Hai, happy reading❤️
Tandai typo yaw.Kini Ayah, Ibu, Dion dan Alena sudah berada di satu meja makan, Hendra juga sesekali menanyakan pekerjaan Dion dan Alena. Dan saat semua sudah selesai dengan makanannya, tiba-tiba Ibu menanyakan sesuatu pada mereka.
"Kapan kalian akan kasih cucu untuk ibu?" Tanya Sekar yang membuat Alena tersedak karena minumannya.
Dion yang sudah tau ibu mertuanya itu bicarakan, ia juga yang bersedia menjawab pertanyaan itu.
"Kita masih mau fokus sama pekerjaan kita masing-masing dulu bu, kita juga belum mikirin soal anak" ucap Dion.
Alena hanya bisa menundukkan kepalanya tanpa tau dia harus bagaimana.
"Kalian juga harus saling membuka hati satu sama lain. Kalau hubungan kalian hanya jalan ditempat, apakah kalian tidak ingin menata masa depan bersama? Ayah juga ingin kalian bahagia" ucap Hendra.
"Iya yah, kami akan berusaha" ucap Dion menghela nafas panjang.
Kini Alena sedang mencuci piring dengan ibunya, sementara Dion sedang di ruang kerja bersama Ayahnya. Selesai dengan mencuci piring, Alena memutuskan ke kemar duluan.
Alena yang sibuk dengan gadgetnya itu tidak menyadari bahwa Dion sudah masuk ke kamarnya. Alena melirik sekilas ketika Dion merebahkan tubuhnya di samping Alena, Alena cukup terkejut dengan tindakan Dion.
'tumbenan tidur seranjang, ah mungkin karena ini di rumah Ayah dia mau tidur satu ranjang denganku' batin Alena.
Mereka pun tidur dengan saling memunggungi.
***
Jam menunjukkan pukul 05:15 Alena yang sudah terbangun lalu membangunkan Dion.
"Mas bangun, kamu sholat subuh dulu" ucap Alena sambil menepuk-nepuk pelan pipi Dion.
Dion yang terusik akan perlakuan Alena pun akhirnya terbangun. Sedangkan Alena yang sedang halangan, memilih bersih-bersih lalu ke bawah untuk menyiapkan sarapan.
***
Dion yang sudah rapi dengan setelan jasnya pun berjalan menuju meja makan. Dion selalu menyiapkan setelan jasnya di dalam mobil, apa bila ada meeting mendadak. maka dari itu ia sering menyiapkan beberapa setelan jasnya di mobil.
Kini meja makan sudah penuh dengan olahan makanan. Sementara Alena sedang mengambilkan nasi untuk Dion.
"Mas, mau lauk apa?" Tanya Alena lirih.
"Terserah kamu aja" ucap Dion datar.
Sementara hendra dan sekar hanya bisa menggelengkan kepala dengan prilaku anak dan menantu mereka.
Selesai beres-beres, Alena dan Dion pun berpamitan untuk berangkat kerja. Kini mereka sudah berada di jalan menuju butik Alena.
"Saya nanti ada meeting, jadi nggak bisa jemput kamu" ucap Dion tanpa menatap lawan bicaranya.
"Baiklah, tak apa" ucap Alena.
Kini mereka sudah sampai di depan butik Alena.
Melihat Alena yang menjulurkan tanganya, ia membalas juluran tangan Alena dengan datar.
"Mas, aku berangkat kerja dulu" pamit Alena yang hanya dibalas gumaman oleh Dion.
***
Kini Alena sedang menunggu taksi di depan butiknya. Tiba-tiba ada mobil yang berhenti di depanya.
"Al kamu mau kemana?" Tanya pemilik mobil itu.
"Loh bagas, saya mau pulang gas. Ini lagi nungguin taksi" ucap Alena kepada bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wife To My Brother-In-Law
RomanceKisah Hidup seorang ALENA WARDOYO dimulai dimana kakak perempuanya SEANA WARDOYO pergi untuk selama-lamanya meninggalkan mereka semua, Dimana ia harus mengantikan posisi kakaknya sebagai seorang Istri untuk DION WICAKSANA, Suami dari kakaknya itu. M...