SIXTEEN : RUMAH AYAH

882 68 7
                                    

hai gais, aku kembali lagi
tandai typo yaw.
enjoy-!

"Pagi Al..." Ucap Dion dengan senyum tipisnya.

"Pagi juga, mas" Ucap Alena yang baru membuka matanya.

Hanya hening yang menemani mereka, dan tanpa sadar mereka pun beradu pandang cukup lama. Hingga jarak keduanya semakin dekat, Alena maupun Dion sudah sama-sama memejamkan matanya. Tanpa sadar, sudah tidak ada jarak diantara mereka, Alena yang merasakan ada sebuah benda kenyal mendarat di bibirnya pun hanya diam hingga tiba-tiba....

"YA ALLAH ALENA, INI UDAH JAM BERAPA? BUKANYA NYIAPIN SARAPAN BUAT SUAMI MALAH BELUM BANGUN NI ANAK" Ucap Sekar di balik pintu.

Sementara Alena yang terkejut pun langsung mendorong tubuh suaminya hingga Dion terjatuh ke lantai, Alena sungguh panik hingga ia hanya bisa mondar mandir dengan mengacak-acak rambutnya. Alena yang panik pun langsung menghampiri ibunya tanpa menghiraukan Dion yang meringis kesakitan di lantai.

"I-ibu, hehe. Alena bangunnya kesiangan ya bu?" Ucap Alena.

"Ya ampun Al, masih nanya lagi, kamu itu udah jadi istri ya bangunnya harus pag-" Ucapan Sekar pun terhenti ketika melihat menantunya yang berjalan menuju kamar mandi dengan tangan yang menyangga punggungnya.

"I-itu suami kamu kenapa?" Tanya Sekar, lalu ia mengarahkan pandanganya ke ranjang milik Alena. ia melihat guling yang sudah berpindah ke lantai, dan juga ranjang yang sedikit berantakan.

"Al, ibu ganggu kalian ya?" Ucap Sekar dengan nada yang sangat lirih.

"Hah, ganggu kenapa bu?" Tanya Alena yang tak paham.

"Ibu juga pernah muda Al, Pasti kalian kecapekan, maafin ibu ya udah ganggu, ibu do'ain semoga jadi" Goda Sekar, lalu melesat pergi begitu saja.

"Jadi? apanya yang jadi?" Ucap Alena yang masih memikirkan kata-kata ibunya tadi.

Alena pun melangkahkan kakinya menuju ranjang untuk membereskan tempat tidurnya, tiba-tiba ia teringat kejadian beberapa saat lalu hingga ia mendorong tubuh Dion lantaran terkejut akan suara Sekar dari luar. Alena kini sungguh merasa bersalah akan kejadian tadi.

"Aduh... mas Dion marah nggak ya?" Lirihnya.

Alena pun memilih menyusul Sekar dibawah, ia takut jika suasana akan menjadi sangat canggung bilamana Dion keluar dari kamar mandi.

"Ibu rencana hari ini masak apa?" Tanya Alena yang sudah berada di dapur.

"Loh, nggak dilanjutin?" Ucap Sekar.

"Hah?" Tanya Alena cengo.

"Lupain aja deh, hari ini rencananya ibu mau masak sop ayam, kan seger tuh pagi-pagi makan makanan yang berkuah" Ucap Sekar yang sedang memotong kentang.

"Boleh juga, Alena yang motong sayur-sayurnya aja bu" Ucap Alena.

"Ya udah, ibu siapin ayamnya dulu"

Sementara di lain tempat, Dion keluar dari kamar mandi dengan raut bingungnya, karena ia tidak mendapati Alena berada di kamar. Ia pun melihat tempat tidur sudah rapi dengan adanya setelan kaos dan juga celana santai rumahan yang sudah disiapkan sang istri.

Wife To My Brother-In-LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang