FIFTEEN : PILLOW TALK

775 57 8
                                    

Hai gaiss, im comeback:*
maaf bgt baru bisa update🥺
happy reading gais:)
tandai typo yaw!

Angin sore berhembusan dengan ditemani sinar senja yang menyinari sebuah balkon rumah pasangan suami istri itu. Alena yang berada di balkon pun merasa sangat nyaman dengan nuansa yang ia rasakan sekarang, karena tadi siang terdapat banyaknya calon pasangan suami istri yang berbondong-bondong memesan berbagai pasang gaun untuk mereka gunakan menikah di awal tahun.

Hal itu membuat Alena senang sekaligus lelah, melihat banyaknya pesanan yang harus ia rampungkan sebelum awal tahun datang. Alena yang sedang menikmati senja di balkon pun tak sadar bahwa ada sepasang mata yang sedari tadi tak beralih menatap dirinya.

"Hei..." Sapa Dion yang sudah memeluk Alena dari belakang.

"loh.. mas kapan pulang? kok aku nggak denger suara mobil kamu?" Ucap Alena yang sudah sadar dari lamunannya.

"Saya pulang udah dari tadi, kamunya aja yang asik ngelamun disini. Tumbenan kamu sore-sore gini di balkon?" Ucap Dion yang masih memeluk Alena dari belakang.

"Emm... cuma cari angin aja kok. kamu mandi aja dulu mas, aku juga mau masak dulu buat nanti malem" Ucap Alena yang hendak pergi menuju dapur, saat ia sudah melangkahkan kakinya, tiba-tiba tangannya ditahan oleh Dion.

"Kamu kok kaya lemes gitu? kamu sakit?" Tanya Dion yang sudah membalikkan tubuh Alena menghadapnya.

"Cuma kecapekan aja kok mas, tadi butik juga lagi rame-ramenya jadi ngga sempet istirahat" Jawab Alena dengan terkekeh.

"Lain kali kalo capek ditinggal dulu, istirahat itu penting, jangan telat makan, nanti kalau sakit yang ngerasain ngga enak juga kamunya sendiri." Ucap Dion dengan menatap Alena tajam.

"Kamu nasehatin diri kamu sendiri ya mas? kamu sendiri aja juga gitu kan? hayo..." Ucap Alena menggoda Dion.

"Kan saya udah terbiasa Al, kalau kamu jangan, nanti ngga kuat, biar saya aja" Ucap Dion terkekeh.

"Apaan si mas, garing banget" Ucap Alena dengan terkekeh, lalu melangkahkan kakinya menuju dapur di ikuti oleh Dion.

"Ngga usah masak, makan di luar aja" Ucap Dion, sementara Alena yang mendengar ajakan Dion pun lantas menghentikan langkahnya saat menuruni tangga.

"Tumben banget" Ucap Alena lalu melanjutkan langkahnya kembali.

"Ya gapapa, sekali-kali makan diluar"

"Yaudah" Jawab Alena menyembunyikan senyumannya.

"Yaudah gimana?"

"Yaudah, Ayok!" Ucap Alena yang dibalas kekehan oleh Dion.

"Tapi mandi dulu" Ucap Alena membalikkan langkahnya menuju kamar.

"Istri siapa sih?" Ucap Dion tertawa lirih.

***

"Pengen makan apa?" Tanya Dion memecah keheningan.

"Aku pengen nasi goreng, boleh ya?" Ucap Alena dengan wajah memelasnya.

"Yaudah, iya" Jawab Dion lalu mengacak gemas rambut Alena.

Dan berikutnya hanya suara musik yang berputar mengiringi keheningan mereka, dan sampailah mereka di sebuah warung nasi goreng langganan Dion , hingga tiba-tiba Alena membuka suara kembali.

"Mas, emm... kalau makanannya dibungkus aja gimana?" Ucap Alena lirih.

"Kenapa?" Tanya Dion dengan mengerutkan dahinya.

Wife To My Brother-In-LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang