BAB -10

85.8K 4.3K 234
                                    

Happy Reading Kaum Rebahan

Jam menunjukan pukul setengah tujuh pagi, karin terdiam ditempat tidur karena merasakan tangan Arka yang memeluknya dari belakang. Mereka berdua sudah tidur dalam satu ranjang dan Arka sendirilah yang menyuruh Karin untuk tidur diranjang bersamanya bukan lagi di sofa.

Karin tersenyum lebar dan membalikan tubuh nya menatap Arka yang masih tertidur.

"Kak bangun, udah pagi" Ucap Karin membangunkan Arka.

Arka hanya menggeliat dan mengeratkan pelukannya.

"Kaka bangun udah pagi ih" Ucap Karin lagi.

"Tidur lagi, kamu kan belum terlalu sembuh" Balas Arka tapi masih menutup mata.

Karin hanya mendegus dan melepaskan tangan Arka yang memeluknya.

"Jangan dilepas"

"Kaka" Rengek Karin.

"Karin harus turun ih, udah mau jam tujuh loh" Rengek nya lagi.

"Cium dulu" Ucap Arka membuat Karin memutar bola mata nya.

Cup

Karin mengecup kening Arka membuat sang empuh tersenyum dan melepaskan pelukannya.

"Nah gitu dong" Ucap Karin menyibakan selimut kemudian bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

25 menit berlalu, karin keluar dari kamar mandi dia terkejut saat melihat Arka yang sudah bangun dan tengah menatapnya.

"Loh kaka sudah bangun" Tanya Karin dan berjalan menuju walk in closet.

"Iya" Jawabnya singkat.

"Mandi gih, abis itu turun sarapan" Ucap Karin saat sudah selesai berganti baju. Arka hanya menganggukan kepalanya sedangkan Karin dia keluar kamar.

SKIP

Setelah selesai memasak bersama Anggi mertua-nya. Karin memanggil Arka dan Arman yang tengah bermain catur di belakang rumah.

"Mau makan apa Kak?" Tanya Karin saat ini mereka ada dimeja makan.

"Nasi goreng aja deh" Jawab Arka lembut. Kedua orang tua Arka tersenyum melihat perubahan putra mereka.

Karin mengambilkan Nasi goreng dan memberikannya ke Arka yang diterimanya dengan senang hati.

"Mamih suka deh liat kalian berdua akur begini" Ucap Anggi tersenyum lebar.

Arka dan Karin menatap satu sama lain kemudian tertawa.

"Semoga kamu menjadi suami yang baik untuk Karin" Ucap Arman.

"Inshallah Pih, do'akan saja yang terbaik"
"Papih pasti doakan yang baik baik" Jawab Arman cepat.

Karin tersenyum karena perubahan Arka, dia sangat bersyukur kepada Allah, karena membuka pintu hati Arka.

Ya Allah semoga kak Arka selamanya begini- Batin Karin.

***

MBA (Married By Accident) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang