18 - Hari Itu Tiba

1.1K 174 48
                                    

“Bagaimana kabar Mi Cha?”

Perkataan itu terlontar saat hening melanda, lelaki itu tidak segera membalas cepat. Matanya hanya melirik sebentar kemudian memutar kemudi berbelok ke arah kanan, mereka baru saja pulang dari berbelanja berberapa pakaian dan makanan semua itu Yoon Gi yang membeli, sebenarnya Eun Bi ingin membayar sendiri namun sialannya perkataan Yoon Gi membuatnya bungkam saat ia berpikir juga ada benarnya perkataan lelaki itu, saat memiliki kartu kredit yang bisa melacak apa saja yang di beli Eun Bi selama pergi dari presensi Jungkook.

“Mereka bertengkar.” kata Yoon Gi kemudian, dengan perkataan ambigu yang syukurnya bisa di mengerti oleh Eun Bi tentang antara siapa yang bertengkar. Pikir Eun Bi, Mi Cha bukanlah seseorang yang mudah merajuk atau pemarah, bahkan anak gadisnya itu selalu memperhatikan baik teman-temanya, jadi aneh saat mendengar Yoon Gi berkata demikian. Lelaki itu melihat ke arah Eun Bi yang sekarang terdiam menatap lurus ke depan dengan alis mengerut, membuat lelaki itu mau tidak mau menghela berat. “Aku tidak tahu pasti, tetapi Mi Cha terlihat menjaga jarak dengan Yoon Ji.”

Pikiran lelaki itu kembali terputar dua jam lalu, di mana menemukan presensi Jungkook menatap ke arahnya kelewat dingin. Bahkan sempat menyunging senyum asimetris di sana saat menemukan diri Yoon Ji yang di abaikan oleh Mi Cha, dari sana Yoon Gi bisa mengambil kesimpulan jika yang membuat Mi Cha menjaga jarak dengan Yoon Ji adalah ulah seorang Jeon Jungkook.

Yoon Gi tidak heran, mendepati diri Jungkook berbuat demikian, rasanya membuat dirinya semakin tertantang saat menemukan alasan dengan mudah jika lelaki itu bersikap demikian dengan alasan ia tidak menyukai kedekatan anaknya dengan Mi Cha, terlebih Eun Bi juga terlibat di sana.

“Aneh sekali, aku tau jelas bagaimana sifat Mi Cha, dia tidak mungkin Setega itu kepada temannya. Terlebih Mi Cha adalah sosok yang paling tidak bisa diabaikan atau mengabaikan, apa terjadi sesuatu di antara mereka?” wanita itu tidak berhenti berbicara, sedangkan Yoon Gi hanya balas mengidikan bahu acuh. Kendati ia tahu masalahnya, ia tidak akan mengatakan hal ini kepada Eun Bi terlebih wanita itu sedang dalam fase pemulihan atas segala hal yang membuatnya hilang akal berberapa hari ini. Jika pun mulut Yoon Gi ingin sekali berbicara, Yoon Gi tidak ingin dirinya di salah pahami terlebih dia adalah orang baru yang di kenal Eun Bi, sedangkan Jungkook lebih dari sekedar kata mengenal nama dan cerita.

Jika di lihat-lihat berberapa hari belakang, masih saja wanita itu menangis diam-diam dengan alasan perselingkuhan, sudah dapat di simpulkan jika Eun Bi belum sepenuhnya membenci suaminya itu. Yoon Gi tahu, Eun Bi sangat mencintai suaminya. Namun, ingin berbicara tentang keberengsekan Jungkook yang tidak ada habisnya kepada Eun Bi, berusaha membuat wanita itu sadar jika perpisahan bukanlah akhir dan perselingkuhan bukanlah hal yang tabu untuk di rasakan, namun yang di lakukan Yoon Gi kemudian hanya bungkam dalam diam, dengan alasan tidak ingin melukai hati gadis itu lebih dan lebih.

“Sebaiknya kau pulang, jika pun kau ingin berpisah segera mungkin lakukan, jangan terlalu banyak mengulur waktu. Perhatikan dirimu, cinta hanya perasaan sesaat. Seperti katamu, waktu akan merubah semuanya. Jika kau terus mengulur waktu seperti ini, tidak hanya kau saja yang terluka tapi pikirkan juga Mi Cha yang berada di tengah-tengah kalian. Bercerai tidak semenyeramkan apa yang kau pikirkan, memangnya mau sampai kapan kau mau menahan sakit seorang diri?” kata Yoon Gi tepat setelah lelaki itu memakirkan mobilnya di depan rumah kecil milik Eun Bi, wanita itu terdiam sesaat sebelum memilih untuk meninggalkan tanpa sepatah kata Yoon Gi yang melihat itu hanya menghela berat selagi mengigit bibir bawahnya----memikirkan apakah Eun Bi tersingung dengan perkataanya, jika pun benar adanya Yoon Gi harap bisa menemukan titik terang dari segala kabut gelap yang mengelilingi wanita itu.

“Terima kasih, akan aku pikirkan nanti. Kau berhati-hatilah di jalan.” kata wanita itu dengan suara pelan, kemudian memilih berbalik meninggalkan Yoon Gi yang masih menatap bagaimana langkah wanita itu terlihat terseret masuk ke dalam rumah. Sedangkan lelaki itu hanya menghela pelan selagi tersenyum miring di sana. “Dasar bodoh, keras kepala pula.”

Evanescent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang