mengerti alasan kenapa kau melakukan operasi pada wajahmu, kau ingin menghilangkan semua masa lalu burukmu, bukan?”

Mendengar hal lalu di ungkit, membuat wajah wanita itu terlihat marah, membuka dan mengatup bibirnya berulang kali, ingin balas berkata kasar namun ia coba untuk tidak berbicara dengan nada penuh amarah. Air muka miliknya berubah dengan cepat, terlihat lebih tenang dengan senyum miring di sana. “Ya, aku melakukan hal itu untuk menghilangkan semua masa lalu burukku, agar repurtasi Ayah dan keluargaku tidak hancur.”

Mendengar itu Yoon Gi hanya mengganguk-angguk kecil. “Oh, kau masih menjadi putri yang penurut. Apa Ibu tirimu memberi tawaran yang bagus, untuk semua hal yang kau tinggalkan? Termasuk, Yoon Ji? Aku penasaran hal apa yang ia tawarkan hingga kau rela melakukan hal keji ini, apa Ibu tirimu akan berjanji untuk tidak menyiksamu lagi?”

Setelah perkataan itu terlontar membuat Yoon Gi hanya terkekeh pelan, melihat bagaimana wajah merah dengan mata yang berkaca-kaca. Yi Seo meremas ujung rok pendek miliknya kuat, menggepal dengan getaran amarah yang meletup-letup. Yoon Gi yang melihat itu hanya balas senyum tipis. “Kau terlihat marah, ternyata benar ya?”

“Tutup mulutmu.” sarkas Yi Seo benci, membuat Yoon Gi hanya kembali terkekeh pelan. “Tidak akan pernah.”

“Kau benar-benar tidak berubah, bahkan tujuh tahun berlalu aku masih ingat semua hal tentangmu, dan mengerti bagaimana dirimu. Oh ya, CEO muda Jeon Jungkook, aku lihat berberapa hari lalu kau bertemu dengannya. Kalian tampak mesra sekali, apa kalian memiliki suatu hubungan yang khusus? Ah-----atau ibumu menyuruhmu untuk menjadi pelacur untuk Jeon Jungkook, agar bisa mendapati kuasanya?” senyum yang di lemparkan oleh Yoon Gi sangatlah menjengkelkan, terlebih kata-kata yang lelaki itu keluarkan sukses mendapat tamparan kuat dari Yi Seo yang sekarang berdiri di hadapanya dengan wajah yang merah padam, bersamaan deru nafas yang terdengar kasar karena terlalu terbawa emosi.

“Yoon, tidakkah kau pikir perkataanmu keterlaluan?” kata Yi Seo dengan wajah yang telah basah sepenuhnya, Yoon Gi memegangi sisi wajah yang baru saja di tampar oleh Yi Seo terasa panas, kebas dan sakit bukan main hanya mengulum senyum pahit. “Harusnya aku yang berkata seperti itu kepadamu, apa tidak terbesit rasa penyesalanmu tujuh tahun ini kepadaku dan Yoon Ji?”

“YA, AKU MENYESAL!” teriak Yi Seo menggema, membuat Yoon Gi diam selagi menunggu kata-kata selanjutnya yang akan wanita itu lontarkan. Menarik nafasnya dalam, selagi menyapu berberapa air mata yang jatuh membasahi pipi miliknya. “Aku menyesal setiap hari, bahkan aku selalu memikirkanmu, memikirkan semua rasa sakitmu karena ke-egoisanku di masa lalu, oleh itu sekarang, aku kembali padamu untuk membayar semua luka yang telah aku perbuat kepadamu. Aku tidak masalah jika Ayah akan mengusirku, karena aku sudah tidak perduli, aku tersiksa selama ini. Aku hanya ingin bersamamu. Karena kau rumahku Yoon, aku tahu kau mungkin tidak percaya ini. Tapi aku benar-benar serius untuk kembali padamu, karena kau yang mengerti semua lukaku dari dulu.”

Evanescent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang