Enjoy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Norton, (y/n), Mike, William, Emma, Victor, Andrew dan Luca sudah berkumpul di waiting room. Mike sedang membuat lelucon sekedar mencairkan suasana sehingga membuat (y/n), William dan Emma tertawa//heleh.dasar.badut/g.//
"Jadi pada akhirnya kau ikut bersama ku juga, nona Mary" Ucap seorang pria sembari melihat ke arah wanita yang duduk tidak jauh dari dia berada
"Jangan salah sangka, aku ikut match ini karena aku penasaran dengan gadis itu, Jack" Mary menjawab dengan anggun dan tenang
"Baiklah, kalau begitu mari kita lihat, seberapa menyenangkannya match kali ini" Jack bersandar dibangku sembari melihat kearah meja makan yang di isi oleh para survivor
Kemudian semuanya berubah menjadi gelap. Perlahan para survivor dan hunter mulai membuka mata mereka. 'Desa tepi danau. Aku benci tempat ini' batin mereka semua kecuali (y/n). Mereka pun mulai bergegas
Sriingg
Mary mengeluarkan skill cerminnya kearah berlawanan dimana (y/n) berada. Saat ini gadis itu sedang sibuk mendekoding tak lama datang Luca sembari memasang aliran listrik ke arah mesin sandi di lain tempat lalu ikut mendekode disebelah (y/n). Hening. Tidak ada yang memulai pembicaraan. Baik Luca maupun (y/n) enggan untuk membuka suara dan lebih memilih fokus pada decoding. Terdengar aliran listrik diputuskan, Luca melepas dekodingnya dan mulai memasang aliran listrik ke mesin sandi yang lainnya. Disaat yang bersamaan pula (y/n) meledakkan mesin sandi sehingga dia bisa melihat posisi hunter
"Uhh... Hunternya selain nona Mary itu tuan Jack" ucap (y/n) ketika terdengar suara lonceng
"Formal sekali. Padahal sudah beberapa minggu berlalu" (y/n) yang mendengar Luca berbicara pun terkekeh
"Ahh- maaf.. Sudah menjadi kebiasaanku untuk formal kepada orang lain"
"Sebaiknya kamu memanggil mereka dengan nama saja"
"Uhh... Itu sedikit membuatku kikuk.. Aku akan memanggil nama mereka jikalau mereka memperbolehkan" hening kembali. Sebenarnya ini adalah moment yang sangat awkward mengingat (y/n) sebelum memutuskan untuk masuk ke manor— tidak. Sejak sebelum kejadian insiden kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya, (y/n) adalah pribadi yang sangat ceria dan tidak suka keheningan. Seperti kondisi saat ini. Sebenarnya dia enggan untuk berbicara, akan tetapi kalau diam seperti ini rasanya sangat aneh. Sampai akhirnya, gadis tersebut memutuskan untuk membuka suara
"Ini adalah kali pertama aku menjalankan match dengan tuan Jack dan nona Mary. Walaupun sudah beberapa minggu aku tinggal disini, tetapi aku belum bertemu atau bahkan match dengan mereka berdua dan tentunya disetiap match mereka aku selalu melewatkan pertandigannya dengan survivor lain" Luca menaikkan alisnya saat mendengar (y/n) berbicara
"Ku kira kau sudah bertemu semua hunter. Maksudku match dengan seluruh hunter" (y/n) pun hanya menggeleng.
"Sebenarnya waktu itu para hunter memberitahu ke ahlian mereka masing-masing, tetapi aku tidak mengerti dengan ke ahlian yang mereka katakan kalau belum bermain dengan mereka" lanjut (y/n). Mesin sandi sudah menyala, Luca dan (y/n) memutuskan untuk mencari mesin sandi yang lain untuk di dekoding. Sudah tersisa tiga mesin sandi, baik Luca maupun (y/n) belum bertemu dengan hunter sama sekali
Deg deg deg
Detak jantung mereka berdua mulai terdengar, mereka berdua memutuskan untuk berpencar. Dimana Luca harus bersembunyi dan (y/n) tetap mencari mesin sandi atau sekedar untuk mengambil alih perhatian salah satu hunter
"Ummm.. kenapa detak jantungku semakin kencang ya?" Monolog (y/n) masih berlari kecil dan melihat kesekitar
"Padahal tidak ada siapa-siapa..." Okey.. kali ini (y/n) mulai panik karna detak jantungnya semakin cepat berdetak. Tanpa sadar, pantatnya sudah menyentuh tanah dengan apik
"Aduhh... Wai-what?? Didepanku kosong,, bagaimana aku bisa jatuh seperti menabrak tembok??" Gadis itupun berdiri dan menepuk-nepuk celananya yang kotor karna hasil ciuman antara pantatnya dengan tanah
Tanpa sadar, tubuh (y/n) mendapatkan magnet milik Norton dan ia merasakan bahwa tubuhnya terhempas mendekat kearah seseorang
"N-norton" ucapnya terbata ketika tubuh gadis itu benar-benar sangat dekat— lebih tepatnya menempel dengan tubuh Norton
"Apa yang kau lakukan? Kau tidak sadar disitu ada Jack" Norton pun menarik tangan (y/n) menjauh dari Jack berdiri
"Uhh... Tuan Jack?? Tapi disana kosong tidak ada siapa-siapa" gadis itu kebingungan dengan perkataan Norton
"Itu skill nya dia, saat dia sudah meng-hit survivor, dia berubah menjadi invisible man— cocok untuk dirinya yang mesum itu"
"N-norton.. awas depanmu itu nona Mary" Setelahnya Norton terkena hit dari bayangan cermin Mary
"Kita berpencar— kau pergilah ketempat aman atau berkumpul dengan yang lainnya" ucap Norton yang dibalas anggukan oleh (y/n)
"(Y/n)!! Tolong aku!!" Teriak seseorang. Gadis itupun merasa dirinya terpanggil pun melihat ke asal suara dan mendapati Mike berada di kursi roket. Tanpa pikir panjang pun akhirnya dia mendekati Mike dan menolongnya
"Terimakasih (y/n). Aku berhutang padamu" ucap Mike sambil tersenyum senang
Duaghh!!
"A-aduhh.." pekik (y/n) kesakitan
"Sebaiknya kita segera pergi" Mike menarik tangan (y/n) pergi menjauh dari tempat mereka berdiri
"T-tunggu ada apa?? Kenapa kita berlari?"
"Kau tadi terkena fog blade milik Jack tadi. Dan dia berdiri tidak jauh dari kita" setelah mendengar kata Jack 'lagi', (y/n) pun melihat kearah belakang dan tidak mendapati siapapun
"Kau akan mengerti jika berhadapan langsung dengannya nanti" lanjut Mike
"Mesin sandi disiapkan!!"
"Hunter berada didekatku!!"
Terdengar sayup-sayup teriakan memberitahu bahwa mesin sandi di dekat mereka hampir selesai. Mike dan (y/n) saling memandang lalu bergegas ke sumber suara
"Tolong selesaikan mesin sandinya sesegera mungkin" ucap Luca yang sedang dikejar oleh Mary dan berada tidak jauh dari (y/n) dan Mike berdiri
"Tunggu jangan di nyalakan terlebih dahulu!!" Seru Victor sambil memilah surat
"Kenapa??" Tanya Mike tidak mengerti
"Tolong berikan surat ini ke Luca ya" Victor memberi surat ke Wick— anjing kesayangannya.
"Masih ada Norton, Emma dan William.. Mereka berada di kursi roket. Sedangkan Andrew sedang di kejar oleh Jack saat dia ingin menyelamatkan Emma
"Emma?!" Pekik (y/n). Tanpa pikir panjang, gadis itupun berbalik dan mulai mencari Emma
"Jadi,, apa kita harus menyalamatkan William dan Norton terlebih dahulu?" Tawar Victor
"Tentu saja! Tunggu apa lagi? Selagi Luca dan Andrew masih dikejar oleh dua Hunter" Mike segera berlari yang disusul Victor
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
May I Know You? [Wu Chang X Reader] Identity V
FanficIdentity V [Bahasa Indonesia] WuChang x Reader Bercerita tentang seorang gadis yang sedang terpuruk atas kejadiaan naas yang menimpa kedua orang tuanya. Namun, semuanya berubah saat ia menerima surat yang sangat aneh, tapi entah mengapa gadis itu te...