Bagian 21

100 12 6
                                    

Semuanya sudah berkumpul di hall utama. Dan listrik sudah menyala kembali dari setengah jam yang lalu. Setelah listrik menyala, semuanya diberikan arahan untuk berkumpul di hall utama. Dimana sudah ada Mary didepan bersama Wu Chang dan (y/n)

Penghuni manor lainnya tentu saja bertanya-tanya. Ada apa? Mengapa Mary, Wu Chang dan (y/n) berdiri di depan sana?

"Mohon perhatian semuanya. Aku sudah mendapatkan izin dari Mrs. Nightingale untuk meluruskan hal yang terjadi akhir-akhir ini. Mungkin tidak sopan jika aku yang mengatakannya, jadi aku akan menyerahkan hal ini kepada orang yang bersangkutan untuk penjelasan secara detailnya. (Y/n), silahkan" Mary mempersilahkan (y/n) sembari tersenyum. Sedangkan gadis itu gelagapan

"Aku yakin kau bisa" Bian tersenyum kearah (y/n). Gadis itu berusaha menenangkan dirinya lalu berjalan maju beberapa langkah. Awalnya hening, namun beberapa saat kemudian akhirnya ia mulai berbicara

"Sebelumnya, aku ingin meminta maaf kepada kalian semua. Maaf sudah membuat kalian khawatir akhir-akhir ini" (y/n) membungkukkan badannya sebentar lalu berdiri dengan tegap lagi

"Aku juga sudah tahu dengan hal yang selama ini tidak ku ketahui, akhirnya aku mengerti. Aku hanya perlu waktu untuk memikirkannya, jadi terimakasih atas pengertian kalian semua..." Jeda (y/n) sejenak lalu gadis itu menghirup udara lagi dengan perlahan untuk merileks kan tubunya

"Dan juga. Aku akan memilih tinggal bersama kalian sampai kapanpun itu. Terimakasih kalian sudah menerimaku. Terimakasih kalian sudah menyambutku layaknya keluarga. Terima kasih kalian sudah mau berteman denganku. Tanpa kalian, mungkin aku sudah hampa. Aku... Menyayangi kalian" lanjut (y/n) dengan bahu yang bergetar. Emma melangkah maju dan memegang tangan (y/n)

"Maafkan kami yang tidak memberitahumu lebih awal. Seharusnya kami lah yang  minta maaf terlebih dahulu padamu. Maafkan kami yang sudah membuatmu berat menanggung masalah ini" Emma pun memeluk (y/n) dengan erat bersamaan dengan pecahnya tangisan (y/n)
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa hari telah berlalu, penghuni manor memilih untuk tidak mengungkit tentang insiden tersebut. Kini semuanya sedang berkumpul karena akan hari ini adalah waktunya mode blackjack. Untuk mempererat hubungan antara hunter dan survivor, maka adanya mode blackjack sangat dibutuhkan

"Aku tidak sabar" ucap William

"Kau antusias sekali, Wil" Mike menepuk punggung William

"Pastinya!! Aku suka mode ini karena bisa membully satu sama lain. Hahahahaha!!"

"Ohh... Jadi kau mendukung ya mode perusak pertemanan ini? Baiklah akan kuterima tantanganmu itu!" Seru Mike. Beberapa orang yang berada di dekat William dan Mike bersweatdrop ria melihat mereka berdua sama-sama mengeluarkan semangat kobaran api yang membara. Oke lupakan tentang kobaran api mereka berdua, mari kita beralih ke yang lain

"Jadi,, apakah Mrs. Nightingale sudah mengatur jadwalnya?" tanya Jose

"Sepertinya sudah, hanya saja tinggal menunggu jadwalnya dikeluarkan" jawab Norton

"Uhh... Apa yang terjadi dengan dia?" ujar Naib sambil menunjuk kearah Emma

"Seperti yang kau lihat..." Luca membalasnya dengan tatapan yang sulit diartikan sembari melihat ke Emma

"Kira-kira aku akan berpasangan sama siapa ya?? Apakah dengan Robbie? Atau Papa??" tanya Emma dengan mata berbinar-binar

'Dia antusias sekali' batin Demi, Kevin, Victor, Luca dan Naib

"Tidak heran. Bukan Emma kalau dia tidak antusias" ucap Emily yang dibalas anggukan oleh Martha dan Helena

"Pertandingan hari ini diawali oleh William dan Mike-"

"Yoshaaa!!! Akan kubuktikan bahwa hari ini aku akan menang!!" Teriak William dan Mike bersamaan

"Berisik bodoh!" Margaretha melempar buku ke mereka yang entah ia dapatkan dari mana

"Terimakasih nona Margaretha sudah membuat mereka berdua diam" Freddy membungkuk memberi hormat lalu menyeringai yang entah artinya sebagai sanjungan atau ejekan. Margaretha tentunya mengacuhkan Freddy yang membuat lelaki itu sedikit kesal

Patricia berdehem lalu melanjutkan ucapannya yang tadi sempat tertunda oleh teriakan William dan Mike

"Lalu ada Aesop, Helena dan Demi"

"Oh? Lalu untuk hunternya?" Tanya (y/n)

"Tim lawan tidak bisa mengetahui siapa hunter tim lawannya. Hanya tim mereka sendiri yang mengetahui siapa hunternya. Tapi saat game bermulai kau akan tahu siapa saja hunter yang bersama tim lawanmu, tergantung siapa yang mendapatkan kartu dengan jumlah terbanyak, maka hunter di tim tersebut memulainya pertama dan itu bergantian"

'Sejujurnya aku masih tidak mengerti' batin (y/n)

"Jika masih tidak mengerti, kau akan mengerti nantinya. Cukup lihat saja saat pertandingan dimulai" seakan-akan mengetahui apa isi pikiran (y/n), gadis itu merasakan bulu kuduknya berdiri

"Kalau begitu ayo bubar. Yang disebutkan tadi bisa bersiap untuk match nya"
.
.
.
.
.
.
.
.
"Wahhh.. Aku tidak menyangka William akan setim dengan Joker, dan Mike setim dengan Violetta" Servais, Kurt dan Kreacher berkumpul mendiskusikan tentang siapakah juara pertamanya

"Jangan bilang kalian tidak ingin mengajakku?" seakan-akan mengerti apa yang dilakukan teman-temannya, Freddy dan diikuti oleh Murro yang ikut bergabung acara diskusi semata tersebut(baca : judi)

"Baiklah, yang kalah harus mencuci piring malam ini" Kreacher menggebrak meja dan disetujui oleh teman-temannya

"Helena dengan Michiko, Aesop dengan Joseph.. Lalu Demi..." Patricia memberhentikan kalimatnya

"Ann???"
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hai Aesop" sapa Helena, gadis itu mulai ikut dekoding bersama Aesop

"Umm.. Helena.. Kali ini siapa yang-"

Wuuushhh

Blarr

"Aakhh" pekik Aesop dan Helena berbarengan kala mendengar ada suara teleport ke mereka sehingga mesin dekode mereka meledak

"M-maaf!!" Helena langsung berlari menjauhi Aesop dan Violetta. Terdengar suara dentingan bel menandakan Aesop telah terjatuh membuat semuanya mulai waspada

"Ternyata bukan William. Jadi kita tetap mencari William?" Tanya Violetta kepada Mike. Mike yang berada di sebelahnya tentu berpikir lalu melihat ke beberapa antena mesin dekode

"Ayo kita kesana" tunjuk Mike sembari memegang tubuh Violetta, lalu Violetta teleport ke mesin dekode yang ditunjuk oleh Mike tadi

"Kena kau!" Teriak Mike sesampainya mereka berdua setelah teleport melihat William sudah mengambil seribu langkah meninggalkan tempat itu

"Joker. Kita pasti akan memenangkan game ini!"

"Tentu saja!!"

Tidak jauh dari William berada, ada Ann yang sedang menemani Demi mendekode

"Demi... Ada William yang mau menghampiri kita.. Kau ingin melempar atau menukar kartu?"

"Tentu saja melemparnya. Aku tidak ingin setelah Mike kita bertukar. Aku pastikan kita menang"

"Nona Demi, ada-"

Ckrakk

"Hehe.. Maaf ya! Aku pergi dulu!" Ujar William setelah melemparkan kartu ke Demi membuat Demi kesal

"Awas kau William!!" Demi pun mengejar William setelah ia menyelesaikan decodingnya

"Kau tau? Gara-gara kau sekarang kita dikejar oleh dua monster"

"Apa maksudmu?"

"Lihat saja kebelakang" William pun mengalihkan pandangannya ke belakang, ia pun kaget karena kini bukan Violetta dan Mike saja yang mengerjar mereka, tetapi Demi serta Ann pun ikut mengejar mereka

"Got'cha! Ayo Violetta!!!" Seru Mike memberi aba-aba ke Violetta untuk segera meng-hit William
.
.
.
.
.
.
.
.
To be Continued

May I Know You? [Wu Chang X Reader] Identity VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang