Bagian 4

220 27 5
                                    

Enjoy Reading!!
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat ini (y/n), Bi'an dan Wujiu sedang duduk sofa yang berada d Ruang Aula Utama Manor. Menunggu penjelasan dari Bi'an apa yang terjadi.

"Aku melihatnya berjalan dengan tatapan kosong tanpa arah tujuan. Kondisi pun sedang hujan deras dan dia tidak membawa apa-apa. Lalu dia duduk di pinggir trotoar. Jadi aku hanya memberikan payung yang ku bawa untuk dia pakai daripada dia kehujanan. Setelah itu dia mencariku dan ku pikir itu cukup untuk membuat dia bangkit dari tatapan kosong" jelas Bi'an

"Dan maaf kalau sebelumnya aku bilang bahwa payung kita hilang terbawa angin" lanjutnya sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Wujiu hanya menghela nafasnya kasar mendengar penjelasan Bi'an

"Demi, Helena, apa yang ka-"

"Sssttt!! Diam William" bisik Demi dan Helena bersamaan

"Mengapa kalian bersembunyi seperti ini?" Bisik William ketika dirinya ditarik oleh Demi

"M-maaf. Aku tidak tahu. T-tetapi setidaknya aku sudah menemukan pemilik payung ini, dan ternyata ini milik kalian. K-kalian bisa mengambilnya kembali" ucap (y/n) terbata-bata dan menaruh payung tersebut di meja

"Tidak apa. Buat mu saja. Lagipula payung yang kami punya saat ini lebih besar dari itu. Dan yang terpenting kau harus menjaga payung itu. Kalau sampai rusak atau hilang, ku pastikan kau tidak akan selamat" ancam Wujiu yang membuat gadis tersebut terdiam tak berkutik dan hanya bisa menganggukkan kepalanya. Wujiu pun berdiri dan pergi ke kamarnya meninggalkan Bi'an dan (y/n) yang masih duduk di sofa

"Maafkan Wujiu, dia sebenarnya baik. Hanya saja dia 'sedikit' sensitif jika ada hal yang menyangkut dengan diriku, sehingga menjadi pribadi yang egois dan kasar. Mohon dimaklumi. Jika kau butuh apa-apa, jangan sungkan-sungkan untuk pergi kekamar kami untuk sekedar berkunjung" Bi'an tersenyum lalu bangkit dari duduknya meninggalkan (y/n) sendirian

"W-woahhh... Atmosphere macam apa ini... Sungguh mencekam"

"William, Helena, Demi, Victor.. Apa yang kalian lakukan disini??"

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Victor

"Aku baik-baik saja. Terimakasih"

"Maaf kami mendengar percakapan kalian. Aku tadi sedang berjalan bersama Demi menyusuri lorong, lalu tidak sengaja aku menyuruh Demi untuk diam karena mendengar suara Wu Chang dan kau di sini" jelas Helena

"Aku tidak sengaja menarik Victor karena dia kebetulan lewat sini. Maafkan kami" kekeh William

"Tidak apa. Terimakasih sudah mengkhawatirkanku" (y/n) berterimakasih dan tersenyum kearah mereka

"Kalau begitu kami duluan ya. Dahh" pamit mereka berempat yang hanya dibalas lambaian tangan oleh (y/n)

"Oh. Jadi itu adalah kejadian yang sebenarnya"

"Kyaaa!!" Jerit (y/n) terkejut saat ada suara. Ketika dia berbalik, dia melihat ada sosok pria dengan rambut berwarna putih duduk dengan santainya di sofa tepat di hadapannya

"Pantas saja Bi'an bertindak aneh tadi saat sedang di pertandingan" suara perempuan muncul dibelakang (y/n)

"Karena tidak biasanya Bi'an memunculkan dirinya di pertandingan jika sudah berganti dengan Wujiu" timpal wanita dengan gaun merah darah miliknya

Dan,, jika kalian ingin mengetahui yang sebenarnya, bahwa seluruh Hunter sedari tadi melihat dan lebih tepatnya mendengar percakapan antara (y/n), Bi'an dan Wujiu. Mereka semua keluar dari tempat mereka bersembunyi dan berdiri di tepat dihadapan (y/n). Gadis itu hanya meremas payung yang sekarang resmi menjadi miliknya itu kuat-kuat

"Tidak perlu takut. Kami akan memperkenalkan diri kami dan keahlian kami semua satu persatu agar kau tidak kebingungan di pertandingan selanjutnya" ucap wanita memakai kimono

Lalu para Hunter pun memperkenalkan diri mereka satu persatu. Dan (y/n) rasa bahwa para Hunter tak sejahat yang dia dengar dari para survivor

"Senang berkenalan dengan kalian. Semoga kita bisa menjadi akrab"

"Kau tidak takut dengan kami?" Tanya Robbie mendekati (y/n)

"Tidak. Buat apa takut. Aku hanya ingin berteman dengan kalian. Aku juga ingin jika kita sudah berteman, kita bermain dengan adil. Salam kenal semuanya" gadis tersebut tersenyum lalu pamit dan kembali ke kamarnya

"Baru kali ini ada survivor yang tidak takut, padahal baru beberapa hari dia datang kesini"celetuk Ann melihat sosok (y/n) yg mulai menghilang dri pandangan para hunter

"Ya. Biasanya butuh waktu berbulan-bulan bagi para survivor lain untuk bisa mengakrabkan diri mereka kepada kita" sahut Joker

"Kalau begitu kita bubar, besok akan ada jadwal pertandingan dan kita harus istirahat" Jack bangkit dari duduknya dan dibalas anggukan oleh yang lainnya. Dan para hunter pun berjalan menuju kamarnya masing-masing
.
.
.
.
.
.

"Wahhh,, Norton memang hebat dalam meng-kite Hunter"

"Aku setuju padamu, Kevin. Lucu saat melihat dia melempar 'donat' itu ke arah Hunter, dan Hunter itu terlempar." Mike menyetujui ucapan Kevin

"Hiburan dikala seperti ini. Apalagi saat Luchino tertarik kebelakang atau terpental" William tertawa terbahak-bahak

Para survivor sedang menonton pertandingan lewat cermin khusus di ruang utama gedung para survivor tinggal. Sudah 4 pertandingan berlalu sejak pagi dan mereka tinggal menunggu jam makan siang

"Setelah jam makan siang, ada pertandingan dimana?" Tanya Emma

"Aku lihat dijadwal itu di Desa Tepi Danau. Hunternya Yidhra, dan yang bermain Victor, Luka, Vera dan Fiona" ucap Tracy

"Apakah aku hari ini mengikuti pertandingan?" (Y/n) berjalan mendekati Tracy

"Hmm... Ada, tapi nanti malam. Hunternya Joseph, dan yang bermain kamu, Eli, Aesop, dan Naib di map Gereja Merah"

"Aku beri tips saat kamu akan menghadapi Joseph. Sebelum dimulai diusahakan untuk bersembunyi terlebih dahulu. Karena Joseph akan mengaktifkan dunia kameranya untuk mencari kalian. Yah memang agak sulit, tapi ku yakin kau bisa. Lagipula ada Eli, Aesop dan Naib yang akan menjagamu. Jadi tenang saja, ya kan Tracy?" Helena ikut menimbrung untuk meyakinkan (y/n) dan dibalas anggukan oleh Tracy

"Semangatlahh!!" (Y/n) mengangguk penuh keyakinan saat mendapat semangat dari Helena dan Tracy

Pertandingan (y/n) adalah penutup pertandingan di hari itu. Semua hunter dan survivor siap di tempat mereka untuk menonton pertandingan (y/n), Eli, Aesop, Naib dan Joseph dari cermin khusus. Dilain sisi Joseph memasuki ruang tunggu lalu membungkuk hormat dan semuanya menjadi gelap.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continued

May I Know You? [Wu Chang X Reader] Identity VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang