Setelah mengantar Mi Cha pergi ke sekolah, Eun Bi memilih untuk datang ke toko buku selagi mengisi waktu luang, membeli buku dengan berbagai macam judul dan genre yang berbeda. serta menghadiri jumpa penggemar yang sebelumnya Namjoon katakan, sebenarnya ia sudah telat hampir satu jam dari waktu yang di tentukan karena Mi Cha yang tidak mau lepas darinya selagi di tinggalkan di tempat sekolahnya yang baru, Eun Bi tidak tahu jelas kenapa Mi Cha bersikap posesif akhir-akhir ini.
"Nam----" baru saja ingin memanggil Namjoon, lelaki itu lebih dulu menghampiri Eun Bi dengan lesung pipi yang tersemat. "Kau telat satu jam."
"Maaf, banyak yang harus aku kerjakan, kau saja tidak mengerti bertapa merepotkanya menjadi seorang Ibu." kata Eun Bi dengan bibir yang mengerucut kesal, Namjoon yang melihat itu hanya terkekeh pelan. "Padahal wanita seusiamu sekarang masih menikmati waktu bersama teman, berkencan dengan berberapa lelaki populer. Kau sendiri mungkin sudah menjadi Ibu-Ibu dalam usia seperti ini."
Tanpa mendengarkan protes yang akan di lontarkan oleh Eun Bi, lelaki itu lebih dulu menarik Eun Bi untuk memasuki ruang tunggu yang di mana Eun Bi tahu ruangan seperti ini hanya khusus untuk orang-orang penting, saat Namjoon telah lebih dulu membuka pintu bertuliskan nama seorang penulis yang ia senangi entah kenapa Eun Bi rasa gugup sekali, pasalnya penulis ini sama sekali tidak menampakan wajahnya dan mungkin hari inilah ia baru saja menunjukan wajahnya di depan penggemar.
"Tunggu apa lagi, ayo masuk!" seru Namjoon, membuat Eun Bi meneguk ludah susah payah mulai mengekori sosok Namjoon yang berada di depan, sampai saat langkah lelaki itu terhenti tepat di hadapan cermin besar dengan sosok berkulit sangat putih bersamaan dengan pakaian serba hitam membuat kulitnya terlihat kontras sekali------bagaimana bisa ada lelaki seputih itu, pikir Eun Bi. bahkan mengalahkan putih kulit tubuh Eun Bi. selagi wanita itu melihat ke arah pantulan kaca yang memuat dirinya, Namjoon dan lelaki yang entah Eun Bi tahu namanya siapa, pasalnya lelaki itu selalu melihat ke arah ponsel entah sedang berbalas pesan dengan siapa.
"Ini orang yang aku maksut." kata Namjoon, lelaki berkulit terlalu putih itu mulai menaikan pandangan menatap ke arah Namjoon setelah itu berhenti di arah Eun Bi dengan tatapan sedikit melotot, tidak percaya. "Oh, ternyata wanita gila ini juga penggemarku."
"A-apa?" kata Eun Bi tergagap, merasa tidak percaya dan tidak terima jika dia panggil dengan sebutan wanita gila, terlebih dirinya tidak terlihat bagai gelandangan yang sering meminta-minta belas kasih agar di beri uang, perkataan dan suara yang tidak asing sukes mengingatkan Eun Bi dengan kejadian di depan toko kue. Jangan bilang jika lelaki ini adalah Ayah dari anak kecil yang ia tanyakan di halte lalu.
"Jadi, apa yang perlu aku lakukan? Aku sedang di kejar waktu, jangan membuang waktuku hanya untuk menunggumu seorang yang tidak tepat waktu, satu jam. Astaga, kenapa bisa aku menunggu karena wanita gila sepertimu, jika tidak karena Namjoon mungkin aku akan segera pulang sendari tadi." kata lelaki itu pedas, membuat Eun Bi kesal setengah mati lantas melihat ke arah lelaki itu yang masih menatap dirinya berbicara dari pantulan cermin------menyungging senyum sinis sembari menggeleng tidak habis pikir, ingin saja menjambak lelaki itu dari belakang kursi jika tidak banyak orang di sini.
"Apa seperti ini caramu memperlakukan orang, sangat tidak sopan dan tidak memiliki etika." Kata Eun Bi tampak wajah wanita itu tersirat gurat-gurat kekesalan, lelaki yang memiliki pelekat nama di kursi yang sedang ia duduki itu bertuliskan Min Yoongi, yang Eun Bi yakin jika nama Min Yoongi adalah nama aslinya. Tidak dengan nama Suga sebagaimana seorang yang puitis di karya novel yang ia tulis-----sangat berbanding terbalik.
"Apa aku harus bersikap baik padamu? Sedangkan yang salah di sini adalah kau yang datang tidak tepat waktu, siapa yang di rugikan. Jelas aku dan waktuku yang berharga." Yoongi berkata dengan membalik kursi menatap penuh ke arah Eun Bi yang sekarang terlihat jelas kesal bukan main, sembari mengambil buku yang berada di gengaman milik Eun Bi, membubuhkan tanda tangan di sana dengan tulisan yang membuat Eun Bi kesal sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent ✓
FanficTepat di tahun kelima pernikahan mereka, semua pengkhianatan yang di lakukan Jungkook layaknya madu manis yang terus Eun Bi jilat sampai kritis. [ Squel of Restriced! Jadi sebelum baca cerita ini, baca Restriced terlebih dahulu biar nyambung alurnya...