19 - Rengkuh

1.2K 158 32
                                    

Pecahan kaca menghiasi lantai beriringan dengan kedua insan yang sekarang terlihat saling bungkam dalam diam, dapat Eun Bi lihat jika sudut bibir lelaki itu terluka-----akibat tamparan sang Ayah, saat tahu jika mereka memutuskan untuk bercerai, sisi wajah lelaki itu basah oleh air mata, beriringan dengan mata merah yang kelopaknya tampak sembab, Eun Bi hanya diam di tempat semenjak Ayah dan Ibu meninggalkan mereka di ruang meja makan.

Eun Bi menaikan pandangan dari sebelumnya tertunduk, memberanikan diri untuk menatap tepat ke arah wajah lelaki itu yang hanya diam, masih tertuduk memainkan jemarinya-----tanpa berniat sama sekali untuk berbicara setelah pertengkaran hebat yang di lakukan dirinya dengan Ayah. Melihat itu membuat Eun Bi menghela pelan, kemudian terdiam sebentar sebelum mengatakan hal apa yang ingin ia sampaikan. “Tiga bulan lalu, di saat hari ulang tahun ke lima pernikahan kita. Kau ingat? Kau memberikanku kado yang sempurna, sebuah pengkhianatan. Kau tahu? Setelah itu hariku tidak baik-baik saja, aku menangis sepanjang malam.”

Lelaki itu terlihat masih tertunduk di sana, namun Eun Bi sangat yakin jika Jungkook dengan jelas mendengarnya, terlebih suara kecil miliknya menggema memenuhi tempat yang mana hanya di isi mereka berdua. “Aku mengonsumsi pil tidur sampai hampir overdosis, aku tidak tahu kenapa aku bisa mencintaimu sedalam ini. Bahkan, setelah aku mengungkap semuanya------semua tentang pengkhiatanmu, kenapa kau hanya diam? Apa kau rasa bersalah karena telah mengkhianatiku, Jeon? Jika iya, maka lupakanlah. Itu hanya rasa bersalahmu padaku, bukan perasaan karena kau benar-benar takut berpisah denganku. Aku telah memikirkan ini setiap detik, menit, jam dan hari sampai kepalaku mau pecah. Namun, aku pikir jalan terbaik ialah kita berpisah.”

Jungkook mengangkat pandangan, saat menemukan nada getar di sana, melihat wanita itu melengkungkan senyum pedihnya. setelah berberapa bulan terakhir ia hanya menemukan wajah marah, benci dan jengkel di raut wajah istrinya itu. Sekarang, yang ia lihat hanyalah bagaimana Eun Bi yang rapuh. Menutupi segala luka dengan amarah. Tadi, selama Ayah marah Eun Bi hanya diam tanpa ekspresi sedikitpun. Wajah wanita itu datar, dengan pandangan kosong. Melihat itu entah kenapa jantungnya rasa di pacu kuat, dengan derai tangis semakin menderas. Pikirnya sudah berapa jauh ia menyakiti Eun Bi hingga saat seperti ini wanita itu sulit untuk mengeluarkan ekspresi.

Melihat ke arah Jungkook yang sama menatapnya, entah mengapa Eun Bi rasa gugup seketika. Tangan wanita itu menggepal karena merasakan getaran ketakutan itu kembali, bibir bawahnya ia gigit kuat untuk menahan pecah tangisnya.

“Aku sudah berlatih menahan emosiku, walaupun yang aku rasakan adalah perasaan yang mati. Aku tidak tahu harus berekspresi seperti apa untuk kembali mengungkapkan apa yang aku rasakan. Tapi untuk kali ini, aku ingin berbicara jujur tanpa emosi di sini, setelah berpisah...” perkataan wanita itu menggantung, di iringi dengan mata yang memerah berkaca-kaca, Jungkook melihat itu diam di tempatnya sesekali meneliti diri Eun Bi yang mulai mengigit sisi dalam bibirnya, gugup. “Bolehkah aku mengunjungi Mi Cha? Aku tahu, pada akhirnya kau akan memenangkan hak asuh untuk ini-------karena, ya, kau memiliki semua yang tak aku punya. Aku hanyalah jalang miskin dan bodoh, yang tidak sengaja bertemu denganmu.”

Lagi, untuk kesekian kali Eun Bi selalu merendahkan dirinya dengan sebutan jalang, miskin dan bodoh. Membuat Jungkook rasa di hantam sesak, lelaki itu tertunduk kemudian mengadah menemukan wajah Eun Bi yang sama hancur dengan dirinya. “Jangan menyebut dirimu rendah seperti itu, kau tahu bukan? aku sangat membencinya.”

“Tapi, itulah kenyataannya.” balas Eun Bi dengan senyum kecut.

“Jung, kita telah terbiasa hidup bersama lima tahun ini. Jadi, wajar jika perasaan bersalahmu itu tumbuh. Kau juga sadar, jika kau mengkhianatiku. Hal itulah yang membuatmu bersalah karena menyakitiku, jangan pernah berpikir kau menangis saat ini dan merasa sakit saat ini karena kau benar-benar tidak ingin berpisah denganku, kau hanya merasa bersalah, ingat? Jadi tidak perlu memikirkan perasaanku untuk kedepannya, karena aku benar-benar telah melepasmu. Apa kau bahagia sekarang? Kuharap. Karena aku tidak menjadi benalu lagi dalam kisah cinta kekasih gelapmu. Kau tidak perlu menatapku dengan benci lagi, kau bisa berhubungan dengannya tanpa sembunyi-sembunyi dariku lagi. Kau bebas sekarang.” kata Eun Bi panjang lebar, sedangkan lelaki itu kembali terisak lebih kuat. Eun Bi melihat itu hanya ikut menahan sesak di dada, bahkan membayangkan bagaimana ia benar-benar berpisah, dan menjalani hidup yang baru tanpa kehadiran sosok Mi Cha dan Jungkook sukses membuat tubuh wanita itu gemetar-----merasakan ketakutannya kembali.

Evanescent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang