Bukannya tidur sebaliknya Sohyun duduk diranjang bertingkat sembari meletak bantal pada lutut dan menempatkan dagu disana. Gadis manis itu terus memperhatikan onnienya yang sedang sibuk melakukan sesuatu dimeja belajar."onnie!"
"ne! Kenapa? Kau belum tidur?"
"eoh.. Onnie ada yang ingin kutanyakan pada onnie?"
Berbalik sesaat Suzy menatap saudara termudanya. Ada apa dengannya? Tidak biasanya gadis kecil ini bersikap hati-hati. Ia selalu saja ceplas_ceplos.
"onnie, menyukai Joohyuk oppa?"
"nde? Pertanyaan macam apa ini? Onnie kira ada hal serius yang ingin kau tanyakan pada onnie?" Suzy terkekeh.
"onnie? Aku serius? Apa onnie menyukai Hyuk oppa? Sepertinya Hyuk oppa menyukai onnie!"
"suka.. Tentu saja aku menyukainya sebagai teman. Kau tahu sendiri bukan kami berteman sudah sangat lama!"
Hm.. Sohyun mengangguk paham. Onnienya benar. Gadis bermata indah itu tersenyum mengembang. "kalau begitu bolehkah aku menyukai Hyuk oppa? Aku akan membuat Hyuk oppa menyukaiku? Bolehkah onnie!"
Kembali tersenyum, kali ini Suzy menghampiri saudara mudanya. Duduk disamping ranjang bertingkat. Menepuk perlahan bahu kecil Sohyun. "tentu saja kau boleh melakukannya! Bersemangatlah aku mendukungmu!" mantapnya.
"terimakasih onnie! Aku sudah tidak sabar menanti masa liburan. Aku akan mengajak Hyuk oppa pergi ke tempat-tempat yang indah!" gadis bertubuh kecil itu tampak bersemangat. Kembali menempatkan bantal ke tempat asal. Ia kini berbaring sembari memeluk boneka beruang putih miliknya. "selamat malam onnie!" ujarnya sebelum memejamkan mata.
Terkekeh, Suzy menyelimuti saudari mudanya. Lalu kembali menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda.
_
Pagi ini langit tidak secerah biasanya. Hujan sedari subuh sudah menguyur kota Seoul bahkan hingga saat ini. Ketika para umat manusia sedang disibukkan oleh berbagai aktivitas pagi, hujan masih tidak kunjung berhenti. Kedua bersaudara tampak memandang jauh kedepan. Seolah ragu untuk melangkah.
"kalian masih tidak pergi?"
Nyonya Kim memandangi putra sulungnya dan Suzy bergantian.
"apa yang kalian takutkan dari hujan? Kalian hanya akan sedikit basah! Pergilah! Bawa payung itu besar bersama kalian. Sisakan satu yang kecil, Sohyun akan membutuhkannya!" usai menyampaikan maksud Ibu dari Kim bersaudara kembali melakukan aktivitas pagi harinya.
Huff.. Menghela nafas, Myung memperhatikan penampilan. Setelannya sudah begitu mempesona akan sangat sayang bila penampilannya rusak karena tetesan air yang jatuh dari langit itu.
"oppa kajja! Kita bisa telat!" ajak Suzy.
Gadis yang tubuhnya lebih kecil itu tampaknya sudah bersiap akan melawan cuaca pagi ini. Payung kuning bahkan sudah membuka sempurna ia hanya perlu menunggu saudaranya. Mereka akan berbagi payung bersama."sini biar aku saja! Mengambil alih payung yang sebelumnya ada ditangan Suzy. Myung dan Suzy mulai berjalan beriringan keluar dari rumah sederhana mereka.
"mendekatlah.. Tubuhmu akan basah nanti!" membawa Suzy lebih dekat padanya. Sesaat Myung merasa iba melihat wajah lugu saudaranya.
"Zy.."
"hmm?"
"tidakkah kau berpikir untuk menemukan keluargamu? Mungkin saja mereka sedang mencarimu?"
"kalianlah keluargaku!"
Pria berlesung pipi itu tersenyum mendengar penuturan dari saudarinya. Suzy dan Myungsoo memang bukan saudara kandung.