Happy reading❤️
Tandai typo yaw.Pernikahan Alena dan Dion kini sudah lebih dari 1 bulan, dan selama satu bulan ini Dion sering pulang larut, bahkan tak jarang ia tidak sama sekali pulang ke rumah. Alena hanya sesekali bertemu dengan Dion bila saat pagi hari, karena biasanya Dion jam 6 pagi sudah berangkat, itupun ia tidak sama sekali menyentuh sarapan yang Alena buat, Alena yang sering diperlakukan seperti itu pun hanya bisa bersabar, setidaknya ia tetap menjalani tugasnya sebagai seorang istri.
Saat ini jam menunjukkan pukul 23:15, Alena duduk di sofa ruang tamu, ia berniat untuk menunggu Dion yang entah pulangnya dari kantor kapan. Tidak lama terdengar suara mobil dari luar, Alena yakin bahwa itu Dion. Tak lama pintu terbuka, muncul sosok Dion dengan muka yang terlihat sangat lelah dan setelan kantor yang sudah kusut. Alena berniat untuk membawa tas Dion, lalu Alena menghampirinya.
"Sini mas, aku bantu bawain" ucap Alena.
"Nggak usah. Saya bisa sendiri" ucap Dion datar lalu pergi begitu saja.
Alena yang ditolak pun langsung berjalan menuju dapur, ia berniat membuatkan makan malam untuk Dion.
Saat makan malam sudah siap, ia berjalan menuju kamar Dion, baru ia akan mengetok pintu kamar, pintu kamar Dion sudah terbuka, muncul Dion dengan pakaian rapi. Sepertinya ia akan pergi kembali.
"Mas, aku udah buatin makan malam buat kamu" ucap Alena.
"Siapa suruh kamu buatin makan malam buat saya." Ucap Dion dengan mata yang menatap Alena tajam.
Alena yang ditatap tajam Dion pun hanya bisa menunduk. Lalu Dion berlalu tanpa menghiraukan Alena sekaligus. Alena tau bahwa Dion pergi dari hadapannya, ia hanya bisa memandangi mobil dion yang keluar dari pekarangan rumah ini dibalik jendela. Tanpa sadar air mata Alena sudah menetes begitu saja.
'sampai kapan aku akan terus kamu perlakukan seperti ini mas' batin Alena.
***
Dion baru pulang pukul 01:15, ia hanya ingin menyibukkan diri agar tidak bertemu dengan Alena, sejujurnya ia sendiri bingung harus melakukan apa, sudah sebulan ini ia hanya menyibukkan diri di kantor, kalau pun ia pulang, Dion akan pulang larut dan berangkat ke kantor sangat pagi, agar mengurangi interaksinya dengan Alena. Jujur, ia sebenarnya kasihan pada Alena, ia sudah bersikap baik padanya, patutnya ia sudah menjadi seorang istri yang baik, tapi karena Dion yang gengsi dan masih mencintai Seana, maka ia ingin mengurangi interaksinya dengan Alena.
Saat ini Dion sudah tiba dirumah yang di singgahinya. Tampak lampu ruang tengah masi menyala, Dion yang akan mematikan lampu pun terkejut akan adanya Alena yang tidur dengan posisi duduk di sofa. Dion pun dengan malas menggendongnya menuju kamar Alena.
Asal kalian tau, Alena yang merasakan ia diangkat pun sebenarnya sudah bangun. Tapi ia memilih untuk tetap memejamkan mata, sebetulnya Alena juga kaget apa yang dilakukan Dion sekarang.
Saat ini Dion sudah merebahkan tubuh Alena ditempat tidur gadis itu. Ia pun mensejajarkan hadapannya dengan Alena, tanpa ia sadari ia tengah mengagumi wajah gadis itu.
"Kalau saya boleh jujur, kamu itu cantik Al, tapi saya belum terima kalau kamu ganti posisi kakak kamu sendiri, kalau pun itu karna ke inginan kakak kamu, harusnya kamu juga bisa mengerti perasaan saya. Maaf Al, saya belum bisa nerima keberadaan kamu" ucap Dion lalu beranjak kembali ke kamarnya.
Alena yang mendengar suara pintu ditutu pun langsung membukak matanya, ia memikirkan kata-kata Dion tadi. Mata Alena pun sudah memanas, air mata pun mengalir begitu saja.
"Aku tau posisi aku sekarang mungkin kamu anggap salah mas, tapi aku bisa meyakinkan sama buktiin sama kamu, kalau aku itu bisa jadi seorang istri yang baik buat kamu mas. Mungkin saat ini kita belum saling mencintai, setidaknya anggap aku kalau aku ada mas" ucap Alena lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wife To My Brother-In-Law
Storie d'amoreKisah Hidup seorang ALENA WARDOYO dimulai dimana kakak perempuanya SEANA WARDOYO pergi untuk selama-lamanya meninggalkan mereka semua, Dimana ia harus mengantikan posisi kakaknya sebagai seorang Istri untuk DION WICAKSANA, Suami dari kakaknya itu. M...