SIX : PROBLEM

814 47 1
                                    

Happy reading❤️
Tandai typo yaw.

Kini Alena sedang berjalan ke arah dapur, sesampainya di dapur ia membuka kulkas, ia berniat untuk memasak ikan asam pedas dan udang tepung.
Saat ia sedang memasak ia dikejutkan dengan ke datangan Dion dari lantai atas, Dion yang melihat Alena sedang memasak pun tak di hiraukan olehnya, ia hanya mengambil minum lalu kembali ke kamarnya lagi.

Kini Alena sedang menata meja makan, lalu menghidangkan masakannya di atas meja makan, selesai degan masakannya ia memutuskan untuk memanggil Dion.

Tok.. tok.. tok..

"Mas, makan malamnya udah siap" ucap Alena sambil mengetuk pintu kamar Dion.

Dion pun membuka pintu dengan tatapan datar.

"Saya masih ada kerjaan, nanti saya juga bisa makan sendiri tanpa kamu" ucap Dion lalu menutup pintu kamarnya dengan kasar yang membuat Alena terkejut.

"Hem.. tak apa Alena" ucap Alena menguatkan dirinya sendiri.

Alena pun melangkahkan kakinya menuju ruang makan, saat ia hendak makan, tiba-tiba bel rumah berbunyi.

"Siapa yang malem-malem berkunjung ya?" ucap Alena pada dirinya sendiri.

Alena pun bergegas untuk membuka pintu. Saat pintu sudah terbuka, ia terkejut ternyata yang bertamu adalah ibu dan ayah mertuanya.

"Loh.. ibu sama papa silahkan masuk" ucap Alena agak terkejut, lalu ia mengambil tangan ibu dan papa mertuanya lalu menyaliminya.

"Dion kemana nak? Kok ibu nggak liat" ucap kumala.

"Ada bu, di atas. Lagi ngurusin kerjaan kantor" ucap Alena.

"Dion sama kamu baik-baik ajakan Al?" Tanya dimas.

"Emm b-baik kok pa" ucap Alena ragu.

"Ibu ke atas dulu ya Al" ucap kumala.

"Eh iya bu" ucap Alena, sebenarnya ia takut ibu mertuanya itu tau jika ia dan Dion tidak sekamar.

"Emm Papa sama ibu tadi makan malam belum pa?" Tanya Alena.

"Belum Al, papa sama ibu niatnya ke sini mau berkunjung, sama sekalian makan malam" ucap dimas sambil terkekeh.

"Kebetulan Al juga belum makan pa, makanannya juga udah siap dimeja makan, Alena siapin nasinya dulu ya pa" ucap Alena.

"Ya, nanti kalau sudah siap papa sama ibu kesitu nak" ucap dimas.

***

Kumala melangkahkan kakinya menuju kamar Dion. Saat ia sudah sampai di depan pintu kamar Dion, ia langsung membuka pintu kamar Dion itu, tetapi ia tidak melihat Dion di kamarnya, lalu kumala mendengar suara gemercik air di dalam kamar mandi, dapat dipastikan bahwa yang di dalam kamar mandi adalah Dion.

Pandangan mata kumala pun menyusuri kamar Dion, betapa terkejutnya jika tidak ada satu pun barang Alena disini, kumala pun curiga, lalu ia melangkahkan kakinya menuju almari Dion. Kumala saat ini pun sudah sangat terkejut, bila mana tidak ada satupun baju Alena disini. Pikiran kumala pun sudah mengerti jika Dion dan Alena tidak satu kamar. Kumala langsung melangkahkan kakinya menuju kamar sebelah, tanpa babibu ia membuka kamar itu, betapa terkejutnya ia, jika barang-barang Alena di kamar ini semua.

Kumala pun menuju kamar Dion kembali, ia sangat kecewa dengan perlakuan Dion kepada Alena.

Dion yang terkejut dengan keberadaan ibunya di kamarnya ini dengan menatap Dion tajam.

"Ibu benar-benar kecewa dengan kamu Dion." Ucap ibunya.

"Ibu kenapa?" Tanya Dion menghampiri ibunya.

Wife To My Brother-In-LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang