Suara gema sepatu yang melintasi lorong sempit rumah sakit terdengar memantul dan nyaring, sedangkan sosok yang sedang melintasi berbagai macam ruang inap tampak memberhentikan langkahnya saat menemukan ruangan bertuliskan angka dua ratus lima-----tempat di mana Yoon Gi di rawat sebelumnya, baru saja ingin menggapai engsel pintu, tangganya terhenti di atas engsel tanpa berniat untuk menekan kebawah untuk membuka pintu. Jungkook menatap sendu saat menemukan diri Eun Bi yang memeluk erat diri Yoon Gi di sana----pikiranya berkelana, bahkan setelah semua yang terjadi tidak sedikitpun diri Eun Bi menghawatirkan dirinya. Namun dirinya di kejutkan atas kedatangan Eun Bi yang memeluk erat tubuh Yoon Gi dan menangis di sana, gengamanya pada engsel pintu perlahan mengendur kemudian memilih memutar arah untuk kembali ke ruangan di mana Ayah di rawat.
Melihat kedatangan Namjoon dari arah berlawanan lantas membuat diri Jungkook dengan cepat bersembunyi di dinding persimpangan ke lorong lain ruangan rumah sakit, mengintip sedikit saat diri Namjoon terlihat ingin memasuki ruangan, namun pada akhirnya lelaki itu sama seperti dirinya tadi------memaku di tempatnya selagi membenarkan letak Yoon Ji yang tertidur di pundaknya sedikit melorot. Entah kenapa Jungkook turut diam, selagi mengawasi diri Namjoon yang berdiri cukup lama di depan pintu ruangan selama lima menit lebih------mungkin ia turut melihat diri Eun Bi yang memeluk Yoon Gi, oleh itu Namjoon memberi ruang untuk mereka berdua. setelah diri Namjoon masuk ke dalam Jungkook mulai memilih untuk keluar dari persembunyian dengan hati yang rasa hancur berkeping-keping, tanpa sadar jika air mata turut luruh dari pelupuk mata miliknya akibat tidak bisa menahan lebih perih di hati, lelaki itu mengusap pelan wajahnya sembari melanjutkan langkah untuk kembali melanjutkan perjalan.
Langkah miliknya terhenti saat mendengar suara engsel pintu kembali di buka, buru-buru menoleh ke belakang menemukan diri Eun Bi yang bersender pada dinding rumah sakit sembari terisak pelan di sana, wanita itu terlihat mengusap matanya yang tetap saja basah berkali-kali. Melihat itu Jungkook rasa sesak sekali, karena selama ini Eun Bi selalu menahan sakit karenanya, sampai tidak ia jumpai air mata wanita itu menangis sehebat ini. Mendengar bagaimana sesak suara isakan wanita itu lantas membuat diri Jungkook melangkah untuk lebih mendekat ke arah Eun Bi. Ia tidak perduli jika Eun Bi akan kembali membentaknya atau mengusirnya lebih kejam dari kemarin, karena ia merasa pantas mendapatkan hal itu dari Eun Bi yang ia sakiti berkali-kali.
Tepat berada di hadapan Eun Bi, wanita itu membuka matanya terlihat terkejut menemukan eksistensi dirinya yang mungkin sangat tidak terduga. Mata milik Eun Bi bengkak total, bersamaan dengan hidung yang memerah. Wanita itu terlihat menahan tangis, selagi mata miliknya kembali merah berkaca-kaca. Tiba-tiba saja muncul suatu perkataan yang bahkan mungkin tidak pantas untuk di ucapkan, namun melihat Eun Bi hancur seperti ini membuatnya bertambah rasa bersalah, sekaligus bingung-----kenapa Eun Bi bisa menangis sehebat ini setelah keluar dari ruangan milik Yoon Gi, apakah sudah tumbuh perasaan lebih pada hati kecil milik Eun Bi untuk memberi dan menumbuhkan rasa cinta kepada Yoon Gi.
“Bi, tolong beri aku kesempatan kedua, untuk memperbaiki semuanya. Aku mohon.” Jungkook sadar, ia sungguh tidak tahu malu. Bahkan ini bukanlah kesempatan kedua, melainkan kesempatan yang lebih selalu Eun Bi beri kepadanya.
Wanita itu terdiam sejenak sembari menyungingkan senyum miring, mengusap wajahnya yang memerah sehabis menangis. “Apa itu kesempatan? Apa kau benar-benar tau arti dari sebuah kesempatan? yang aku tahu arti kesempatan adalah memberikan peluang para brengsek untuk kembali menyakitiku, merugikanku dan menghancuriku. Apa kau pikir kata kesempatan akan mudah kau dapatkan setelah menghancurkan diriku yang terluka karena mencintaimu? Aku bodoh karena terlalu banyak memberimu kesempatan, oleh itu kau seharusnya tidak perlu mengharapkan sebuah kesempatan pengampunan dari seseorang. Berusaha, bukan kah itu lebih baik?”
Setelah perkataan itu terlontar Jungkook memilih diam di tempat selagi menyerap semua perkataan yang Eun Bi katakan, menyadari letak kebodohannya yang semakin hari semakin membeludak di kepala hingga tidak bisa di tampung lagi-------bermain hal kotor bersama Yi Seo sampai lupa waktu, tanpa memikirkan bagaimana keadaan Eun Bi yang menunggu dirinya pulang dengan makanan di atas meja yang mendingin, juga tubuh ringkih wanita itu yang meringkuk di atas sofa sembari melihat ke arah jam yang mulai menunjukan tengah malam dengan diri Jungkook yang belum juga pulang, berbicara ketus kepada diri Eun Bi di hari ulang tahun pernikahan mereka yang kelima, melihat tubuh itu yang semakin ringkih karena terluka oleh cintanya. Mata yang hilang binar, membuat lelaki itu diam saat Eun Bi mulai bergerak mendorong tubuh Jungkook di hadapanya dan berjalan meninggalkan lelaki itu sendiri di ruangan sepi yang meredup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanescent ✓
FanfictionTepat di tahun kelima pernikahan mereka, semua pengkhianatan yang di lakukan Jungkook layaknya madu manis yang terus Eun Bi jilat sampai kritis. [ Squel of Restriced! Jadi sebelum baca cerita ini, baca Restriced terlebih dahulu biar nyambung alurnya...