Bagian 16

153 21 4
                                    

PRANNKKK!!!

"Suara apa itu?"
.
.
.
.
.
.
.
Enjoy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kau tidak bercanda kan? Tidak mungkin dia menghilang begitu saja"

"Aku sungguh tidak bercanda. Untuk apa aku bercanda dengan hal ini!?"

"Tenang dulu. Aku memang yang menyuruh Luki untuk membangunkan yang lainnya" Fiona berusaha menenangkan situasi saat ini di meja makan

"I-itu berarti Luki tidak berbohong" ucap Emma dengan suara gemetar

"Luki, kau sudah berusaha mencarinya?" Tanya Fiona yang dibalas anggukan oleh Luki

"Awalnya tidak ada jawaban. Lalu kebetulan Margaretha dan Vera lewat didepan kamar (y/n), jadi aku meminta tolong kepada mereka berdua untuk masuk dan mencoba mengecek kamarnya. Namun saat dibuka pintunya selain tidak terkunci juga kamarnya rapih. Vera dan Margaretha mencoba menelusuri kamarnya namun dia tidak ada" jelas Luki

"Lalu sekarang Margaretha dan Vera ada dimana?" Martha akhirnya membuka suara sembari membereskan kekacauan yang terjadi(lebih tepatnya piring yang pecah akibat ulah Emma yang tiba-tiba menjatuhkannya)

"Mereka sedang mencari (y/n) bersama dengan Jose, Murro dan William"

"Sudah-sudah. Tenang dahulu. Jangan panik. Aku yakin (y/n) tidak mungkin hilang begitu saja. Lebih baik kita segera menyelesaikan membuat sarapan terlebih dahulu" Patricia pun nepuk kedua tangannya menandakan untuk melanjutkan tugas masing-masing yang sempat tertunda

-Disisi lain-

"Disebelah sepertinya ramai sekali. Ada apa?" Tanya Ann saat para hunter sudah mulai memasuki ruang makan satu persatu

"Entahlah. Mungkin mereka sedang bergosip ria" jawab Violetta yang sedang menata peralatan makan di meja makan

"Seperti tidak tahu saja setiap hari mereka selalu penuh kehebohan" sahut Leo yang baru datang memasuki ruang makan. Para hunter pun mulai duduk di bangku mereka masing-masing

"Ternyata kalian semua sudah kumpul" Joker yang baru masuk mengundang perhatian yang membuat ia mendapatkan tatapan tajam dari para hunter. Sedangkan ia hanya terkekeh

"P-permisi.. hah.. hah.." Joker yang awalnya baru mau melangkah ke tempat duduknya kini tertunda karena ada tamu tak di undang

"Ada apa pagi-pagi survivor membuat keributan dan datang ke tempat kami?" Joker berbalik sambil melipat kedua tangannya

"Vera.. sepertinya tidak ada. Ayo kita coba ketempat lain" titah William yang dibalas anggukan oleh Vera. William pun berlari duluan. Saat Vera ingin menyusul, ia dihalangi oleh Joker

"Jawab pertanyaanku. Tidak sopan sekali kau ini" Vera berdecak sebal melihat Joker yang berkacak pinggang menghalangi jalannya

"Kami sedang mencari (y/n). Dia tidak ada dikamarnya. Sudah aku harus pergi" Joker pun memberikan jalan untuk Vera. Setelahnya ia masuk ke ruang makan.

"Ada apa mereka datang kemari? Tidak biasanya" Luchino membuka suara setelah Joker duduk di kursinya

"(Y/n) tidak ada dikamarnya. Jadi mereka sedang mencarinya"

"Mungkin saja dia sedang berada ditaman. Kenapa pula mereka harus repot-repot ke tempat kita" sahut Antonio

"Tapi ditaman tidak ada siapa-siapa" ucap Robbie sambil melahap makanannya. Beberapa dari mereka sedikit tersentak mendengar perkataan Robbie. Mereka semua tahu bocah itu— Robbie tidak akan pernah berbohong kepada mereka. Terlebih yang membuat mereka yakin adalah setiap pagi Robbie selalu ke taman untuk mengecek pohon pinus miliknya.

"Ekhemm..." Deheman Mary memecahkan keheningan,

"Ngomong-ngomong, dimana Wujiu?" Lanjutnya

"Aku akan mencarinya, sekaligus ingin ke toilet" Jack berdiri dan meninggalkan ruang makan. Joseph juga memutuskan untuk meninggalkan ruang makan menyusul Jack

"Bian tidak ingin mencari Wujiu juga?" Michiko bertanya kepada Bian yang sedang asyik menyesap teh

"Jika dia lapar, dia akan ke sini" jawab Bian dengan acuh setelah meletakkan cangkir teh
.
.
.
.
"Suara apa itu?" (Y/n) menoleh dan melihat ke pintu manor. Ia pun memutuskan untuk masuk kedalam manor. Saat baru saja membuka pintu, ia dikejutkan oleh pria yang tentunya lebih tinggi darinya

"Astaga. Wujiu. Kau membuatku terkejut"

"Apa yang sedang kau lakukan?" Wujiu melihat ke perempuan di depannya

"Ah.. aku baru saja pulang dari berolahraga"

"Olahraga? Lalu itu?"

"Aku mendapatkan ini dari paman pedagang yang ada di pasar. Aku mendapatkan diskon dari paman itu" Wujiu mendengus geli melihat (y/n) begitu semangat bercerita. Laki-laki berbadan tinggi itupun mengambil kantung yang dipegang oleh (y/n) dan berjalan meninggalkan perempuan itu di depan pintu

"H-hey.. Itu kan milikku. Kenapa kau membawanya" (y/n) berlari menyusul Wujiu

"Aku heran. Badan sekecil dirimu kuat juga membawa kantung ini"

"Ck.. Kalau tidak mau membawanya berikan padaku! Aku kan tidak memintamu untuk membantuku!" gerutu (y/n) yang kesal saat mendengar perkataan yang keluar dari mulut Wujiu. Akhirnya perempuan itu berusaha menyambar barang miliknya, namun Wujiu tidak membiarkan dirinya untuk mengambil barang yang ada di tangan lelaki itu. Yang ada barangnya, di pegang dengan tangan satu dan meninggikannya ke udara, sedangkan tangannya yang satu lagi memegang—lebih tepatnya— mendorong kepala (y/n) yang berusaha untuk mengambil kantung tersebut. Wujiu menyeringai melihat gadis didepannya itu bersusah payah mengambil barang miliknya

"Ambil jika kau bisa"

"Kau tau tubuh kau jauh lebih besar dan tinggi dariku. Kenapa kau meninggikannya, bahkan tangan panjangmu ini menahan kepalaku!! Itu curang!!"
.
.

"Kau juga ingin mencari Wujiu?" Jack masih berjalan di koridor. Pria itu tahu kalau teman pend— Joseph  mengikutinya sedari tadi

"Bukan urusanmu" sanggah Joseph. Jack pun memperlambat langkahnya agar bisa sejajar dengan Joseph. Hening. Disepanjang koridor hanya ada Jack dan Joseph, tidak ada diantara mereka yang membuka percakapan. Mungkin lebih baik seperti itu. Pikir mereka yang notabene hunter irit dalam berbicara

"Ambil jika kau bisa" Jack dan Joseph memberhentikan langkahnya. Mereka yakin itu adalah suara milik Black Guard, siapa lagi kalau bukan Wujiu

"Kau tau tubuh kau jauh lebih besar dan tinggi dariku. Kenapa kau meninggikannya, bahkan tangan panjangmu ini menahan kepalaku!! Itu curang!!" Jack dan Joseph yang berada di ujung  tangga lantai dua terkejut melihat perlakuan Wujiu terhadap (y/n). Sungguh aneh.

Di lantai bawah, Murro, Jose dan Margaretha baru saja keluar dari koridor lantai bawah-dibelakang tangga- mereka terpaku melihat dua sejoli yang sedang asik hingga tidak menyadari kehadiran mereka

'Sejak kapan mereka berdua menjadi dekat?' batin mereka

"Margaretha.. hahh.. apa kau sudah-" Vera yang baru saja datang dari arah berlawanan dan ikut terkejut. Tapi ia langsung berlari ke arah (y/n) dan Wujiu

"(Y/n)!!!"

"Oh.. Vera.." gadis itu memberhentikan aksinya terhadap Wujiu

"Kau darimana saja!? Kami mengkhawatirkanmu" omel Vera, sedangkan yang di omeli hanya terkekeh. Lalu gadis itu tersadar dengan banyaknya orang berdiri yang berada tidak jauh dibelakang Vera

"Kenapa kalian semua ada di-"

"Kami mencarimu, kau tau?" Ujar Vera memotong pembicaraan (y/n)

"Termasuk Jack dan Joseph?"

"Huh?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be Continued

May I Know You? [Wu Chang X Reader] Identity VTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang