BAB -11

71.2K 4.1K 110
                                    

Happy Reading Kaum Rebahan

Saat ini Karin tengah menunggu Arka untuk menjemputnya, jam menunjukan pukul setengah dua siang, artinya sudah setengah jam Karin menunggu Arka. Sekolah Karin pulang jam 2 siang dan ini sudah setengah 3 siang.

Karin berdiri di depan gerbang sambil menelepon Arka. Panggilan ke 5 tidak juga di angkat oleh Arka membuat Karin mendengus kesal dan berjalan menuju halte yang berada tepat sebelah nya.

Kak Arka:

P
P
P
Kak Arka jadi ga jemput Karin?
Kalo ga jadi Karin pesen taksi online aja😩
Ini panas banget tau Kak, kalo ga jadi Karin pesan taksi online aja deh😩
Kak
Kak Arka
Bales napa
Ih Karin marah nih

Karin terus mengirim pesan ke Arka lewat apk whatsapp tapi belum dibaca oleh Arka karena Arka terakhir online pukul setengah 12 belas siang.

Tinn Tinn

Sebuah Mobil sport berhenti tepat didepan Karin. Ternyata yang punya mobil itu adalah Leon. Dengan gaya cool nya Leon turun dan berjalan menghampiri Karin.

"Lo belum pulang?" Tanya Leon sambil memasukan kedua tanganya disaku celana.

"Belum" Jawab Karin lesuh.

"Gimana kalo gw anter?" Tawar Leon sambil tersenyum lebar. Karin terdiam memikirkan tawaran Leon untuk mengantar nya pulang.

"Mau ga? Udah mau sore loh"

"Yaudah iya" Putus Karin kemudian berjalan bersama Leon memasuki mobil sport nya.

15 menit berlalu, mobil yang di kendarai Leon berhenti tepat didepan rumah Karin, karin berterima kasih kemudian masuk ke dalam rumah.

Dibagasi Karin melihat motor Arka yang sudab terparkir, tandanya sang empuh sudah pulang duluan.

Ceklek

"Assalamu'alaikum" Teriak Karin saat masuk ke rumah.

"Waalaikumsalam sayang, kamu baru pulang?" Ucap Anggi menghampiri Karin.

"Iya Mamih" Ucap Karin sambil mencium tangan Anggi.

"Kak Arka sudah pulang?" Tambah nya sambil melepas sepatu.

"Dari tadi sayang, palingan lagi tidur"

Karin hanya menganggukan kepalanya kemudian berpamitan kepada Anggi untuk ke kamar.

Dikamar Karin melihat Arka sedang tidur, arka hanya memakai bokser kesayangannya. Karin tersipu saat melihat perut kotak kotak Arka. Karin membuka pakaiannya dan menggantikannya dengan pakaian rumah.

Dia membangunkan Arka, jam sudah pukul 3 sore.

"Kak bangun udah sore" Ucap Karin membangunkan Arka.

Arka hanya menggeliat saja kemudian melanjutkan tidurnya yang tertunda.

"Kak Arka ih bangun, temani Karin bersepeda" Ucap Karin setengah kesal, pasalnya Arka orang yang sulit di bangunkan.

"Kak Arka" Teriak Karin marah membuat sang empu terkejut dan bangun dari tidurnya.

"Kamu apa apan sih Rin, aku masih ngantuk" Ketus Arka menatap Karin datar.

"Kakak ini sudah sore, temani Karin bermain sepeda dong" Rengek Karin memeluk lengan Arka.

Aroma tubuh Arka tercium oleh nya membuatnya serasa melayang hanya karna mencium aroma tubuh Arka.

"Lepas Karin, aku belum mandi" Ucap Arka sambil melepaskan tangan Karin yang memeluk nya.

"Kakak ga mau Karin peluk?!" Lirih nya membuat Arka terdiam.

"Bukan begitu, tapi aku risih belum mandi" Jelas Arka membuat Karin mangut saja.

"Yaudah cepatan mandi nya sana, terus temani Karin bersepeda"

Arka menganggukan kepalanya dan berjalan memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri. Apa sih yang enggak buat Istri tersayang.

SKIP

K

arin terus melebarkan senyumnya saat melihat betapa indah Taman yang berada didepannya ini. Dengan semangat dia mengayuh sepedanya mendahului Arka.

"Siapa kalah dia yang trakir Es Cream" Teriak Karin membuat Arka tersenyum tipis.

"Yakin" Goda Arka saat disebelah Karin membuat perempuan itu melotot.

"Ih kakak apa apan sih! Harusnya ngalah dong sama perempuan" Rajuk Karin.

"Iya deh iya" Pasrah Arka.

"Silahkan tuan Putri duluan" Ucap Arka sambil memelankan sepedanya menyuruh Karin duluan.

Dari pada dia ngambek.

Entar gak dikasih jatah😂

TBC

SIAPA DISINI YANG KANGEN SAMA ARKA DAN KARIN?
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SEBANYAK BANYAK NYA AKU MAU LIAT ANTUSIAS KALIAN DICERITA INI😁

YANG ADA INSTAGRAM FOLLOW INSTAGRAM NYA AKU DONG : LALAAAAW_ ENTAR AKU FOLLOWBACK TENANG AJA😘

MBA (Married By Accident) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang