06 - Pertemuan Yang Tidak Terduga

1.1K 160 92
                                    

Mengerjap pelan, saat merasakan dengungan berbagai macam suara bising yang masuk ke dalam Indra pendengar menggangu, pada kerjapan pertama semua yang di lihat tampak buram beriringan dengan kepala pusing bukan main. Eun Bi lantas mengerjap untuk ke tiga kalinya, melihat langit-langit putih dengan merasakan punggung tangan miliknya pedih saat tidak sengaja  tertarik untuk mememijat pelipis yang rasa pening bukan main. Melirik ke arah punggung tangan miliknya Eun Bi dapat melihat dengan jelas jika punggung tangan miliknya sedang di tusuk jarum infus yang sekarang kantung infus tergantung di tiang penyanggah sisi ranjang dalam keadaan terisi penuh.

Melihat ke arah depan di mana Jungkook berdiri membelakanginya sembari menepuk bokong Mi Cha selagi anak itu terlelap di pundaknya, Eun Bi merasakan kepala miliknya pusing bukan main kendati melihat keadaan sekitar tentu ini bukanlah ruangan yang sebelumnya ia tempati. Bau obat-obatan sangat menyengat, ingatanya kembali terputar pada kejadian sebelum ia terbaring dan terbangun dalam keadaan sudah di baringkan di kursi pasien dengan jarum infus sebagai alat bantu memulihkan stamina miliknya.

Baru saja Jungkook ingin meletakkan Mi Cha di kursi sofa, Eun Bi lebih dulu memanggil dengan suara parau. “Biarkan dia tidur di sampingku, jangan membaringkannya di sofa yang keras itu.”

Jungkook menatap ke depan------sedikit terkejut mendengar suara lain selain dirinya dan Mi Cha. Eun Bi mulai mencoba untuk mengganti posisi terbarik untuk terduduk walaupun rasanya kepala miliknya terasa di putar-putar sampai mual. Melihat Jungkook yang segera mendekat ke arahnya Eun Bi memberikan ruang sedikit untuk Mi Cha terlelap di sampingnya. Eun Bi lalu mengelus puncak kepala putrinya sayang. “Kasihan sekali anak Ibu, pasti khawatir sekali ya.”

“Dia tidak mau pulang dari tadi menangis terus sembari menunggu kau sadar, dan baru sekarang aku bisa menidurinya.” kata Jungkook hanya di balas anggukan singkat kendati wajah milik istrinya itu pucat sekali, Eun Bi ikut membaringkan dirinya selagi menatap Mi Cha yang sekarang dalam jangkauannya, sisa air mata lembab membasahi bulu mata milik Mi Cha yang lentik bersamaan dengan pucuk hidung dan bibir memerah ciri khas seorang Mi Cha sehabis menangis hebat.

“Dimana Ibu dan Ayah?” tanya Eun Bi selagi mengelus puncak kepala Mi Cha, tidak berniat sama sekali menatap mata milik Jungkook.

“Mereka aku suruh pulang.” lantas setelah itu hanya anggukan yang di berikan Eun Bi, membuat Jungkook terdiam tidak tahu ingin berkata apa lagi, selagi memperhatikan bagaimana Eun Bi mengelus puncak kepala Mi Cha sayang sembari berkata lirih. “Maafkan Ibu, membuatmu sampai cemas begini.”

“Bi.” panggil Jungkook selagi tangan lelaki itu mencoba menggenggam tangan milik Eun Bi yang tidak terpasang jarum infus, Eun Bi memilih untuk menarik tangan tidak ingin di sentuh-------rasanya menjijikan. Mengingat tangan itu bukan lagi tercipta untuk menggenggam tangganya seorang, melainkan wanita lain. Tentu saja penolakan dari Eun Bi terlihat jelas jika gadis itu teramat menghindarinya, kendati ingatan semalam membuatnya berpikir tentang apa yang membuat Eun Bi menjadi seperti ini, sampai harus di larikan ke rumah sakit akibat terlalu kelelahan.

“Ceritakan padaku, apa yang terjadi denganmu berberapa hari ini?” tanya Jungkook selagi lelaki itu menatap obsidian milik istrinya yang sama sekali tidak ingin balas menatap, Eun Bi tetap diam di tempat miliknya-----mencoba untuk tidak ingin membahas apapun yang akan berujung pada pertengkaran kembali nantinya, Eun Bi tahu sekali Jungkook adalah seseorang yang tidak ingin di abaikan pertanyaannya. Sekali lagi Eun Bi hanya balas menggeleng, sembari memejamkan mata kemudian menarik Mi Cha untuk masuk ke dalam rengkuhannya. “Tidak ada, aku hanya mengalami susah tidur akhir-akhir ini. Kau tidurlah, besok kau mulai berkerja bukan?”

Jungkook lantas muak kendati yang di bicarakan oleh Eun Bi selalu berakhir dengan mengatakan lelaki itu akan berkerja besok, Jungkook jelas binggung kenapa Eun Bi selalu berkata demikian, menuntut lebih hanya akan memperburuk keadaan dengan kondisi wanita itu yang jelas sedang tidak baik-baik saja.

Evanescent ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang