Bagian 14

161 24 11
                                    

(Y/n) menundukkan wajahnya, menghindari kontak mata langsung dengan Wujiu. Jemari lentik milik Wujiu meraih dagu (y/n) dan mengangkatnya keatas. Kini, tatapan mereka saling bertemu satu sama lain.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Enjoy Reading
.
.
.
.
.
.

(Y/n) merasakan hawa disekitar wajahnya sangat panas, tetapi ia tidak bisa berkutik. Seakan-akan tatapan milik Wujiu menahannya untuk tidak melakukan pergerakan apapun. Wujiu mendekatkan wajahnya ke gadis itu. Saking dekatnya sampai-sampai hembusan nafas Wujiu menerpa kulit wajah milik (y/n)

"Kenapa kau tidak menolak saat di tolong oleh koboi mesum itu? Hmm??" Gadis itu mengerjap-ngerjapkan matanya

"U-uhh.. A-aku.. Kau kan lihat sendiri kalau aku sudah memberontak saat masih dalam gendongan Kevin" ucap gadis tersebut membela dirinya sendiri

"Aku tidak melihat bahwa dirimu memberontak"

"Ah... A-aku lupa... Bian yang melihatku"(y/n) memalingkan wajahnya sambil menutup mulutnya dengan punggung tangannya

"Hmmm.. begitu rupanya.. pantas saja Bian memintaku untuk bertukar dan mengurusi kau dan koboi itu, ternyata alasannya itu" gumam Wujiu sembari menegakkan badannya kembali

"Karena aku tamu, jadi buatkan aku teh ya" Wujiu berjalan memasuki kamar (y/n) dan melihat keseliling-nya

"Ternyata tidak beda jauh ya. Hanya saja beda di tempat tidur"

'Baru pertama kali aku ke kamar perempuan. Apakah kamar perempuan memang seperti ini?' batin Wujiu masih menerawang seluk-beluk kamar (y/n)

"Wujiu, ini teh nya" ujar (y/n) sambil menyodorkan teh ke Wujiu. Wujiu pun menerima dengan senang hati

"Wujiu!! Kau dimana!!" Teriak suara dari arah luar balkon

"Bian?" Monolog (y/n) saat mendengar suara Bian berteriak mencari Wujiu dari arah balkon luar kamar

"Biarkan saja nanti ju-"

"Akan ku buang barang kesayangan—" Wujiu menaruh cangkir teh di meja lalu berlari keluar balkon

"Jangan macam-macam!! Jangan sentuh barang milikku, Bian!!" Teriak Wujiu. Bian yang terkejut kalau ternyata Wujiu berada dikamar (y/n) pun langsung masuk kekamar

"Ck, dasar Bian" Wujiu pun kembali duduk di sofa dan meminum tehnya kembali

Tok Tok Tok

"Ya?? Tunggu sebentar" (y/n) pun menaruh serbet yang sudah ia lipat barusan ke atas meja dekat teko pemanas air minum

"Maaf sudah menunggu lama. Eh? Bian?" Ucap (y/n) yang terkejut saat membuka pintu ternyata muncul sosok Bian

"Maaf mengganggu (y/n). Aku harus membawa pulang Wujiu sekarang" balas Bian lalu membungkuk lalu permisi masuk kedalam kamar (y/n). Yang punya kamar hanya mengangguk dan menggeser kan badannya mempersilahkan Bian untuk masuk ke kamarnya

"Apa yang sedang kau lakukan disini, hmm?" Tanya Bian setelahnya berdiri di hadapan Wujiu yang sedang meminum teh sembari menyilangkan kedua tangannya didepan dada

"Kau tak lihat? Aku sedang apa?" Jawab Wujiu dengan santai sambil menyesap tehnya

"Tehnya sangat enak"lanjutnya lagi. Bian yang melihat kelakuan Wujiu yang berbeda dari biasanya pun kesal dan menarik Wujiu dengan paksa setelah ia menaruh cangkir teh tersebut ke meja

"Maaf Wujiu telah merepotkanmu" Bian membungkuk lalu keluar kamar sambil menyeret Wujiu yang masih berusaha melepas tarikan paksa dari Bian.

Emily dan Demi yang baru saja mau lewat kamar (y/n) terkejut saat melihat Bian dan Wujiu keluar dari kamar gadis itu. Sedangkan sang pemilik kamar hanya terdiam membeku sambil mengerjap-ngerjapkan matanya. Demi dan Emily langsung tersadar pun segera menghampiri sang pemilik kamar yang tidak lain dan tidak bukan adalah (y/n)

"Kau tidak apa-apa?!" Tanya Emily dan Demi bersamaan sembari memegang bahu gadis tersebut

"A-ahh.. Y-yaa??" (Y/n) membalas dengan tergagap

"Kau baik-baik saja??" Tanya Demi (lagi)

"A-aku baik-baik saja"

"Apa yang mereka la-"

"N-ngomong-ngomong apa yang sedang kalian lakukan disini? Apa ada sesuatu?" Belum sempat Emily menyelesaikan kalimatnya, tetapi sudah di potong terlebih dahulu oleh (y/n)

"Ah ya.. Kami hanya ingin memastikan kau baik-baik saja tentang match tadi" jelas Demi

"A-ah.. itu aku baik-baik saja hanya sedikit terkejut"

"Terkejut?" beo Demi dan Emily bersamaan

"Bukan apa-apa.. Lupakan saja" Demi dan Emily saling tukar pandang dan menatap (y/n) dengan ragu

"Kami tidak yakin.. Kau bisa menceritakannya kepada kami, jika kau mau"

"Hahaha.. Aku baik-baik saja kok. Tenang saja~" elak (y/n) sambil tertawa yang dibuat-buat

"Baiklah kalau begitu. Kami pamit dulu ya, kalau ada apa-apa kamu bisa memanggil kami atau yang lainnya"

"Terimakasih Emily, Demi"(y/n) memeluk Emily dan Demi. Kedua wanita yang lebih tua darinya itupun membalas pelukan (y/n)

"Kalau begitu kami duluan ya" (y/n) menghela nafas lelah setelah Demi dan Emily pergi. Dia senang ada yang peduli padanya, tapi tidak mungkin dia merepotkan orang lain hanya hal kecil seperti itu. Gadis itupun ingin menutup pintu kamarnya namun tertahan oleh sesuatu

"Eh? Kok tidak bisa ditutup? Apakah ada yang mengganjal?" Ketika gadis itu ingin membuka lagi untuk memastikan benda apa yang mengganjal pintuk kamarnya namun wajahnya kini dihadapkan oleh lelaki yang sedang tersenyum kearahnya

"J-joseph.."

"Bonjour, nona"

"Mmm.. Maaf sebelumnya, kakimu menghalangi pintu kamarku..."

"Aku sengaja melakukannya..."ujar Joseph memberikan senyum terbaiknya yang membuat pipi (y/n) sedikit merona

"Oi, pendek!! Apa yang kau lakukan dikamar seorang gadis, huh?!" Teriak Wujiu dari depan pintu kamarnya

"ferme ta bouche!!"

"Huh? Kau bilang apa?"

"Bukan apa-apa. Orang bodoh mana mengerti~" ucap Joseph santai sambil mengangkat bahu nya lalu berjalan menuju kamarnya. (Y/n) yang melihat Joseph berjalan menjauhi kamarnya pun akhirnya menutup pintu kamarnya. Gadis itupun mulai mengambil cangkir teh yang tadi di minum oleh Wujiu dan membersihkannya

"Ntah kenapa hari ini sangat melelahkan" Gumamnya saat selesai mencuci gelas, menaruhnya di nampan dan membawanya ke buffet. Setelahnya ia menidurkan tubuhnya di kasur lalu memejamkan matanya. Tak butuh waktu lama, kini (y/n) sudah terbuai ke dalam mimpi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

To be Continued

May I Know You? [Wu Chang X Reader] Identity VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang